7 Tools Wajib untuk Menghasilkan Konten yang Readable, Likable dan Sharable

by - April 24, 2016



7 Tools Wajib untuk Menghasilkan Konten yang Readable, Likeable dan Sharable

Seharusnya memang saat menulis, kita harus benar-benar fokus pada tulisan. Nah, setelah itu baru kita edit supaya lebih enak dibaca, dan pesan-pesan bisa tersampaikan dengan baik. Setelah editing, baru deh kita "hias" atau saya menyebutnya dengan garnishing.

Mengapa prosesnya harus begitu, menulis - editing - garnishing?
Karena tentunya kita ingin menghasilkan tulisan yang matang, yang punya data dan dasar pemikiran yang jelas dan runtut, logis, dan tentunya enak dibaca.

Nah, saat memasak menjadi konten yang matang itu tentunya kita membutuhkan tools-tools yang bisa membantu kita secara efektif. Maksudnya efektif, ya gampang digunakan, cepat, dan hasilnya tentunya bisa 'mengangkat' masakan kita alias konten kita.

Terus, tools apa saja nih yang bisa bantu kita memasak konten?


1. Sinonimkata

sinonimkata.com

Website ini semacam thesaurus, memberikan daftar kata-kata bersinonim dalam bahasa Indonesia. Mengapa website ini wajib saya buka? Biasanya untuk menemukan kata yang lebih bervariasi, ataupun untuk menemukan kata yang lebih efektif agar tulisannya lebih "berbicara".

Saat menulis, sering saya menulis beberapa kata yang diulang-ulang dalam satu paragraf. Kalau dibaca ulang, jadi nggak enak banget dibaca. Membosankan, dan kesannya ya gitu, terlalu berulang. Jadi nggak mengalir.

Website ini cukup membantu memberi saya banyak alternatif kata pengganti.

2. Artikata

artikata.com

Arti kata biasanya saya pakai untuk mengecek apakah kata baru yang saya dapatkan setelah mencari di Sinonimkata memang mempunyai arti yang sama dengan kata yang digantikan. Atau juga untuk mencari arti kata supaya jelas, dan pemakaiannya juga tepat.

Kadang alih-alih Artikata.com, saya juga lebih suka membuka web KBBI langsung. Biasanya sih di sana selain ada arti dari kata yang kita cari, juga ada contoh penggunaannya. Jadi lebih jelas sih biasanya.

3. Rimakata

rimakata.com

Web ini sih biasanya saya buka kalau lagi nulis flashfiction sih. Karena di flashfiction biasanya butuh sedikit diksi dan susunan indah di kontennya. Tapi kalau di artikel nonfiksi biasa, sih biasanya saya jarang buka web ini.

4. Plagiarism checker


Plagiarism checker
Setiap kali saya selesai menulis konten secara lengkap, dan sudah diedit, hal berikutnya yang saya lakukan adalah mengecek artikel atau konten tersebut apakah lolos plagiarism. Caranya, adalah dengan minta bantuan Plagiarism Checker milik Small SEO tools ini.

Cara pemakaiannya gampil banget. Kamu tinggal kopi paste aja artikel yang sudah kamu buat ke kotak yang sudah disediakan, lalu isi security code dan klik 'Check Plagiarism'. Dalam beberapa menit, kamu akan lihat hasilnya, berapa persen originalkah artikel yang sudah kamu bikin tadi. Selain kopasin ke kotak yang sudah disediakan, kamu juga bisa ngecek dengan mengunggah file .doc yang sudah kamu bikin.

Plagiarism result


Standarnya gimana, kalau sebuah konten bisa dibilang bebas plagiarisme? Kalau saya sih biasanya ambil antara 90 - 100% harus bebas plagiarisme. Ya, kadang susah juga ya buat 100%, makanya harus ada allowance. Tapi allowance-nya juga jangan banyak-banyak. 10% aja udah cukup.

So, kalau score sebuah artikel originality-nya 90% itu menurut saya udah bebas plagiarisme.
Kalau kurang dari 90% gimana? Edit lagi dong. Nanti keliatan kok frase-frase mana saja yang nggak lolos plagiarisme. Nah, frase tersebutlah yang diulik, dicari sinonim katanya, atau dari kalimat aktif menjadi pasif, dan lain sebagainya. Hmmm, bisa jadi postingan baru lagi nih, cara menulis bebas plagiarisme. Hahahah.

5. Pixabay / Gratisography / Unsplash / Picjumbo


Image via Pixabay

Kalau sudah selesai dengan tulisan, sekarang saatnya garnishing. Yang pertama, tentu saja lengkapi dengan foto atau image yang menarik.
Saya pernah share tentang 11+ situs-situs yang menyediakan foto dan image HD bebas pakai. Jadi, silakan pilih saja. Tapi di antara 11+ itu, ada 4 yang memang selalu menjadi pilihan utama saya, yaitu Pixabay, Gratisography, Unsplash atau Picjumbo. Kalau di keempat web itu, saya nggak bisa menemukan foto yang pas, baru deh nyari di web-web yang lain.

