• Home
  • About
  • Daftar Isi
  • Konten Kreatif
    • Penulisan Konten
    • Penulisan Buku
    • Kebahasaan
    • Visual
  • Internet
    • Blogging
    • Marketing
    • User
    • WordPress
  • Media Sosial
    • Facebook
    • Twitter
    • Instagram
  • Stories
    • My Stories
    • Featured
    • Freelancer
  • Guest Posts
Diberdayakan oleh Blogger.
facebook twitter instagram pinterest Email

Carolina Ratri

 

Cara Menulis Artikel dengan Rapi

Di tengah maraknya konten digital saat ini, kemampuan untuk menyampaikan informasi atau pandangan kita melalui tulisan yang terstruktur dengan baik menjadi semakin penting. Menguasai cara menulis artikel yang rapi enggak hanya membantu dalam menyampaikan pesan kita dengan jelas, tetapi juga dalam menarik dan mempertahankan perhatian pembaca.

Sudah seharusnya, seorang penulis mempertimbangkan setiap detail dari artikel yang akan dibuat; mulai dari pemilihan kata yang tepat, struktur paragraf yang logis, hingga penyajian data yang menarik.

Nah, dalam artikel ini, kita akan membahas beberapa langkah cara menulis artikel yang rapi dan profesional.

Caution: artikel ini bakalan panjang, 3000 kata lebih, karena saya memang ingin membahasnya from A to Z. Saya biasanya akan memecah artikel seperti ini dalam beberapa postingan. Namun, berhubung akhir-akhir ini saya semakin sibuk (baca: malas), maka kali ini saya menjadikannya satu. Biar sekali kerja. Next article bisa move on.

Cara Menulis Artikel yang Rapi

Ada perbedaan besar antara menulis artikel dan menulis artikel yang benar-benar dapat memengaruhi dan memberikan nilai tambah kepada pembaca.

Memahami dasar-dasar penulisan yang baik dan cara menulis artikel yang rapi adalah kunci untuk membangun komunikasi yang efektif dan menciptakan tulisan yang berkualitas. Dengan memprioritaskan kejelasan, konsistensi, dan struktur yang baik, kamu akan menjembatani jarak antara ide-ide kamu dengan para pembaca yang ingin mendapatkan informasi atau wawasan baru melalui tulisan yang kamu buat.

So, apa saja nih yang perlu diperhatikan?

Cara Menulis Artikel dengan Rapi: Struktur yang Jelas

1. Struktur yang Jelas

Cara menulis artikel yang rapi, artinya kita harus memperhatikan struktur atau kerangka dari tulisan tersebut supaya orang yang membaca bisa mengikuti alur pikiran kita dengan mudah. Struktur artikel umumnya terdiri atas 3 bagian: pembuka atau pengenalan, isi, dan kemudian penutup.

Pengenalan

Di bagian ini, kita harus memberi tahu pembaca tentang topik apa yang akan kita bahas. Kita bisa mulai dengan menjelaskan latar belakang atau mengajukan pertanyaan yang menarik untuk "membangkitkan" rasa ingin tahu pembaca. Bagian ini seharusnya tidak terlalu panjang, enggak ribet dan mbulet—langsung saja ke pokok persoalan.

Isi

Setelah pembaca tahu apa yang akan kita bahas, kita masuk ke bagian isi. Di bagian ini, kita membahas semua poin atau argumen yang kita miliki terkait topik tersebut. Kita harus memastikan bahwa setiap poin yang kita sebutkan jelas dan mudah dimengerti.

Lebih baik lagi jika kita mengatur poin-poin tersebut secara logis, misalnya dari yang paling penting sampai yang paling tidak penting, atau dari yang paling mudah dijelaskan sampai yang paling kompleks. Usahakan untuk memberikan contoh atau data pendukung untuk memperkuat argumen kita.

Kesimpulan

Setelah kita menjelaskan semua poin atau argumen kita, kita masuk ke bagian kesimpulan. Di sini, kita merangkum apa yang telah kita bahas dan memberikan penutup yang kuat untuk tulisan kita. Kita bisa juga memberikan saran atau rekomendasi berdasarkan apa yang telah kita diskusikan.

Selain membagi tulisan menjadi tiga bagian ini, kita juga harus memastikan bahwa bagian-bagian ini saling terkait. Artinya, apa yang kita bahas di bagian satu harus berhubungan dengan bagian dua, dan begitu pula dengan bagian tiga. Dengan cara ini, pembaca akan merasa bahwa tulisan kita memiliki "alur" yang jelas dan bisa mengikuti argumen kita dari awal sampai akhir dengan mudah.

