The 5 Golden Rules of Blogging - Tip Blogging Pemula yang Mesti Selalu Kamu Ingat Sejak Mulai Ngeblog

by - Mei 13, 2017



Hae!

Sorry, saya harus mengabaikan blog ini selama beberapa minggu. Semua karena kesibukan saya di dunia nyata.

(((dunia nyata)))

Kadang-kadang memang kita akhirnya harus memilih ya, untuk fokus dulu ke satu titik. Saya sih kemarin sudah mencoba untuk jangan sampai nggak update blog, tapi ternyata, malah jadi mengganggu konsentrasi saya untuk proyek yang lain dan lebih penting.

So, akhirnya saya meliburkan diri sejenak. Meski pekerjaan online yang lain sih teteup, karena memang soal komitmen sih.

Saya masih ada satu proyek penulisan buku yang sudah 6 bulan terkatung-katung. Hahaha. So yeah, gitu deh. Saya agak mengurangi intensitas kegiatan yang nggak perlu.

Ah, sungguh opening yang membosankan. Wkwkwkwk. Ya sudahlah.

So, mari kita ngomongin blogging lagi.
Lihat judulnya ya? Well, ini pastinya bukan karena Carolina Ratri rules the blogsphere ya. Tapi ... hummm ... apa ya? Just a little observation, perhaps. Toh akhir-akhir ini saya juga sudah makin jarang terlibat di kegiatan blogsphere yang meriah ini.

Tapi, dengan begitu, justru saya jadi kayak pihak luar yang bisa dibilang cukup objektif mengamati. Ciyeehhh.

Saya mau nanya.
Dulu, saat mau mulai ngeblog, apa saja sih yang dipersiapkan?

Nggak ada?
Langsung aja sign up di wordpress atau blogspot atau tumblr?

Sama dong kita. Toss dulu!

Tapi, ternyata itulah kekeliruan kita sebagai blogger pemula.
Saya menyebutnya sebagai "kekeliruan" instead of "kesalahan". Karena sebenarnya disebut salah, juga enggak terlalu salah juga sih. Hanya saja, kalau saja kita bisa memikirkannya lebih dahulu, barangkali kita akan bisa gain lebih banyak hal.


Baca juga: Checklist 17 Hal yang Harus Kamu Lakukan dan Pahami Kalau Mau Menjadi Blogger Serius


Ya, pada awalnya kita ngeblog secara impulsif saja. Tanpa mikir. Pokoknya saya pengin bikin blog, yang kayak Raditya Dika (kalau kamu fans-nya blog Raditya zaman dulu).
Kalau saya siapa ya, dulu yang meracuni saya akhirnya mendaftar ke wordpress? Kok saya lupa. LOL.

Oh well. Ya, itulah kekeliruan kita sebagai blogger pemula.

Seharusnya, kita nih mengerti dulu beberapa golden rules of blogging, kalau memang pengin  seperti yang saya amati dari para blogger luar yang lebih sukses dan lebih dulu profesional ketimbang kita.

Apa saja golden rules of blogging itu?



1. What is blogging all about?


Image via Mashable

Rules #1 harus selalu diingat, bahkan jika sekarang kamu sudah meraih sukses sebagai blogger.

Kita semua punya tujuan ngeblog kan? Apa tujuanmu ngeblog? Menuliskan progres tumbuh kembang anak? Menuliskan perjalanan-perjalananmu ke sudut-sudut dunia? Berbagi pengalaman sehari-hari?

Tujuan ngeblog satu blogger dengan yang lain berbeda. Masing-masing punya goals pula yang berbeda-beda. Kamu mungkin pengin dapat penghasilan dari blog. Mungkin kamu pengin mengedukasi netizen tentang suatu hal.

But whatever it is ...

Akhirnya, seiring waktu, kamu akan harus belajar dan menyadari, bahwa apa pun tujuan kamu ngeblog itu ternyata nggak terlalu penting. Kamu bisa saja punya 1001 cerita untuk ditulis.

Tapi pada akhirnya, kamu hanya akan tergantung pada pembaca.

Berapa banyak pembaca yang akan datang padamu? Berapa banyak pembaca yang meninggalkan komen di artikelmu? Berapa banyak pembaca yang ngeshare artikel kamu?

Pembaca, pembaca dan pembaca.

