[Review Produk] Fashion Style Tips Anti Awkward buat Freelancer Introvert bareng The Warna Indonesia

by - Agustus 10, 2017

Review sepatu The Warna Indonesia


Etdah! Judulnya. *ngakak*

Tapi beneran loh. Kombinasi profesi sebagai freelancer dan karakter introvert itu sebenarnya awkward. Setidaknya buat saya.

Apalagi ditambah dengan koleksi baju di dalam lemari yang hanya kaus hitam, kaus hitam, dan kaus hitam. Lalu di rak sepatu hanya ada sneakers, sepatu teplek Croc KW dan sandal jepit.

Persoalan muncul ketika kamu harus ketemu dengan orang penting. Entah itu klien, atau kamu mesti hadir di event. Katakanlah, event blogger.

Yang cuma punya kaus hitam, kayak saya, pasti beneran deh mikir keras. Mau pake apa?

Soalnya ya gimana ya. Saya lagi berusaha mengadopsi gaya fashionnya Mark Zuckerberg sih, yang selemari isinya kaus warna abu-abu misty semua. Wakakakak.

Semoga ketularan kaya dan suksesnya gitu. Amennn! *aminin dong*

Tapi, cuma punya kaus hitam dan celana jeans, serta nggak betah dandan terlalu lama seharusnya nggak bikin kita nggak bisa tampil stylish.

In fact, saya cuma harus menambahkan 3 items ini saja, supaya penampilan tetap oke (minimal nggak terlalu kasual kalau ketemu sama orang penting atau datang ke event), dan tetep bisa pakai kaus hitam.

Mau tahu?

Kamu hanya harus "berinvestasi" pada ...

Sepatu!


Ke kantor Zetta Media. Untung pakai sneakers. Pakai sandal gunung dilarang masuk, cyin!

Nah!
Sebenarnya sih saya biasa juga pakai sneakers kalau ketemu sama orang penting or ke event.

Tapi kadang, kok ya kalau pas lagi pakai celana legging, jadi terlalu 'keliatan' nyantainya. Saya mesti akalin dengan mengenakan sepatu yang agak 'cewek' tapi tetep santai. High heels? No way!

Pas!
Kemarin saya baru aja nemu satu merek sepatu keren di Instagram. Haha!

Punya sepatu yang warnanya matching sama tas laptop itu satisfying banget! - Sepatu by The Warna Indonesia


The Warna, sepatu etnik masa kini!
Ya emang gitu tagline-nya. Dan modelnya emang kekinian banget kan?

Anjani Tosca - The Warna Indonesia, Sepatu Etnik Masa Kini


Kebetulan saya punya yang Anjani Tosca ini. Bahannya batik Cirebon yang dipadu dengan denim. Yeah, looks fit buat pemakai jeans kayak saya kan?

Coba saya kasih lihat per bagiannya ya.

Motif batik Cirebon yang dipadu denim - The Warna Indonesia

Pas banget di kaki, dan nyaman dengan solnya yang keset. Nggak licin. - The Warna Indonesia


Saya sudah coba pakai ke kantor selama dua minggu kemarin. Oh boy!
 
Jadi, kantor saya itu kan dua lantai, dengan tangga antara lantai bawah sama lantai atas itu agak horor karena curam gitu. Orang krucil saya ta' ajak ikut, pas turunnya itu dia pakai duduk dulu di tangga teratas, baru kakinya turun satu per satu gitu. Ya, karena saking rada curam dan juga sempit.

Bayangin kalau saya pakai high heels di situ. Wkwkwkwk.
Udah badan udah berat, ransel berat isi laptop dan printilan, plus sepatu yang licin. Beugh!

The Warna Indonesia


Tapi bareng The Warna sih, karena solnya keset, saya bahkan bisa naik turun tangga dengan langkah cepat nggak takut kepleset or apa.

Buat jalan di mal, sambil nunggu janji meeting sama orang penting juga oke kan?
Buat nongkrong di kafe sambil minum dan ngobrol ngomongin project juga nggak malu-maluin kan?

Okelah pokoknya ya :D
I'm happy bisa menemukan sepatu ini.
Enelan deh.

What?
Kamu juga mau?

Bisa, bisa.
Karena saya baik hati, ini saya kasih kontak CS Sepatu The Warna yes. Via WhatsApp : 0815  1750 9265. Nah kalau mau lihat-lihat koleksinya dulu, bisa juga. Sila langsung capcus ke akun Instagram The Warna atau bisa juga ke Facebook-nya.

