Bagaimana Cara Membuat Judul yang Menarik? - Telaah Judul 7 Artikel Terviral Hipwee

by - April 29, 2017



Buat saya, nulis artikel (yang enak dibaca dan disukai oleh orang banyak) itu gampang-gampang susah, dan menjadi seni tersendiri.

Dan, buat saya, kesempatan pertama dan terbesar artikel itu akan dibaca dan disuka oleh pembaca adalah pada judul. Sudah beberapa kali saya eksperimen dengan berbagai formula judul, baik saya sebagai penulis maupun saya sebagai pembaca. Hingga akhirnya, saya berkesimpulan, saya nggak bisa main-main dengan judul. Begitu judulnya nggak menarik, maka bhay!

Ah, gampang! Judul kan bisa diubah kalau seumpama kurang cocok?
Well, buat saya, kalau judul diubah kemudian, itu sudah telat.

Betapa saya mengamati, bahwa begitu klik tombol 'publish', maka di situlah kesempatan terbesar kita. Bukan nanti-nanti, apalagi kalau sudah beredar di media sosial. Telat, kalau saat artikel sudah beredar di media sosial baru kemudian ubah judul. Somehow, rohnya sudah akan berbeda.

Maka, sebelum kita sampai di formula membuat judul yang menarik (yang mana sebenarnya sudah pernah saya bahas juga di blog ini: 7 Cara Menulis Judul Viral--silakan dibaca kalau belum baca), ada baiknya kita pelajari beberapa website yang artikel-artikelnya sering viral untuk kita telaah per judulnya.

Untuk apa?
Ya, untuk membuat formula judul yang bisa kita terapkan dalam tulisan kita sendiri.

So, tulisan ini merupakan telaah saya mengenai beberapa judul dalam 7 artikel terviral Hipwee sepanjang setahun ini berdasarkan data di Buzzsumo, dalam rangka pembelajaran saya dalam menulis judul.

Iyes, ini bahan belajar saya ya, yang saya catat dan mendingan saya tulis sekalian di sini.

Kenapa Hipwee? Saya sudah membandingkan beberapa portal, dan sepertinya artikel terviral masih dipegang oleh Hipwee, beda tipis di atas Trivia.id. Jadi, mari kita ke Hipwee dulu. Nanti kalau ada waktu lagi, kita coba telaah juga yang lain. Dan, ke luar negeri juga, mungkin Huffington Post ataupun Buzzfeed.

Sebelumnya, Buzzsumo pernah mencoba menelaah judul-judul artikel viral yang beredar di dunia maya. Dan, mereka merumuskan, bahwa artikel yang viral selalu mengandung elemen-elemen berikut ini.

Original image by Buzzsumo

Dan ternyata, elemen-elemen tersebut juga dimunculkan dalam headline atau judulnya. Mungkin enggak semua sih, tapi pasti ada satu dua yang tercantum di judul.

Saya nggak tahu itu bener apa enggak. MAKANYA, saya bikin telaah judul artikel Hipwee ini. Mari, kita buktikan, apakah formula Buzzsumo itu bener?


Telaah judul artikel terviral Hipwee.com



1.  Kerja Secukupnya! Karena Uang Tidak Akan Bisa Mengganti Waktu Bersama Keluarga dan Orang-Orang Tercinta yang Sudah Dikorbankan (581.9K shares)






Sepertinya, judul artikel ini memenuhi 3 elemen viral, yaitu promise atau janji (setelah membaca artikel ini, kamu (harap) akan bisa yakin bahwa mengurangi load kerja itu penting), topik yang menarik (topik uang dan waktu selalu jadi hal yang menarik untuk diulik, karena ini adalah permasalahan semua orang), dan emosional (dikorbankan pasti kan rasanya sedih).

Kecenderungan orang-orang millenial, kerja tanpa henti, tanpa kenal waktu, nggak kenal tempat. Hingga akhirnya mereka kehilangan waktu kebersamaan bersama keluarga.

Begitulah inti artikelnya. Such a pain, huh?
Jadi persoalan semua orang banget, baik buat yang kerja maupun buat yang ditinggalkan untuk kerja.

Maka, "pain" itu harus ditulis di judul? Mengapa?
Karena "pain" adalah "masalah yang dicari solusinya". Jadi target audience-nya juga jelas, yaitu mereka yang terlalu banyak kerja.