Pada akhirnya kamu akan sadar, bahwa audience's goals-lah yang akan menentukan kesuksesan blog kamu.

Apa tujuan pembaca datang ke blogmu?
Karena kamu minta datang? Nooo ... mau seberapa banyak kamu bisa minta orang datang? Sehari satu dua, mungkin bisa. Tapi kalau kemudian kamu lihat ada yang pamer pageview ribuan per hari, apa kamu nggak baper?

Uhuk.

Seneng kan, kalau banyak yang datang? Yes.
Seneng kan, kalau ditinggalin komen? Pasti.
Seneng kan, kalau tiba-tiba ada yang kirim email, dan bilang, bahwa kamu sudah menawarkan solusi pada masalah yang sedang mereka alami?

So, tujuan awal kita ngeblog itu nggak berarti lagi. Yang harus kamu pikirkan adalah tujuan pembaca saat mereka datang ke blog kamu.

Dengan sudah menentukan audience blog kita sedari awal, maka nantinya dengan mudah pula kamu akan membentuk pembaca loyal, dan "membangun komunitas" blogmu sendiri.

Dengan punya massa sendiri, wah ... pastinya akan lebih mudah untukmu meraih sukses kan?


2. Don't start all alone


Image via Writing With Hope

Kamu barangkali akan perlu bergabung dengan beberapa komunitas blogger besar, untuk networking, untuk kenalan dan gaul.

Kalau dulu, pas blogger masih belum banyak, hanya dengan mengandalkan blogwalking para blogger sudah saling terhubung satu dengan yang lain. Saya ngalamin banget nih, tahun 2006 - 2007 gimana hangatnya hubungan para blogger ini. Masing-masing dengan keunikannya sendiri-sendiri, mampu stand out.

Apalagi kalau khas banget. Sebut saja Yessy Muchtar (masih ngeblog nggak ya, beliau ini?), Tikabanget, Chichi Utami, Chika Nadya, Om Nh Her (kalau yang ini masih ya, sampai sekarang).

Sekarang?
No, you can't start all alone.

Kamu akan perlu sparing partner, kamu perlu belajar dari para mastah, kamu perlu tahu blogger yang onoh dan yang enih.

Setidaknya, dengan tidak sendiri kamu akan mendapatkan:

  • Support, surround yourself with positive people and you will get the support you need. Support ini nggak bisa disepelekan lho. Saya sendiri punya beberapa orang teman dekat yang juga blogger. Dari mereka, saya mendapatkan support yang saya perlukan. Karena, terus terang, orang-orang di circle saya di dunia nyata nggak semua ngerti dengan yang saya kerjakan. So, saya mendapatkan semangat dan support hanya dari teman-teman dekat ini.
  • Feedback, yang sangat saya perlukan untuk memperbaiki kualitas konten. Saat mereka menanyakan sesuatu, atau mengoreksi bagian per bagian konten, semuanya itu saya catat. To be honest, saya juga nggak suka kritik. Tapi, saya berusaha memahami bagaimana rasanya menjadi pembaca. Para pemberi kritik adalah pembaca. Sehingga ya kalau saya mau pembaca suka dengan konten yang saya buat, mau nggak mau saya harus menerima kritik tersebut.
  • Knowledge, jelas bisa kita dapatkan dari orang lain. Saya sendiri banyak belajar dari orang, baik dari ilmu yang di-share (langsung atau tulisan), maupun dari kesalahan yang orang buat. Saya mencatat, wah, si A ini kok bikin kontennya begini ya. Kayaknya kurang pas. Kalau saya bikin begitu gimana ya? Orang akan suka bacanya nggak ya? Yes, saya mah sering banget gitu. Hahaha. Eksperimen. Dengan begitu, saya nambah pengetahuan. Oh yang begini orang suka, yang begitu kurang cocok. Dan seterusnya.
  • Kolaborasi, yang sekarang makin ngehits yes? Dengan kolaborasi, banyak keuntungan pula yang kamu dapatkan, di antaranya traffic exchange. Tukeran traffic. Tapi harus hati-hati. Sekarang saya lihat, di beberapa titik muncul kebosanan karena topiknya hampir seragam. Dengan orang yang sama, lama-lama juga trafficnya akan mentok. So, kalau mau kolaborasi pastikan untuk juga tetap kreatif. Guest blogging juga merupakan salah satu bentuk kolaborasi lho. Baca artikel saya soal guest blogging ini deh.