Dengan memiliki struktur yang jelas ini, tulisan kita tidak hanya akan terlihat lebih rapi dan terorganisasi dengan baik, tetapi juga akan lebih meyakinkan dan mudah dimengerti bagi pembaca.

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Paragraf

2. Penataan Paragraf

Penataan paragraf itu ibarat membangun rumah yang rapi dan nyaman. Setiap paragraf adalah sebuah "kamar" di mana kita membahas satu topik atau ide khusus.

Jangan sampai dalam satu kamar itu, perabotannya berdesakan. So, jangan memasukkan terlalu banyak perabotan (atau ide) dalam satu "kamar" agar tidak terkesan berantakan dan pembaca atau "pengunjung" tidak bingung.

Mari kita uraikan lebih lanjut.

Fokus pada Satu Ide atau Poin

Dalam satu paragraf, kita harus memfokuskan pada satu ide atau poin utama saja. Dengan begitu, pembaca dapat mengerti dan menangkap maksud kita dengan lebih mudah. Ini juga akan membuat tulisan kita lebih sistematis dan tidak melebar ke mana-mana.

Menyediakan Informasi yang Relevan

Setelah kita memutuskan ide atau poin apa yang ingin kita bahas di sebuah paragraf, kita harus memberikan informasi atau data yang mendukung ide atau poin tersebut. Informasi ini bisa berupa fakta, contoh, atau alasan lain yang menjelaskan mengapa ide atau poin kita penting untuk dibahas.

Transisi yang Halus

Ketika kita berpindah dari satu paragraf ke paragraf lainnya, kita harus memastikan ada "jembatan" atau koneksi yang logis antara keduanya. Ini bisa kita lakukan dengan menciptakan kalimat transisi yang membantu membawa pembaca dari satu ide ke ide berikutnya dengan cara yang alami dan logis.

Baca juga: Teknik Bridging dalam Menulis Artikel

Kesesuaian dengan Konteks Keseluruhan

Walaupun setiap paragraf membahas satu ide atau poin, paragraf-paragraf ini harus saling berkaitan satu sama lain untuk membentuk sebuah narasi atau argumen yang koheren dan menyeluruh. Jadi, kita harus selalu memikirkan bagaimana paragraf saat ini cocok dengan paragraf sebelum dan sesudahnya.

Dengan menata paragraf dengan cara ini, kita dapat menciptakan tulisan yang tidak hanya sistematis sehingga mudah diikuti, tetapi juga menyenangkan untuk dibaca. Dengan tulisan yang sistematif, pembaca bisa mengikuti alur pikiran kita dengan lebih mudah dan mengerti poin yang ingin kita sampaikan.

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Tata Bahasa

3. Penggunaan Tata Bahasa dan Ejaan yang Tepat

Membicarakan penggunaan tata bahasa dan ejaan yang tepat ibarat memikirkan pakaian yang rapi dan bersih yang kita kenakan ketika pergi ke acara penting. Dengan memakai pakaian yang rapi, kita menunjukkan bahwa kita peduli dan menghormati orang lain yang hadir di acara tersebut.

Sama halnya dengan tulisan, menggunakan tata bahasa dan ejaan yang benar menunjukkan bahwa kita peduli terhadap pembaca dan ingin menyajikan informasi dengan cara yang jelas dan terstruktur.

Berikut ini adalah beberapa poin yang bisa kita pertimbangkan.

Menghindari Kesalahan Tata Bahasa

Kesalahan tata bahasa bisa membuat kalimat menjadi sulit dimengerti. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa kita menggunakan struktur kalimat yang benar dan mengikuti aturan-aturan tata bahasa yang sudah ditetapkan. Misalnya, memastikan subjek dan predikat dalam satu kalimat cocok satu sama lain.

Menghindari Kesalahan Ejaan

Kesalahan ejaan bisa membuat pembaca bingung dan mempertanyakan kredibilitas tulisan kita. Oleh karena itu, kita seharusnya selalu memeriksa ejaan kata-kata dalam tulisan kita, menggunakan tools seperti spell checker atau kamus dapat membantu.

Menggunakan Kata yang Tepat

Selain memperhatikan tata bahasa dan ejaan, kita juga harus memastikan bahwa kita menggunakan kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan kita. Artinya, kita harus memilih kata-kata yang tepat sesuai dengan konteks dan nuansa yang ingin kita sampaikan dalam tulisan.