Artikel ini pasti dicari oleh orang yang punya problem sudah capek kebanyakan kerja. Mereka mencari pembenaran tentang pikiran mereka ini.

Dengan membawanya ke judul, maka orang akan berharap, mereka akan dibenarkan saat mereka ingin mengurangi load kerja.



2. 22 Gambar Pertumbuhan Janin dalam Perut yang Menyentuh Kalbu. Ah, Kuasa Tuhan Sehebat Itu (498.7K shares)





Ada 4 elemen judul viral dalam judul di atas, yaitu format, content, topic dan emotion.

Ah, setiap kali seorang ibu baru saja dinyatakan hamil, pasti ia akan cepat-cepat mencari informasi seputar kehamilan.

Saya dulu juga gitu, buru-buru googling tentang perkembangan janin dalam perut. Saya dulu tahunya pas kandungan sudah berusia 4 minggu. Lalu saya cari deh, bentuk janin usia 4 minggu.

Ya Tuhan. Mahakuasa Tuhan!

Nah, rasa syukur itulah yang disasar oleh penulis artikel ini dalam menampilkan gambar per gambar pertumbuhan janin, dari mulai sperma "menyerang" ovum hingga si dedek siap dilahirkan.
Ada target audience dalam judulnya, yaitu para ibu hamil.



3. Kakak Perempuan Itu Luar Biasa Tangguhnya, Kamu Akan Bersyukur Karena Ada Dia Dalam Keluarga (475.9K shares)




Nah, coba kita lihat. Ini target audience juga jelas, yaitu orang-orang yang punya kakak perempuan.

Artikel ini bisa jadi di-share oleh adik yang sayang banget sama kakaknya, atau oleh seorang kakak yang pengin nunjukkin ke si adik, bahwa, "Nih, kamu tuh mesti bersyukur karena Kakak baik sama kamu!"

Hahaha. If you know what I mean. Sibling rivalry.


4. Jodoh Itu di Tangan Kita, Campur Tangan Tuhan Sebatas Merestui atau Tidak (285.9K shares)



Jodoh.
Siapa sih yang nggak bermasalah dengan jodoh? Yang udah berjodoh ya tetap aja punya masalah kan? Apalagi yang jomblo.

Dan, topik jodoh dan perjombloan ini adalah topik yang evergreen deh. Sama kayak moms war.

Dalam judul di atas, mungkin hanya ada 1 elemen judul viral. Tapi, coba perhatikan. Ada pembalikan mindset di sana. Umumnya orang kan bilang, "Jodoh di tangan Tuhan.", tapi di situ ditulis, "Jodoh di tangan kita.", sedangkan Tuhan hanya memberi restu. Kalau Tuhan nggak merestui ya, bhay!

Pembalikan mindset itu memang harus diletakkan di judul. Karena sesuatu yang menyatakan hal yang sebaliknya dari apa yang kita anggap normal akan selalu menarik.

Contoh, misalnya, dari mana sih ajaran bahwa cowoklah yang harus pertama nembak cewek yang disukainya? Kalau kita bikin artikel, gimana caranya kita, para cewek, bisa nembak cowok tanpa berkesan agresif, maka "cewek nembak cowok" harus ada di judul.

Paham kan ya?
Ingat, suatu pembalikan mindset atau fakta itu selalu menarik perhatian.


5. 10 Cara Belajar Tidak Peduli Omongan Orang. Karena Hidupmu Bukan Mereka yang Menentukan (235.8K shares)




Angka 10 menunjukkan bahwa format artikel tersebut berbentuk list, ada promise bahwa setelah membaca artikel, maka kamu akan mendapatkan sesuatu, sedangkan "tak peduli omongan orang" adalah topik utama artikel.
"Bukan mereka yang menentukan" menjadi semacam emosi sebenarnya, tapi tidak secara eksplisit ya.


6. Bagi Anak Perempuan, Ditinggalkan Ayah adalah Patah Hati Terhebat (222.6K shares)



Buat saya pribadi, judulnya ini sudah yang emosional banget. Hehehe.
What do you think?

Di sini juga ada target audience, yaitu para anak perempuan. Lebih spesifik lagi, anak perempuan yang ditinggal oleh ayahnya. How related is that?