Ragu-ragu beli sepatu online?
Nggak usah khawatir kalau The Warna mah. Kalau size kurang cocok, selalu bisa ditukar! Kapan pun tidak ada batas waktu (dengan syarat sepatu masih dalam keadaan baik, dan belum dipakai keluar rumah).
Apabila size yang diinginkan tidak tersedia, bisa langsung chat dengan Customer Service, untuk di cek ketersediaannya di warehouse The Warna.

Nah ya. Nggak usah takut makanya.
Sok, langsung hubungi CS-nya yah.

Bilang sama Adminnya ya. Rekomendasi saya. #hlah
(biar saya dapat komisi)
*dicekek*


Dan, sebagai balancing untuk sepatu, kamu sepertinya juga perlu untuk investasi di ...


Outer!

Outer bitu yang saya pakai ke acara ulang tahun KEB ke-5 yang lalu. Foto taken by Yayang *halah*


Saya setidaknya punya 4 outer untuk melapisi kaus hitam saya.
1 biji cardigan dari kaus warna biru - abu-abu, 1 outer dominasi biru, 1 outer batik dominasi merah marun, dan 1 kemeja lengan panjang (yang lengannya lebih sering saya gulung kalau pas dipakai)

Katakanlah, saya harus ketemu dengan seseorang di mal (biasanya dipilih karena paling gampang). Maka saya berangkat aja pakai kaus hitam, kayak kebanyakan orang main di mal. Pas waktunya ketemu, saya tinggal pakai outer. Rasanya sudah jadi 'lebih sopan' dan nggak awkward lagi. Begitu selesai meeting, outer pun saya lepas, dan saya kembali jadi perempuan berkaus biasa yang nggak terlalu menarik perhatian lagi.

Outer bisa banget jadi 'kamuflase', bikin diri saya sendiri pede.
Saya rencana sih mau nambah lagi macam outer-nya. Sesuatu yang berwarna ... hitam lagi. Alah. Hitam lagi hitam lagi yak :)))



Selain sepatu dan outer, kamu juga sepertinya perlu menambahkan ...


The right accessories!


Plus aksesoris etnik!


Sudah pakai outer keren, sepatu etnik kekinian, sekarang kita ke aksesoris.

Bukan kebetulan, I'm really in love in ethnic accessories too!
Dulu pernah sih hampir buka lapak online buat jualan aksesoris etnik begini, dengan bahan kayu dan manik-manik.

Tapi nggak jadi, karena source-nya kurang memadai.

Dan dulu udah sempat borong, maksudnya buat modal buka lapak dulu. Tapi karena nggak jadi, ya udah dipakai sendiri.

Tinggal disesuaikan aja, mau pakai yang mana.
Sesuaikan dengan kondisi, siapa yang mau ditemui, dan mood, pastinya. Ehe~


See?

Saya mau berangkat ke kantor

Saya cukup pede, nggak perlu dandan berlebihan. Mau dibilang kasual ya kasual. Dibilang sopan ya sopan.

Habis dari kantor terus langsung janjian sama orang lain? Kalau teman sendiri ya, udah langsung capcus. Kalau semisal mau ketemu orang penting? Ya tinggal lapisin deh pakai outer (yang selalu ada satu yang saya simpan di mobil).

Praktis!

You May Also Like

4 comments

  1. Wkwkwk. ini artikel saya banget. Biar ngantor juga saya yang sukanya monochrome selalu diprotes terutama sama suami. Emang ye, cewek harus rempong biar dikomen syantik. wkwkwk. Tapi bener deh, tips simpel begini membantu banget. Makasi ya, mbak share nya!

    BalasHapus
  2. Haha, mbaaaa... apa orang introvert kayak gini yaa, aku dulu punya baju ya sama kayak mba carra warnanya... karena ya sukaaaa. Tapi karen tuntutan peran, lemari isinya jadi warna warni mbaa.
    Aku suka sepatu The Warna.. etniknya dapeeet

    BalasHapus
  3. Noted! Biar bisa niru pakem gaya kasualnya Mbak Ra *lari sebelum dicubit :))

    BalasHapus
  4. Waduh jadi makin kesengsem nih dengn The warna, tapi takut kekecilan/kebesaran :D
    Aku kemana-mana pakai sandal jepit karena nyaman dipakai jalan. Kecuali pas ke sekolah, gereja atau ada undangan, baru deh bingung nggak punya sepatu haha.

    BalasHapus