Lakukan 7 Langkah Enhancing Berikut Ini untuk Menghasilkan Image Blog yang Cantik

by - Juni 01, 2016

Konten visual cantik untuk mempresentasikan konten tulisan yang juga asyik. Kurang menarik apa coba?



Banyak blog dan web referensi blogging sudah berkali-kali menyebutkan, bahwa:
  • Konten dengan image yang relevan akan mendapatkan view 94% lebih banyak ketimbang konten tanpa image.
  • Pada umumnya, manusia lebih mampu mengingat informasi yang disertai dengan image.
  • Konten visual cenderung untuk lebih banyak dishare (40x peluangnya dari yang nggak bervisual) di media sosial
Jadi, semakin ke sini, kita tentunya makin paham, kalau kebutuhan visual tetap juga menjadi poin penting dalam sebuah konten, termasuk untuk blog.

Tapi kok ya, teteup aja tuh ternyata permasalahannya. Kalau visual kontennya nggak menarik. kira-kira bakalan bikin orang mau nge-share nggak?
Saya kira juga enggak. Kalau fotonya kusem, apa ya bikin mata tertarik untuk menatap lebih lama, kemudian penasaran dengan isi postingan, dan lalu karena isinya sendiri bermanfaat dan menarik lalu mau nge-share juga?

Saya bilang, kok ya enggak ya. Belum tentu.

Foto atau image tetep harus stand-out. Apalagi dengan jumlah image dan foto yang setiap hari beredar di dunia maya. Bisa nggak kira-kira, foto atau featured image kita merebut perhatian orang?
Katakanlah, sedang berada di beranda Facebook. Lalu berderet-deret, orang-orang pada share postingan blognya masing-masing. Kira-kira, yang pertama kali menarik mata lebih dulu yang mana?

Kalau saya sih, biasanya yang dominasi warna putih, mencolok, kualitasnya bagus, komposisi bagus. Iya nggak? Kamu jugakah?

Nah, supaya mampu memaksa mata orang untuk tertarik, tentunya kita juga nggak bisa cuma seadanya pakai image kan? Musti cari akal nih, gimana caranya biar fotonya menarik.

Nah, saya punya 7 cara enhancing foto untuk image pendukung blog. Masing-masing sih bisa dipakai sendiri-sendiri, bisa juga dikombinasikan. Tergantung kebutuhan.
Supaya lebih jelas, saya akan sekalian tunjukin caranya dengan Befunky ya. Sila buka www.BeFunky.com, lalu pilih Photo Editor. Yang Canva sih bisa juga, tinggal ikuti per stepnya.

www.Befunky.com

Enhancing #1: Cropping


Image asli, belum di-crop

Cropping dilakukan untuk menyempitkan fokus pada gambar, dan juga memperbaiki komposisi foto atau image. Dengan melakukan cropping, kita bisa menyingkirkan background-background yang mengganggu, menyempurnakan posisi objek utama, dan menguatkan fokus.

Tapi ternyata, untuk bisa memperbaiki komposisi itu kita juga nggak bisa cropping asal cropping. Ternyata ada aturannya. Begini.

Dalam fotografi, ada dikenal yang namanya rumus pertigaan. Rumus pertigaan ini biasanya menempatkan objek utama TIDAK pada tengah foto. Bagilah frame image kamu masing-masing menjadi 3 bagian pada bagian panjang dan lebarnya. Coba lihat apa yang nampak di Befunky ini saat saya mau cropping.

Ada 3 grid di masing-masing sisi

Pada image di atas, kepiknya kan ada di tengah foto ya. Kita coba untuk sedikit menggesernya supaya agak off center ya. Somehow, objek yang off center itu efeknya lebih dramatis. Pun kalau kamu mau menambahkan tulisan, jadi punya ruang tambahan kan?
Kalau mau cropping, masukkan si kepik tersebut ke dalam kotak-kotak yang ada di sepanjang pinggirnya.

Klik pada side panel > Crop Image > Taruh objek utama pada pertemuan garis pada rumus pertigaan

Hasil cropping bisa menambah suasana dramatis

Enhancing #2: Blurring


Image asli

Blurring bisa kita gunakan untuk lebih menonjolkan objek utama dibandingkan background atau objek pendukung lainnya. Kadang saya juga mau menambahkan tulisan di atas image aslinya. Supaya nggak crowded, maka saya harus menurunkan fokus pada background biar nggak bikin gagal fokus.

Saat itulah, saya melakukan blurring.
 
Klik pada side panel > Edit > Blur > Sesuaikan intensitas blur-nya
Hasil blurring. Gimana? Bagus nggak? :D


Enhancing #3: Brightness / Exposure


Image asli, belum di-retouch

Pencahayaan memang selalu menjadi masalah bagi para fotografer, bahkan yang pro sekalipun. Coba aja lihat, mereka selalu harus bisa mengatasi masalah pencahayaan dulu kan sebelum mengatasi persoalan yang lain?