7. Kalau Kamu Sudah Tahu Trik-trik Microsoft Word Ini, Tugas dan Pekerjaanmu Bisa Cepat Selesai! (174.5K shares)



Sooo, ada content element, topic dan promise ya di judul di atas.
Kamu yang penulis, lebih khusus lagi, kamu yang mahasiswa dan harus menyelesaikan skripsi, mesti tahu trik-trik ini yes? Hahaha.


Kesimpulan



Jadi memang ada beberapa elemen yang penting dalam sebuah judul ya. Sehingga, saya bisa merumuskan, bahwa cara "memasak" judul yang menarik adalah sebagai berikut:

  1. Tentukan topik utama. Jelas ya, topik jelas harus ada dalam judul. Kalau enggak, ya ... njuk kudu piye? Tarik 1 frasa yang terdiri atas beberapa kata dari topik utama artikel yang kamu tulis, contoh: "anak ditinggalkan ayah", "uang dan waktu", "pertumbuhan janin dalam perut", dan seterusnya. Jangan terlalu panjang. Saya kira 3 - 4 kata sudah cukup.
  2. Siapkan sesuatu yang menarik orang. Hal-hal yang bertolak belakang dengan yang berlaku biasanya (antimainstream), itu menarik. Sesuatu yang berbau emosional, itu menarik. Sesuatu yang menjanjikan, itu menarik. Something interesting. Lalu, diulik bersama topik utama. 
  3. Selanjutnya, kamu bisa mengembangkannya lagi, misal dengan menambah elemen konten (fakta, mitos, gambar, kutipan, dan lain sebagainya) atau elemen format (cara, trik, tips, dan sebagainya)
  4. Ada target audience dalam kalimat judul. Langsung tunjuk saja audience artikel kita, kepada siapa artikel itu ditujukan penulisannya. Biasanya ini akan langsung menarik perhatian juga, karena orang cenderung baperan. Jadi kalau langsung tunjuk, kerasa, jadi kepo deh. Hehehe.
  5. Terakhir, akan lebih lengkap, tambahkan angka. Angka ini bisa agak-agak tricky sih. Saya biasa memakai "the magic number"; 7, 11, 13, 17, atau sekalian 25, 50, bahkan 101, untuk format list. Atau saya akan menambahkan angka dalam konteks waktu, misal 3 menit, 5 menit, 1 jam, dan seterusnya. Ini tergantung dengan konteks artikelnya pastinya ya.
Nah, sejauh pengamatan, sepertinya nih, kalau kita sudah memenuhi cara memasak poin 1 dan 2, itu sudah cukup menarik kok. Tinggal pemilihan katanya saja, dan ini perlu latihan yang cukup.

Yes, itu dia catatan saya tentang membuat judul artikel yang menarik, berdasarkan pengamatan terhadap beberapa artikel Hipwee.

Sampai ketemu lagi di artikel content writing selanjutnya ya.

You May Also Like

45 comments

  1. Aku kok susah banget bikin judul kayak diatas. Di otak masih terformat bahwa judul itu harus ringkas. Mungkin otakku harus aku clear cache dulu.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ringkas juga bisa kok. Itu yang judul no. 6 kan juga cukup singkat. Kalau dari statistik yang pernah aku tulis di artikel yang lalu, judul yang efektif itu antara 6 - 13 kata.

      Hapus
    2. Wah 6 - 13 kata ? Aku kadang cuma 3 kata doang hiks

      Hapus
  2. 6 sampai 13 kata, noted. Mbak, blogmu memang gudangnya ilmu. Makasihhhh

    BalasHapus
  3. Iyah, idem sama mak Lus, aku belum luwes kalo bikin judul panjang :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Judul pendek asal catchy juga ga masalah sih :)

      Hapus
  4. Yeyy akhirnya tayang, hemm akan segera dipaktekkan

    BalasHapus
  5. Judul itu bisa mikirnya paling lama. Tapi ujung-ujungnya aku pakai cara standar, "[nama brand] review" hahahaha.

    Makasi, Mbak informasinya. Mau coba terapin aaah :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Coba diulik lagi, biar makin oqhe reviewnya kan.

      Hapus
  6. Makasih mbaaa... aku perlu ini banget hihi..
    Cuma kok masih grogi aja yaa klo bikin judul

    BalasHapus
  7. baru nyadar juga ada elemen-elemen yang harus dimsisipkan di judul agar lebih menarik.