3. Optimize BOTH for readers and search engines


Image via The Next Web

Akhir-akhir ini saya benar-benar baru menyadari betapa saktinya Mbah Google mendatangkan pengunjung ke web.

Tadinya saya agak skeptis sih. Ya mungkin karena saya belum membuktikan sendiri. Ternyata setelah mengerjakannya dengan sungguh-sungguh dan serius, saya baru tahu deh betapa SEO ini nggak bisa diabaikan.

Skeptisnya saya beralasan sebenarnya. Karena saya sebelumnya hampir selalu menemukan konten gaje dengan keyword stuffing yang enggak banget. Sebel kan ya, nemu konten yang kayak gitu? Udah iklannya banyak, ternyata nggak ngasih info yang saya butuh, atau malah yang kentang. Padahal ada di daftar teratas Google loh.

Hingga sejak sekitar setahun belakangan, saya belajar untuk bisa optimasi both for my readers and for the search engine. Gampang? Iya, gampang banget! *sarcastic-detected*

Bahwa antara Google dan pembaca yang membutuhkan informasi itu saling berkaitan. Google bisa mendatangkan pembaca, sedangkan pembaca akan menentukan seberapa bagus posisi kita di Google. Iya nggak sih? CMIIW.

So, please. Banyak blogger terlalu abai pada SEO (yang kemudian baper saat ngeliat blogger lain PVnya banyak), sedangkan blogger yang lain lagi nggak peduli pada pembaca.

In my opinion, kita harus somewhere in the middle. Kita harus memperhatikan SEO, meski yang paling basic, namun jangan sampai melupakan user experience.

Ini harus sudah sejak awal ngeblog kita lakukan.
Oh well, saya pun memulai dengan yang salah saat memulai Rocking Mama. Tapi nggak ada kata terlambat. Rencana sih saya mau me-repurpose artikel-artikel awal agar lebih SEO friendly pelan-pelan.


4. Pekerjaan yang sesungguhnya baru dimulai setelah publish


Image via SalesQuants

Coba ya, buat yang sekarang sudah sering terima job review atau jenis monetizing blog yang lain, saya mau nanya. Pedoman apa yang kamu gunakan untuk mengukur suksesnya artikel kamu?

Pageview.
Jumlah share.
Jumlah komen.

Yes.
Dan kapankah semua itu kamu dapatkan?
Setelah artikel publish, yes?

Jadi, meski memang bagus enggaknya sebuah konten (sehingga mendatangkan traffic, share dan komen) itu sangat tergantung pada proses pembuatannya, tapi pekerjaan yang sesungguhnya dimulai tepat pada saat kamu pencet itu tombol 'publish'.

Content promotion, that's right. Itulah yang harus kamu lakukan. Bagaimanapun media sosiallah yang menjadi alatmu untuk mempromosikan konten. Memang sih, bisa saja kamu diemin aja itu konten setelah publish. Tinggal pasrah saja diindeks oleh Google.

Tapi, mungkin, mungkin lho ya, hasilnya akan lebih baik saat kamu juga mendukungnya dengan promosi konten. 

Saya pernah agak-agak skeptis dengan sharing di media sosial. Saya pernah malas share di medsos, karena saya anggap kurang efektif mendatangkan traffic ke portal sebelah. So, beberapa waktu yang lalu saya pernah sama sekali nggak pernah pegang medsos. Medsos saya serahkan pada internship yang memang direkrut khusus. Semakin lama, angka reaching dari medsos makin menurun dan menurun.

Saya pun penasaran lagi. Kok menurunnya drastis banget ya?
Kemudian, saya coba pegang medsos lagi. Dengan caption yang lebih catchy, ternyata masih lumayan juga tuh bawa traffic. Ya, meski nggak sebanyak yang dari organic search sih sekarang. Tapi lumayanlah, dapat puluhan klik dari sekian ratus reach. Mayan bangetlah pokoknya. Daripada nggak ada. Wkwkwk.

Saat kamu rada-rada desperate dengan traffic, maka satu visit pun akan berharga. Trust me.

Cara yang masih jarang dicoba untuk content promotion oleh para blogger di Indonesia adalah dengan membangun email list. 