Apalagi kita yang pakai peralatan foto apa adanya. Juga punya kemampuan apa adanya. Kadang juga nggak memungkinkan untuk bisa memaksimalkan pencahayaan saat di lapangan kan? Jadi ya seadanya aja fotonya.
Padahal, kalau cahayanya sedikit saja ngangkat, fotonya jadi lebih stand out.

Nah, salah satu hal yang juga sering saya jumpai di image-image teman-teman blogger di postingannya, adalah fotonya terlalu gelap. Di-enhance sedikit aja padahal udah keren.

Klik pada side panel > Edit > Exposure > geser-geser sampai hasilnya seperti yang diharapkan
Lebih tampak segar kan, ketimbang foto pertama?
Buat saya pribadi, kekontrasan warna dan cahaya sangat menentukan dalam mood sebuah gambar. Image does speak a thousand words. Jadi, kalau image-nya saja 'lembek', gimana mau 'berbicara'? Iya nggak sih? Kalau kayak gini kan lebih kuat.

Cuma, memang kita harus jeli menentukan mood image ya. Kalau memang mood image-nya muram, ya jangan dibikin kuat. Justru malah agak dikusamkan. Biar lebih gloomy.
Nah, caranya dengan mengatur saturasi.

Enhancing #4: Saturation & Vignette


Foto asli belum di-retouch
Contohnya, foto di atas. Si mbaknya kan sedih, tapi fotonya terlalu 'bersemangat' karena warna-warnanya kuat. Suasana sedihnya jadi nggak kerasa.
Nah, hal ini bisa kita atasi dengan mengatur saturasinya.

Side panel > Edit > Color > geser ke kiri untuk mendapatkan pengurangan saturasi pada bagian Saturation. Pada foto di atas saya juga melakukan sedikit penyesuaian di bagian Temperature, supaya lebih 'cold'.
Selain mengubah saturasi, saya juga menambahkan Vignette, supaya lebih muram lagi.

Side panel > Edit > Vignette > geser-geser hingga sesuai dengan maunya kita

Gimana? Lebih kelihatan muram kan? Jadi ikut sedih nggak? #eh

Saturasi ini juga bisa untuk mengoreksi warna. Permasalahannya sebenarnya sama aja. Kadang kita temui foto yang terlalu kemerahan, karena kita motretnya pas sunset. Tapi setelah dilihat-lihat nggak cocok dengan warna merah keemasan ala sunset gitu. Karena memang fokus image-nya bukan pada sunset-nya. Nah, kita bisa koreksi warna juga dengan cara di atas.

Enhancing #5: Filter


Di BeFunky ada banyak sekali filter-filter keren. Kalau mau koreksi warna yang instan, biasanya saya pakai juga ini Filters. Fungsinya dan cara aplikasinya sama persis kayak Filters yang ada di aplikasi lain, macam Instagram, Camera360, Pixlr, dan lain-lain.

Side panel > Effect (simbol bintang) > pilih filter sesuai keinginan
Nah, filter ini juga pinter-pinter kita mau menghadirkan mood kayak apa, yang tentunya disesuaikan dengan tone tulisan kita.

Contoh-contohnya kayak gini.

Effect > Chromatic > Chromatic 1, untuk menghadirkan suasana hangat, kayak lagi di sunset

Effect > Black & White > Black & White 7

Effect > Vintage Colors > Vintage Colors 3

Nah, banyak banget filter yang bisa dipakai, yang bisa disesuaikan dengan tone tulisan kamu. Saran sih, mendingan pilih satu tone yang bisa kamu pakai secara konsisten. Disesuaikan dengan tone tulisan kamu. Kan tiap orang punya style dan suara tulisan sendiri-sendiri ya? Nah, dengan menyesuaikan antara tone image dan tone tulisan, tentunya konten kamu akan lebih 'hidup'.

Enhancing #6: Layout in Grids


Ada kalanya kita harus menata image-image kita dalam satu layout kolase grid, agar lebih ringkas dan menjaga supaya konten tetap menarik. Biasanya sih yang ditaruh dalam kolase kayak gini adalah foto-foto yang nyaris sejenis, atau kalau kita mau bikin infografis. Atau mau bikin komik atau meme? Juga bisa dimulai dengan collage.

Nah, di BeFunky, kita bisa menuju ke Collage Maker. Klik aja, ada pilihan di bagian atas yang bertuliskan "Photo Editor", diganti menjadi "Collage Maker".

