Mengapa Seorang Content Writer Membutuhkan Editorial Calendar? Ini 7 Alasan Utamanya!

by - Maret 30, 2016

Alasan Utama Seorang Content Writer Membutuhkan Editorial Calendar

Beberapa waktu yang lalu, saya mengajukan pertanyaan serius nggak serius di Facebook.

Mau nulis di blog CarolinaRatri.com.
Pada pengin ditulisin soal atau topik apa?

Yailah. Gegayaan banget, bukan, saya nanya begituan? :)) Biasanya juga langsung tulis aja, apa yang pengin ditulis. Tapi ya, saat itu emang pengin tahu sih, orang-orang sebenarnya kepo soal apa. Kan salah satu cara buat menghasilkan tulisan yang viral adalah riding the trend. Iya nggak? Eheum.
Dan kemudian, muncullah beberapa jawaban atas pertanyaan saya itu. Salah satunya, tentang manajemen posting di blog, juga ada yang nanyain "manajemen Carolina Ratri buat nulis dan mengelola blog-blognya".

Ealahhhh ... Saya jadi tersandung. :)))

Sebenarnya jawaban dari dua topik tersebut sama, dan cuma satu. Yaitu, saya menggunakan editorial calendar, atau bisa juga disebut blog planner.

Wih, gaya beneur yah pakai editorial calendar! Macam majalah aja.
Well, bro and sis, satu hal yang saya tekankan. Kalau mau blog kamu dianggap serius, maka kamu juga harus serius dan total dalam mengerjakannya.

Ah, saya kan blogger. Bukan content writer.
Hmmm, bukannya blogger itu juga seorang penulis konten? Kan, bikin konten juga kan?

Tapi ... tapi ... saya kan penulis. Bukan pengelola web, ataupun bukan editor.
Hmmm, masa iya sih penulis zaman sekarang kok cuma mau nurut aja sama mood? :) Editorial calendar bisa bantu kamu mengalahkan mood lho!

Nggak percaya?


Saya sendiri selalu serius dalam mengerjakan banyak hal, kalau memang saya sudah niat dan bilang saya mau kerjakan, termasuk blog (termasuk portal web). Salah satunya dengan memakai editorial calendar ini. Sebenarnya saya menggunakannya ini buat mengelola portal web yang super sibuk itu sih :P Tapi lama kelamaan saya pakai juga buat mengelola blog saya. Ya, gimana lagi, kalau memang mau ternak blognya berjalan baik ya semua harus direncanakan dengan serius kan?

Ada beberapa alasan saya punya, mengapa akhirnya saya merasa harus menggunakan blog planner atau editorial calendar ini.



1. Lebih konsisten dan fokus

Sudah ngerasain sendiri kan, paling susah dalam ngeblog itu adalah yang berkaitan dengan konsistensi. Well, mungkin seenggaknya buat saya sih. 

Editorial calendar membantu banget untuk konsisten nulis, dan juga fokus pada topik yang pengin saya nulis. Dulu saya sih nunggu datangnya ide tulisan. Sekarang nggak bisa lagi. Saya harus bisa menemukan ide-ide secepat mungkin.

Nah, editorial calendar ini memang membantu banget. Bahkan dengan mudahnya, saya bisa menemukan ide-ide bertebaran di mana-mana. Nggak perlu jauh-jauh, ide itu sering saya temukan di blog sendiri, di Twitter sendiri, di Facebook sendiri. Ide-ide tulisan itu saya kumpulkan dalam satu agenda, dan kemudian pas waktunya saya bikin editorial calendar tinggal saya plot ke masing-masing porsi.

So, mau one day one post? Ayo aja sih, kalau dari sisi ide :))) Kalau soal waktu, itu lain lagi. *alesyan*

Dulu saya sering galau karena terlalu banyak loncatan ide random nggak jelas. Percaya atau enggak, it hurts. Ah, dramatis sekali kayaknya ya. Tapi beneran, kepala yang riuh itu bikin capek, dan harus segera dikeluarkan. Dengan editorial calendar, sekarang saya lebih tenang kalau nulis. Kalau ada ide tiba-tiba loncat, tinggal tangkap dan langsung masukkan ke planner.


2. Tahu peta trend terbaru

Salah satu predictable trend biasanya adalah yang berdasarkan tanggal. Dan, dengan editorial calendar kita tahu banget kapan itu International Women's Day, kapan itu International Children's Book Day, bahkan kapan bakalan ada New York Fashion Week atau kapan Academy Award akan dilangsungkan, bahkan beberapa bulan sebelumnya. 