Nah, ini nih golden rules selanjutnya.


5. Bangunlah komunitasmu sendiri


Image via LinkedIn

No, ini bukan berarti kamu harus membangun komunitas blogger macam Emak-emak Blogger atau Warung Blogger atau apalah itu. Artinya, seharusnya nih, sejak kamu mulai ngeblog, milikilah goal untuk mempunyai basis massa tertentu.

Wuih, macam ormas aja nih. Basis massa.

Tapi, bener loh, ini nggak bisa disepelein. Dengan menjadi influencer di antara massamu sendiri, maka kamu bisa membentuk komunitas dari blogmu sendiri.

Misalnya nih, Mbak Lusi Tris dengan tutorial DIY-nya. Kalau beliau mau mulai membangun email list-nya sekarang, bukan nggak mungkin nanti akan ada sekelompok ibu-ibu yang gemar DIY, yang rutin ngadain kopdar, yang rutin bikin bazaar online, misalnya. Dan lain-lain.


When you have a list of people that have given you their email address, you have an audience on demand. (Maikel Michiels, blogger of maikelmichiels.com)

Yeahhh.
Bayangkan, kamu punya sekelompok orang yang dengan sukarela menyerahkan alamat emailnya agar bisa update blog kamu secara otomatis. Mereka pasti nantinya juga nggak keberatan kamu kirimin promosi kan?

Bayangkan engagement yang bisa kamu bangun dengan mereka.
Saya punya beberapa member emailing list yang memberikan feedback atas newsletter yang saya kirimkan. Mereka bertanya beberapa hal tentang penulisan konten dan blogging. Dan, pastinya, saya nggak bisa mengabaikan mereka kan?

Dan, jika mereka puas dengan engagement yang kita lakukan, sudah pastilah mereka akan menjadi pembaca loyal.

Saya juga sedang membangun email list ini nih sekarang. Telat sih, tapi daripada enggak sama sekali. So, buat kamu yang nggak pengin ketinggalan update blog ini, jangan lupa subscribe di panel email list di atas sana yes? 

Dengan mendaftar newsletter, kamu akan mendapatkan bundling artikel blog selama sebulan PLUS beberapa artikel lain yang terpilih dari teman-teman blogger saya yang lain, yang pastinya membahas seputar penulisan konten dan tip-tip ngeblog lainnya.

Ohiya, saya juga akan bahas tentang Newsletter dan Email List ini nanti kapan-kapan.



Well, itu dia 5 golden rules of blogging yang harus kamu pahami dulu sejak awal kamu mulai ngeblog. Yah, meski mungkin baru kamu sadari sekarang sih itu nggak masalah juga kok. Nggak akan terlambat untuk memulai kapan saja.

Yossshh, itu aja dulu untuk sekarang. 
Kapan-kapan kita akan sambung dengan topik lainnya ya.



You May Also Like

27 comments

  1. wuuuuiiiihhh..suwun nggih kanjeng mamih guruuu :*

    BalasHapus
  2. Wuihh... Saya punya personal blog yang isinya tentang keseharian yang saya alami, tapi sayangnya ngga tau sama sekali tentang optimasi SEO atau apalah itu. Setelah publish, sudah. Tinggalkan. Miris ngeliat viewernya cuma puluhan. :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Semua ada prosesnya. Kalaupun sudah di-SEO-kan, juga perlu waktu untuk ngefek ;) Nikmati saja prosesnya.

      Hapus
  3. Sampai skrg masih g pede bikin mailing list, siapa juga yg mau. Heuu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. We never know, Nay. Mungkin banyak yang mau mengikuti cerita perjalananmu lho.

      Hapus
    2. Saya mau daftar kalau Nay bikin newsletter - terutama yg topik bloggingnya.