6. Canva / Befunky

BeFunky.com

Nah, kalau sudah dapat foto yang pas, mau dipakai langsung atau mau diolah lagi, itu tergantung kebutuhan.
Kalau mau diolah lagi, website yang saya andalkan adalah Canva atau BeFunky. Di web Kumpulan Emak Blogger, saya pernah share 5 free tools untuk dapat membuat blog titles yang menarik. Silakan dicek aja. Tapi andalan saya saat ini adalah BeFunky. Lebih light ketimbang Canva, dan font-nya bisa pakai font yang ada di windows kita sendiri juga.
Jadi lebih custom, buat saya.

7. Piktochart

piktochart.com

Nah, kalau foto udah beres, harusnya sih terus bikin infografis kalau memang dibutuhkan ya.
Di Piktochart, bikin infografis jadi lebih mudah, kalau kamu nggak terlalu menguasai software grafis macam Corel atau Photoshop. Tapi, saya pun sekarang lebih suka pakai tool-tool instan ini ketimbang buka Photoshop atau Corel. Hahaha. Ribet euy!

Di Piktochart, kita bisa ambil template infografis yang sudah ada, tinggal modif-modif dikit. Atau mau bikin dari awal juga bisa. Di sana juga tersedia berbagai macam elemen yang bisa banget dipakai. Gratis? Iya, ada yang gratis, ada juga yang harus bayar. Saya sih biasanya mix aja dengan elemen yang sudah saya punya, yang sudah saya download dari situs yang lain.

Ini ada contoh infografis yang saya buat dengan Piktochart.

Infografis tentang KDRT


Sebenarnya juga ada tools untuk bikin video yang keren. Tapi so far saya belum beneran serius nyobain. Jadi belum berani saya rekomendasikan ke teman-teman. Barangkali kalau di antara teman-teman ada yang pernah coba tools membuat video yang bagus, gampang dan cepat, boleh deh direkomendasikan. Silakan tambahkan saja di kolom komen ya :)

Nah, dengan 7 tools di atas sudah bisa dipastikan konten yang kita masak bisa benar-benar matang deh. Tinggal distribusi dan promosinya aja :)

Selamat nulis!

You May Also Like

59 comments

  1. Wah. Gak oernah pake satu pun tools itu *tutup muka
    Yg plagiarism checker itu sing yg penting bgt, apalagi kl dpt placement article. Wehehehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba juga yang lain, siapa tahu konten bisa lebih oke :)

      Hapus
  2. Penginnya belajar infografis seperti piktochart ini, tapi kok puyeng ya hehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak juga kok, MakLi. Kalau bikin infografis yang penting pertama storyboard-nya harus jelas. Ini semacam outline kalau buat tulisan. Kalau storyboard sudah ada, kan lalu keliatan kita butuh gambar apa aja. Nah, cari deh di internet. Pilih yang bebas pakai ya.
      Sudah lengkap gambarnya, baru deh susun sesuai storyboard :)

      Hapus
    2. Nah ini nihhhh.... Story board dulu.

      Hapus
  3. hallo kak carra,

    artikelnya bookmark banget, soalnya aku mau mulai ngeblog yg agak seriusan hehe.
    aku juga setuju kalo be funky lebih enak dibanding canva hehe
    anyway bukunya yg blogging have fun and get the money nya bagus, ngebantu banget aku belajar blogging loh.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Jangan lupa ikutan BookReview Contest-nya ya :)

      Hapus
  4. Dari tulisan di atas yang pernah saya coba baru Canva sama plagiarisme check doang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang lain boleh juga lho dicoba kapan-kapan :)

      Hapus
  5. thank you mak, artikelnya keren banget... sangat bermanfaat bagi nubie baru seperti daku

    BalasHapus
  6. 5,6,7 belum pernah semua Kak.

    Thanks artikelnya Kak, membantu sekali

    BalasHapus
  7. Uoooo semakin tau aja rahasia postinganmu selalu kece, Mak. Bookmark! Kebetulan aku masih ribet dengan photoshop hihi.
    I love you full dah.

    BalasHapus
  8. terimakasih infonya ya. Terutama poin 6 & 7. Iya pakai photosop dan corel emang ribet...

    BalasHapus
  9. Wahh mantap mbak bocorannya. Aq suka mentok nyari padanan kata..baru tau juga cek plagiarism, tengkyuu ilmunya mbak, supeerr

    BalasHapus
  10. Cool! Banyak banyak makasih buat tulisan ini :)

    BalasHapus
  11. Wah bermanfaat sekali. Makasih mb

    BalasHapus
  12. 7 tools ini digunakannya harus berurutan ya Mba? Kalo gak berurutan boleh, gak ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak masalah berurutan apa enggak :)) Sesuaikan saja dengan kebutuhan.

      Hapus
  13. waahh, wajib bookmark ini :D.. 3 poin di atas aku malah ga pernah buka mbak.. memang perlu bgt itu... :) spaya tulisan jd kaya kata dan nyambung :)

    BalasHapus
  14. Terima kasih informasinya, Mbak. Bookmark langsung.