Ada berbagai layout kolase grid yang bisa kamu gunakan sesuai kebutuhan. Side panel > Layouts > pilih sesukamu sesuai penggunaannya
Untuk memasukkan gambarnya: Side panel > Image Manager > Computer. Saat foto sudah muncul, drag ke kotak grid.

Haha. Gimana? Enak ya, kayaknya. Nyammm ....


Enhancing #7: Typografi


Nah, ini yang biasanya rada mengacaukan komposisi image secara keseluruhan ya. Kebanyakan yang saya lihat, pemilihan font-nya kurang menarik, pun peletakannya kurang oke, kalau enggak kebanyakan tipe font dalam satu frame.

Ada beberapa prinsip desain tipografi yang bisa kita pegang, dan ini terutama untuk pemula ya. Yang belum berani eksperimen, dan belum terlalu peka sense of art-nya.
  • Maksimal hanya gunakan 2 tipe font saja dalam 1 frame. Mau lebih? Boleh, tapi butuh ekstra kerja keras dan ekstra sense untuk membuatnya nggak kelihatan chaos.
  • Selalu letakkan tulisan pada bidang yang kosong pada image. Kalaupun nggak ada bidang kosong, kamu bisa membuat overlay, kayak contoh image "Resep Kwetiau Goreng" di atas. Itu kan ada kotak persegi panjang di belakang tulisannya kan? Itu namanya overlay.
Untuk jenis-jenis font yang lucu, kamu bisa download di postingan saya yang ini ya. Silakan.
Namun sebenarnya BeFunky sendiri punya segambreng font lucu siap pakai juga di webnya.

Kembali ke Photo Editor. Side panel > Text > Add text. Atau bisa langsung menggunakan Text Presets.
 Cara untuk mengaplikasikan font:
  • Dalam satu frasa atau kalimat yang akan ditulis itu, kira-kira frasa atau kata yang paling pentingnya yang mana. Saya menulis kalimat "Lakukan 7 Langkah Enhancing Berikut Ini Untuk Menghasilkan Image yang Cantik", maka saya akan menekankan pada Enhancing, dan "Image yang Cantik". Karena di situlah inti dari kalimat atau frasanya. Maka kedua frasa tersebut harus lebih dominan ketimbang yang lain. Maka, font-nya pilih yang stand out.
  • Untuk lebih menekankan inti, kamu juga bisa mengolah warnanya. Frasa yang kurang penting dengan warna netral, seperti hitam atau putih. Frasa intinya gunakan warna yang mencolok, seperti hijau, merah, ungu, dan sebagainya.
  • Aturan kombinasi yang paling gampang adalah: font script atau handwritten, dengan font yang berkarakter tegas. Tinggal sesuaikan dengan inti frasa yang diinginkan, dan mana frasa yang hanya menjadi pendukung.
2 font, 2 warna, 2 ukuran. Jangan berlebihan.
Hasil akhirnya, bisa dilihat di atas sana :D


Nah, gimana? Hanya 7 step aja kita udah bisa membuat berbagai image informatif dan bisa mengundang orang untuk tertarik baca kan?
Tinggal sesuaikan, apakah mau ditaruh di media sosial, atau di blog, atau mungkin di kartu nama?

Selamat utak atik ya!

You May Also Like

48 comments

  1. Lagi2 ilmu baru buat saya.
    Makasih banyak mbak
    😉

    BalasHapus
  2. Waah...hasil fotonya jadi semakin bagus ya... Harus lebih sering utak-atik,nih, supaya lebih paham. Makasih ilmunya Mbak Carra :)

    BalasHapus
  3. Ihhhh...
    Tipsnya keren mak Carra
    Makasiih yaaaaa

    BalasHapus
  4. Ngutak atik foto memang menyenangkan bahkan lebih rime consuming drpd nulis poatingannya. Makasih ilmunya nanti cb aku praktekin deh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, Mom Traveller mah, foto-fotonya kan udah cakep-cakep :)

      Hapus
  5. Ini nih yang harus saya pelajari. Karena masih belum bisa menampilkan image post yang bagus.

    Thanks ilmunya, Mbak.

    BalasHapus
  6. slama ini ngutak-ngatik foto cmn cropping sama filtering aja hihihi... harus banyak belajar lg nih :D

    BalasHapus
  7. terimakasih ilmunya mba. kadang masih suka males utak atik padahal penting yaa..

    www.ibubahagia.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Penting banget :) kalau pengin menyajikan konten visual yang baik.

      Hapus
  8. Kereen, ilmu baru, semoga bisa menerapkannya. Utak atik foto masih nol besar buatku.

    BalasHapus
  9. Suka sama tulisan mbak carra selalu memberikan informasi penting

    BalasHapus
  10. Ihhh berguna banget ini..selama ini jarang mengutak atik foto supaya bisa lbh bgs lagi -_-. Makasih udh share mba ;)

    BalasHapus
  11. Yaampyuun. Sungguh luar biasa dirimu Mbak Carra. Share lagi yaaaa...