      Hapus
  4. Jadi teringat pas awal ngeblog sekadar ingin nulis curhatan aja. Namun lama-kelamaan mulai belajar moles. SEO? Belum sepenuhnya dilakuin, harus belajar lagi. Viewer and comment? Penting banget dong buatku. Itu dalah satu support buat rajin nulis. Rajin? Belum sepenuhnya, hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. Just enjoy it :) But remember, no pain no gain ;)

      Hapus
  5. saya seneng sekali baca blog nya, pas baca profilnya kaget, karena ternyata kos saya cuma sebelahan sama tokonya stiletto, deketnyaa. Alhamdulillah saya punya 3 blog bisa nambah viewer habis terapin beberapa tips nya. cemungudh!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yeayyy. Senengnya. Semoga makin hits ya, blognya ^^
      Boleh lohhh mampir-mampir ke Stiletto yes? :D

      Hapus
  6. Baca tulisan ini bikin saya nyadar. Iya betul pada akhirnua tujuan kita pembaca..bukan lagi suka-suka. Soal email list belum berani bikin

    BalasHapus
    Balasan
    1. Makin lama memang makin kerasa ya, Mbak Tikha. Ngeblog udah nggak bisa fully buat diri sendiri lagi.

      Hapus
  7. pengen coba nerapin mailing list gini juga nih mba, tapi masih belum pede ada yang tertarik apa ngga, btw aku mau daftar newsletternya mba aku subscribe ya :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Yesi kan resep-resepnya oke banget. Itu bisa jadi kekuatan lhoooo.

      Hapus
  8. Tujuan ngeblog menurutku ya sederhana saja: berbagi cerita, atau bercerita atau berkisah ya sesederhana itu deh. Demikianlaaah 😆

    BalasHapus
  9. Awal bikin blog dulu, krn liat mba iparku , yg punya blog walopun jrg diupdate.. Trs kepikiran krn aku pelupa, kenpa ga semua cerita perjalananku ditulis aja.. Jd kalo nanti butuh infonya lg, bisa buka blog sendiri.. Blm kepikiran ttg pembaca awalnya :D.

    Tp makin lama, makin banyak baca blog org lain, makin banyak referensi blog keren yg bisa aku contoh, mulai deh mikirin pembaca dan konten :).. Msih hrs banyak belajar, tp aku suka mempelajari ini semua.. Ibarat rumah ya mba, pelan2 dibagusin, supaya pemilik dan tamu yg dtg jg betah :D

    BalasHapus
  10. Aku dulu karena mau curhat :)) terus karena kuliah IT, ya lumayan deket sama blog dan medsos. Pas bosen belajar coding, ngopre2 yg lain.
    Makasih mba, kesibukan dunia nyata emang sering banget bikin aku nggak berdaya mbaa... Trigger RM biasanya aku target semingguan, sekarang molor terus >.<

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, Mbak Ucig ternyata latar belakangnya IT ya? KERENNNN! :D *reply komen yang gagal fokus*

      Hapus
  11. Dulu sih nulis suka-suka aja, dibikin enjoy. Sekarang kalo nulis malah kebanyakan mikir, apa tulisanku nanti ini bermanfaat nggak bagi pembaca, akhirnyaaaaa malah nggak jadi nulis :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sesekali boleh juga, Mak, freestyle writing. Supaya tetap bahagiaaaa. Hahahaha.

      Hapus
  12. Wah, terimakasih Mbak Carolina. Kebetulan saya baru mulai belajar. Baru pula bikin blog dan isinya baru 1 aja. Itu pun tentang pengalaman pribadi. Jadi tambahan pelajaran ini.

    BalasHapus
  13. Pas bgt perasaan aku dirasani wkwkwkk. Soal mailing list itu bener bgt, aku kudu mulai serius. Kebetulan minggu lalu aku nyimak bgmn blogger luar "miara" tribe masing2 smp bikin excel yg isinya data pembaca setia spy bisa menyapa tdk hanya di email tp jg akun medsos. Aku smp mringis, ternyata usahaku bukan apa2 dibanding kerja keras mrk. Itupun kadang kita pongah, marah2 kalau merasa kerja keras tidak diberi "harga" yg menurut kita sesuai. Pdhl kalau melihat usaha personal blogger asing, emang usaha kita belum apa2.

    BalasHapus
  14. makjleb banget artikelnya. sy ga punya semuanya itu...makanya isi blog ngalor ngidul ga jelas haha... skrg lg nyoba konsisten n aktif di komunitas2. dpt pencerahan bget dr artikel ini. first...tetapkan tujuan blog, rin!!! makasih mbak :)

    BalasHapus
  15. Hm...jadi idealis mau mengeluarkan isi kepala harus bertemu dengan kebutuhan pembaca dan mbah google ya mba?

    BalasHapus