Yang sudah sering nulis konten pasti tahu banget, bahwa salah satu jurus membuat konten viral adalah riding the trend. Menunggangi trend. Lagi musim trailer AADC? Coba deh, nulis tentang AADC. Dan lain sebagainya.

Dari mana bisa dapat tanggal-tanggal ini? Kalau yang internasional sih bisa didapatkan dengan mudah kok. Search aja dengan keyword 'editorial calendar'. Akan banyak result yang muncul. Yang lokal Indonesia? Rada susah sih, paling yang ada yang daftar hari-hari peringatan nasional. Tapi itu juga lumayan sih. Semoga segera ada yang memetakan hari-hari penting di luar itu ya.


3. Manajemen multiblog lebih mudah

Ada yang hobi ternak blog? Sama dong kita! Hehehe.

Banyak yang nanya ke saya, gimana caranya saya bisa nulis di begitu banyak blog dengan niche sendiri-sendiri? Masih sempat juga nulis buat portal web atau website brand? Ah, #berkahngeblog. #eaaa :)))) #sekalisekalipamer #kebanyakanhashtaglumak

Jawabannya, ya karena saya punya skedul sendiri di editorial calendar saya. Senin saya urus blog apa, Selasa yang mana, Rabu di mana ... ada semua sampai Jumat. Sabtu dan Minggu? Saya pakai buat bikin planning dan sedikit evaluasi. Buat brainstorming, nemu ide-ide baru.

Ah, the art of being melancholic. Semuanya serba teratur dan terjadwal ya :)) Pasti juga banyak yang mikir, duh, nggak woles amat ya hidupnya. Apa-apa diatur jadwal. Padahal ini justru woles banget, karena jadwal. Kalau enggak, ....


4. Nggak pernah ada writer's block

Nggak nulis karena nggak punya ide? 
Dengan editorial calendar, kamu nggak akan pernah lagi mengalaminya. Selalu saja ada yang bisa ditulis. Percaya kan, practice makes perfect? Percaya kan, dengan semakin banyak dan semakin sering kita nulis, maka kita pun semakin peka dan mudah mendapatkan ide?

Itu semua bisa kita lakukan dengan editorial calendar ini. Karena itu, jangan lupa sisakan waktu satu hari hanya untuk brainstorming. Untuk liat, bakalan ada event apa setidaknya seminggu ke depan. Jangan lupa untuk taruh segera di planner ya.


5. No more procrastinating

Ini penyakit saya banget, dan mungkin penyakit untuk beberapa orang (baca: blogger).

Ikut lomba. Ah, ntar ah nulisnya. Mepet deadline aja.
Dapat tulisan pesanan. Ah, ntar ah nulisnya. Belum ditagih.

Hoho. Siapa deh yang suka gitu? Well, saya juga kok :P Kayaknya procrastinating ini memang hobi setiap orang ya? Tapi dengan planner, kita biasanya akan dipaksa untuk mematuhi apa yang sudah kita rencanakan.

Yah, seenggaknya kita bisa mengurangi kebiasaan inilah ya. Karena saya pun masih juga suka cari-cari alasan buat menunda hahahaha.


6. Manajemen waktu dengan tugas lain juga lebih mudah

Editorial calendar, selain memudahkan "tugas" ngonten juga memudahkan kita untuk membagi waktu dengan tugas harian yang lain. Menjadi penulis konten, bisa jadi kita harus menulis atau harus mengedit 2 - 3 artikel setiap hari. Rada ajaib kalau nggak dibantu dengan tool semacam editorial calendar ini.

Hanya saja, memang kita harus bisa disiplin melaksanakannya.
Maksudnya, ya saat nulis ya harus nulis beneran. Saatnya masak, ya masak. Saatnya jemput sekolah ya jemput sekolah.

Emangnya tugas-tugas itu juga harus ditulis di editorial calendar?
Ya enggak. Tapi dengan melihatnya, kita jadi tahu, kapan waktu nulis, dan kapan kita melakukan aktivitas yang lain. 


7. Karena ngonten juga butuh strategi

Content topics are strategies.
Topik konten adalah strategi untuk sebuah blog atau web. Apalagi buat blog yang pengin dikomersialkan dengan fokus pada kontennya. 

Selain itu, ada berbagai usaha yang harus kita lakukan selain menulis, kalau mau konten kita 'laku'. Salah satunya kita harus melakukan promosi konten. Share di media sosial, ngiklan mungkin? Banyak cara distribusinya (dan saya lagi berusaha mempelajari cara distribusi konten yang lebih efektif).