    BalasHapus
  12. Ini nih, ilmu yang sangat bermanfaat buat para blogger yg ingin tulisannya jadi lebih menarik.
    Makanya, akhir-akhir ini bahkan saya sengaja buat ilustrasi khusus untuk tiap tulisan dalam blog saya. :D
    Salam kenal ya mbak. :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Salam kenal kembali :)
      Keren dong, ada ilustrasi khususnya :)

      Hapus
  13. Aku baru tau loh kalo tipografi itu ga boleh masukin lebih dari dua font di satu fotooo. Selama ini I was wrong atuh :(

    BalasHapus
    Balasan
    1. BUkannya nggak boleh. Itu sudah disebutkan, kalau mau lebih dari 2 bisa, tapi butuh ekstra usaha dan ekstra sense untuk bisa membuatnya nggak chaos. Kalau memang udah biasa utak atik typografi, mau 10 font dalam 1 frame juga silakan, karena pasti udah tahu hasilnya bakalan oke apa enggak.
      Ini sekadar guidance untuk yang belum terbiasa aja.

      Hapus
  14. Nah ini nih Mbak :D
    Masih newbie masalah editing image jadi perlu banyak belajar lagi. Makasih Mbak sudah sharing :D

    BalasHapus
  15. Tjakeeeep.... Tengkyu mak, bookmark

    BalasHapus
  16. Thanks ilmunya mak Carra. Ini lagi jadi concernku banget hehehe secara aku orangnya audio banget, minim visual :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. Audio banget ya. Kenapa nggak main podcast? :D

      Hapus
  17. wah, makasih mbak, ilmu baru nih. biasanya edit edit pake corel, jadi harus downloadin font lucu satu satu :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, aku tadinya juga Corel. Tapi aduh, lama-lama rempong ya :))

      Hapus
  18. Ini blogpost kedua RedCarra yang saya baca. Senang dapat info aplikasi baru. Senang baca blogpost yang sangat informatif dan tidak disisipi muatan iklan, seperti ini. Berasa baca blog di masa lalu ketika belum.booming jadi komersil. Terima kasih infonya ya, sangat bermanfaat.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Awwww. Jadi tersanjung.
      Terima kasih, Mbak. Doain bisa terus sharing seperti ini ya.
      Terima kasih sudah baca.

      Hapus
  19. Aku biasanya edit pakai lightroom. Mau coba edit pakai ini ah. Kayaknya lebih praktis

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ah, aku malah belum pernah pakai Lightroom, Mak Ik.

      Hapus
  20. Wahh... terdampar di postingan super useful ini. Bakal jadi andalan banget buat edit-edit foto. Biasanya cuma pakai photoscape dan itu udah lumayan bagus. Ternyata ada pilihan lain juga. Ahh... aku senang sekali bisa tahu befunky, dan bakalan pakai untuk kebutuhan edit-edit foto buat postingan di blog. Senanggg.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Selamat nyobain befunky. Just for info, befunky sekarang ada iklannya. Gede pun :(( Tapi ya gpp sih, biar gratis terus hahaha.
      Makasih ya, sudah baca.

      Hapus
  21. Terima kasih Mak infonya.
    Siap utak atik.

    BalasHapus
  22. Belajar lagi, dapat contekan lagi, asyik benar bloggingku :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngeblog kan memang harus dibawa asyik, Mbakin :))))

      Hapus
  23. Langsung bookmark. Keren banget mom Carra. Ini mesti dipraktekkin satu-satu nih, mesti pelan2 belajarnya.
    Aku suka asal aja sih, asal cropping, asal jepret hahaha. Aku masih suka naruh object di tengah.
    Selama ini motret pake hp, nggak tau caranya gimana biar object aja yg fokus terang bakgroundnya blur, seperti kamera dslr itu. Oya soal warna itu, di hp dan di lapie masing2 orang itu jadinya beda ya warnanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kalau di hape bisa kok Mak diatur fokusnya. Kayaknya ada settingannya. Cuma masing-masing hape beda-beda tempatnya. Coba aja dicari. Dan nggak secanggih kamera juga sih kadang. Tapi mayanlah ya. Soal warna emang beda-beda, Mak. Beda lagi nanti kalau dicetak. Tergantung settingan warna masing-masing device.

      Hapus
  24. Terima kasih untuk sharenya mbak. Seneng banget dapet ilmu baru tentang tips editing foto. Jadi lebih tercerahkan :D

    BalasHapus
  25. Wuih, jago juga editing fotonya ya,, salut ini mesti banyak belajar disini biar dapat ilmunya. :)

    BalasHapus