    BalasHapus
  8. Belajar bikin judul yang menarik itu aku kira bagaikan dapat ilham.
    Ternyata ada ilmunya.

    Belajar....belajar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Memang ada rumusnya :D Itu kan juga hasil dari studi kasus.

      Hapus
  9. Inspiratif dan bagus banget sih mbak isi blognya. Salam kenal ya :)

    BalasHapus
  10. Seneng banget deh mbak ketemu blog mu, buat aku yg lagi mau serius blogging.. banyak ide di kepala.. lagi mau belajar nyusun untuk di tuangkan dalam tulisan. Thanks yaa di tunggu artikel2 tentang blogging selanjutnya.

    BalasHapus
  11. Ilmu baru. Masih belajar bikin judul nendang. Ternyata begitu triknya. Thanks mba Ratri.

    BalasHapus
  12. ilmu gratis nih hihi
    entah kenapa saya suka sekali dengan tulisan tulisan mbak carolina
    saya ngerasa tulisan-tulisannya selalu bermanfaat, jadi ga sia-sia mampir dan baca blog nya :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Puji Tuhan :D Terima kasih ya, sudah baca. Appreciate it so much.

      Hapus
  13. Waw.... Makasi ilmunya mb Carra

    BalasHapus
  14. Aku selalu lieur kl suruh nulis judul, makanya tak biarin team RM yg bikin hahahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wkwkwkwk. Ayo, latihan dong :D Biar nggak usah pakai edit. Wkwkwk.

      Hapus
  15. Terimakasih mba tipsnya...sangat bermanfaat..tinggal prakteknya, he..he..

    BalasHapus
  16. Ahh .. pucing pala berbi kalo udah nyangkut ke judul. Tq mbak carra. Artikelmu selalu awesome

    BalasHapus
  17. Ada elemen judul yang wajib jadi pertimbangan yak, aku selalu lupa. Noted, mamaciih sharingnya mbaak

    BalasHapus
  18. Mbak, kalau judulnya panjang, keywordnya bagaimana, bisakah keyword lebih dari satu?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Maksudnya gimana ya? Sorry, aku bingung dengan pertanyaannya. Keyword ya sebaiknya satu saja yang utama, meski ada related keyword lain yang juga bisa disertakan. Kalau judulnya panjang, ada apa dengan keyword? Sepertinya nggak pengaruh.

      Hapus
  19. Mau bilang apa lagi. blognya mb buat aku ndak berhenti mau baca terus. Ilmunyaaaa bnyak banget. Makasih banyak mb, semoga sehat slalu yaa mb, biar bisa terus berbagi ilmu

    BalasHapus
  20. Aku jg suka nulis di hipwee dan di share smpe 20 k, judulnya di hipwee yg viral emnk gitu

    BalasHapus
  21. Hipwe bagus, walau judul panjang2 ya tetap ngena. Kudu blajar lagi!!!

    BalasHapus
  22. Terima kasih ilmunya, Mbak Carra 🙏

    BalasHapus
  23. Kadang tidak setuju juga sih mbak dengan tips penulisan judul seperti mbaknya.

    Karena untuk personal web(blog) yang angka popularitasnya masih ZERO, dalam membuat judul harus diperhatikan juga dari segi SEO nya.

    Mungkin bagi para pengguna WordPress, ketika membuat Judul ada notice nya ketika terlalu panjang lah, tidak ada keywordnya lah.

    Karena itu menurut para pakar SEO sangat berpengaruh.

    Lain halnya Web Company yang sudah tentu banyak Netizen yang tahu keberadaannya. Akan sangat mudah dalam membuat artikel Viral.

    Nah bagi personal blog. Beraaat mbak..

    Hehehe...

    Tapi artikelnya bagus sekali. Saya baca dapat dari Quora.

    Last...

    Thank You so Much.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kenapa berat?
      Kalau memang butuh keyword, ya masukkan saja keywordnya. Judul panjang, asal keyword berada di depan, enggak masalah.

      Saya sudah berapa kali ngulik artikel personal blog, dan bisa kok menembus halaman muda Google. Enggak ada hubungannya apakah itu personal blog atau brand. Kecuali kalau memang nama produk yang dijadikan keyword, jelas kalah sama marketplace.

      Emang perlu kepekaan kita buat MEMILIH KEYWORD.

      Hapus