    Apalagi situs tentang Bahasa Indonesia itu. Saya juga mulai belajar fokus nulis dulu. Rapihinnya belakangan. Hehehehe.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, itu bener. Nulis dulu yang bener, rapiinnya belakangan :)

      Hapus
  15. Wahhh... banyak banget yg harus saya pelajari nih. Tfs mbak

    BalasHapus
  16. Makasih mak infonya. :)
    Membantu sekali.

    BalasHapus
  17. aku malah bikin infografis pakek powerpoint, hheee.. belum terbiasa picktochart

    BalasHapus
    Balasan
    1. Asal jadi bagus, tool apa pun nggak masalah :)

      Hapus
  18. Kece! Selalu bookmark untuk artikel-artikel disini ^^
    Kalau saya mah cek bahasanya pakai kamus digital/ fisik Mbak, enggak via online
    Oiya, kalau boleh menambahkan, penting juga untuk buka aplikasi kamus bahasa inggris advanced, biar nginggris-nya juga rada intelek he he

    Untuk Plagiarism checker, baru tau. Nanti docoba deh

    Untuk poin 6 dan 7 belum biasa. Saya gak mudengan dengan edit gambar dan alergi aplikasi semacam photoshop/ corel draw. Tapi, demi keseriusan bersama, senantiasa belajar memang hal yang prinsipal *apaseh?

    Thanks, this is KECEable article

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nice. Kamus online buatku lebih praktis karena langsung ketik di laptop. Yang fisik tebal banget ya :))
      Kamus Inggris boleh juga, kalau kita mau menulis in english ya :)
      Poin 6 dan 7 itu kan alternatif buat yang nggak familiar sama photoshop dan corel :)

      Selamat nulis!

      Hapus
  19. Dari 7, yang konsisten dipake Thesaurus dan Canva. Lainnya belum. Baca tulisan ini jadi membuka wawasan. Matur suwun as always 😀

    BalasHapus
    Balasan
    1. YOu're welcome.
      Selamat nulis, Mak sayang :-*

      Hapus
  20. Mba Carraaaaa...ailapyuuuu lah, artikelnya selalu membantu kegaptekan blogger ndeso sepertiku hihihii.. Gara2 artikelmu yg 11 web free image itu, tiap kali mau bikin postingan dan pengin nambahin foto, mesti mbalik2e ke blogmu lagi nyari info itu. Males nyatet dewe ki, mending buka blogmu lagi :))

    Aku kalau bikin video pake hape aja bisanya Mba, pake Viva Video yg Pro udah lucu banget tuh hasilnya ;)
    Pengin nyobain ah piktochart ben iso ngehits nek melu2 lomba wkwkwkkk... *padahal kesed e pol melok lomba

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nah, makasih rekomendasi untuk videonya ya, Mbak Uniek :)
      Haha. Bisa juga dikumpulin di folder bookmark tersendiri tuh web-web penyedia imagesnya :)
      Selamat nulis, Mbak Uniek.

      Hapus
  21. Saya belum memakai tools diatas je.
    Terima kasih info dan tipsnya yang bermanfaat.
    Salam hangat dari Jombang

    BalasHapus
  22. Yang lumayan sering dipakai KBBI offline kalau pas lagi bingung atau ragu dengan perubahan kata dasar yang dikasih imbuhan...baru2 ini tahu tentang plagiarism checker, daaan setelah mengecek tulisan saya yang sudah diposting, ternyata kebanyakan gak sampai 100% unique :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nggak harus 100% unique kok. 90-an aja sudah cukup :)

      Hapus
  23. makasih mak info toolsnya, video saya pake stupeflix tp pengen cari yg lain yg lebih oke blm nemu

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makasih rekomendasi tools untuk videonya ya :)

      Hapus
  24. Aihhh... puanjang ya proses "memasak" yang keren. AKu masih sering lupa plagiarism checker. Piktochart malah belom pernah nyoba. TFS mbak :)

    BalasHapus
  25. Keren bgt.. suka artikel ini.. aku bookmark ya.. makasih sharingnya :)

    BalasHapus
  26. Terimakasih infonya Mba.. ^_^

    BalasHapus
  27. kereeennnn...... makasih infonya ya makkk
    asik nih, jadi ga perlu ribet2 otak-atok gambar di corel lagi ya mak. heheheheh.........

    BalasHapus
  28. Artikelnya membantu banget kakaaaakk...
    Kudu utak utik soal kata kata lagi, biar nambah diksi sayaaahh

    BalasHapus
  29. Pictochart bisa pake tablet ga ya?

    BalasHapus
  30. aku juga lagi demen bgt sama Pixabay hehehe

    BalasHapus
  31. No wonder your article is rock!
    Thank you for the inspiration.

    BalasHapus
  32. udah nyoba canva nanti mau nyoba be funky ahh. tenkyu infonya mba

    BalasHapus
  33. Ooo aku baru tau kalo ada tools yang bisa nyari sinonim kata... Sama banget soale kadang aku agak sedikit kebingungan kalo Nemu kata yang sama dalam satu paragraf, nah biar ga ngebosenin aku akan cari sinonim nya...
    Makasih infonya ya kak...

    BalasHapus