Strategi ngonten dan juga promosinya, hanya bisa kita lihat secara keseluruhan saat kita sedang menatap editorial calendar. Semacam lagi menghadapi papan catur, dan sedang memutuskan pion mana yang maju duluan.
Ealah. Analogi yang aneh.
Tapi ya, kurang lebih begitulah ya.


Nah, harusnya sih terus diikuti dengan cara plotting editorial calendar ya. Tapi kayaknya bakalan kepanjangan deh. Hehehe. Karena itu, saya akan menuliskannya di artikel berikutnya. Semoga sih, nggak terlalu lama ;)

Semoga semua alasan di atas bisa menjawab pertanyaan yang dilontarkan pada saya sebelumnya ya :)
Dan, semoga bisa membantu para blogger moody yang pengin serius menulis di blog, atau para content writer yang kesulitan menemukan ide atau waktu untuk menulis.

Selamat menulis!

You May Also Like

48 comments

  1. Mbaaa...minta template editorial calendernya laaah..biar tinggal ngeprint XD

    BalasHapus
  2. Keren banget, kayanya aku harus lebih serius juga

    BalasHapus
  3. Akhirnya.... saya catet aja judulnya. Jadi nanti kalo lupa tinggal menuju blog mbak Ratri. Habis banyak banget bookmarknya nie ...

    BalasHapus
  4. Mantep bgt mba.. Kudu banget nih diterapin.. Thanks for sharing ya mba.. Salam kenal yah ;)

    BalasHapus
  5. Wah...dapat ilmu baru nih. Makasih banyak, Mbak.

    BalasHapus
  6. Mau dong kalau dah ada template editorial calendar nya. Selama ini masih suka bingung mau nulis apa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Oke, Mbak. Siap, akan segera meluncur template-nya :)

      Hapus
  7. Keren deh.
    Iya memang jadinya bisa lebih terjadwal ya, harus mulai disiplin nih. Penyakit malas dan suka menunda harus dimusnahkan :D

    BalasHapus
  8. aku pun mengandalkan calendar ;)..sebagai reminder ampuh apa saja yang harus dilakukan dan kapan :)

    BalasHapus
  9. Dalam 1 hari waktu untuk menulis berapa jam?

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2 - 4 jam tergantung kondisi per hari, Mbak :)

      Hapus
  10. Terima kasih tipsnya mbak, langsung memacu diri untuk menulis nih hehe

    BalasHapus
  11. Wiiihhh... Tertantang buat lebih serius ini...

    Pengen tahu Editorial Calendarnya hehehehe

    BalasHapus
  12. Tipsnya keren. Patut dipraktekan ini mak

    BalasHapus
  13. makasih mak.... jadi tau bagaimana cara atur jadwal
    biasanya berantakan banget sesuai mood

    BalasHapus
  14. mb boleh minta juga mb templatenya unik bgt mb saya suka :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gratisan aja kok ini :) Search aja di Google banyak :)

      Hapus
  15. semoga habis baca ini langsung dapat semanagat untuk lebih rajin menulis ehhee :D

    BalasHapus
  16. Jadi semangat menulis mbaa. Slaam kenal ya mbaa

    BalasHapus
  17. huaaaa..blogger moody dan multitaskin dateng maak...

    makasih banget sharingnya, baiklah note lagi buat diri sendiri hihii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wih. Didatengin blogger kesohor. *gelar karpet merah*

      Hapus
  18. buat manajemen waktu itu mba, aku kadang kalau gak ditulis suka lupa :)))

    BalasHapus
  19. Seneng baca post ini, jadi mengingatkan saya untuk tetap konsisten dan fokus :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat nulis ya :) Terima kasih sudah baca

      Hapus
  20. Mbak Ratri huwaaaaaaa. Semoga bisa kuaplikasikan tipsnya thx :)

    BalasHapus
  21. Waah betul2, harus bikin jadwal inih. Masih suka-suka nulisnya. Tfs mba ;)

    BalasHapus
  22. Editorial calendar itu inisiatif sendiri? Atau semacam aplikasi dari android yg bisa dipakai?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Di Pinterest ada banyak banget yang printable planner seperti ini. Kalau saya sih bikin sendiri, supaya lebih sesuai agendanya dengan yang saya butuhkan :)

      Hapus
  23. Waaa, ga pernah kepikiran bikin editorial calendar gini mbak. Mau dong contoh atau template nya? Dari kemarin baca2 dan belajar dari blog ini, hasilnya aku maksimalin lagi pake evernote untuk catatan dan list ide, lalu aku split satu random blog jadi 3 blog dengan topik yang berbeda, wkwkwk.. Tapi belum tau nih maintenance nya bakal gimana haha xD

    BalasHapus