Membaca Ulang Tulisan

Setelah kita selesai menulis, sangat penting untuk membaca ulang tulisan kita. Dengan membaca ulang, kita bisa menangkap kesalahan-kesalahan yang mungkin terlewatkan saat kita menulis.

Meminta Bantuan Orang Lain

Kadang-kadang, kita sendiri sulit melihat kesalahan dalam tulisan kita. Oleh karena itu, bisa sangat membantu untuk meminta orang lain membaca dan memberikan masukan atau koreksi terhadap tulisan kita.

Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, kita akan menciptakan tulisan yang tidak hanya bebas dari kesalahan tata bahasa dan ejaan, tetapi juga lebih mudah dimengerti dan dihargai oleh pembaca. Dengan kata lain, kita akan membuat tulisan yang lebih "rapi" dan "berwibawa".

Baca juga: 5 Kesalahan Penulis sehingga Artikel yang Dihasilkannya Kurang Bisa Dipahami

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Format

4. Format dan Penyajian yang Konsisten

Saat kita menulis, penting juga untuk menjaga agar tampilannya terlihat rapi dan mudah diikuti oleh pembaca. Kita bisa membayangkannya seperti saat kita merapikan kamar; semuanya harus diletakkan di tempat yang tepat dan terlihat serasi.

Bullet Points

Ini adalah simbol atau tanda yang digunakan untuk mencantumkan beberapa poin secara terpisah. Bullet points ini membantu untuk memecah informasi menjadi bagian-bagian yang lebih kecil dan lebih mudah dicerna.

Jadi, jika kita memiliki daftar atau beberapa poin yang ingin kita sampaikan, kita bisa menggunakan bullet points.

Subheadings

Subheadings adalah judul kecil yang kita gunakan untuk membagi tulisan kita menjadi bagian-bagian yang berbeda. Ini seperti memberi nama pada setiap "kamar" di rumah kita, sehingga kita tahu apa yang ada di setiap bagian.

Tabel

Kadang-kadang, kita memiliki data atau informasi yang lebih mudah dipahami jika disajikan dalam bentuk tabel. Tabel membantu kita untuk mengatur informasi dengan rapi dan memudahkan pembaca untuk membandingkan data yang berbeda.

Revisi dan Penyempurnaan

Setelah kita menyelesaikan tulisan, kita harus mengulasnya kembali untuk memastikan bahwa formatnya konsisten. Kita mungkin perlu menyesuaikan beberapa hal untuk membuatnya terlihat lebih rapi.

Dengan menggunakan format dan penyajian yang konsisten, kita bisa membuat tulisan kita terlihat lebih profesional dan memudahkan pembaca untuk mengikuti dan memahami apa yang ingin kita sampaikan.

Seperti kamar yang rapi, tulisan yang sistematis akan membuat "pengunjung" atau pembaca merasa nyaman dan mudah menemukan apa yang mereka cari.

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Gaya Bahasa

5. Gaya Bahasa yang Sesuai

Menggunakan gaya bahasa yang sesuai itu seperti memilih pakaian yang tepat untuk acara yang berbeda. Kita tidak akan memakai piama ke kantor atau pakai jas ke pantai, ya kan? Sama halnya dengan tulisan, kita perlu "memakai" gaya bahasa yang cocok dengan situasi atau "acara" tertentu.

Kalau kata Uda Ivan Lanin mah, berbahasa yang baik adalah ketika kita menggunakan bahasa sesuai dengan konteks.Mari kita uraikan lebih lanjut.

Mengenal Audiens

Kita harus tahu siapa yang akan membaca tulisan kita. Berapa usia mereka? Pasalnya, cara berbicara mereka yang berusia 20-an tahun akan berbeda dengan mereka yang berusia 40-an. Apalagi anak-anak usia belasan, beda banget.

Dari situ, kita bisa menyesuaikan gaya bahasa kita agar cocok dengan pembaca.

Menyesuaikan dengan Konteks

Konteks adalah situasi atau latar belakang di mana kita menulis. Misalnya, jika kita menulis laporan untuk sekolah atau kantor, sebaiknya kita menggunakan bahasa yang lebih formal dan resmi. Sedangkan jika kita menulis untuk blog atau media sosial pribadi, kita bisa menggunakan gaya bahasa yang lebih santai dan bebas.

Kalau untuk artikel media online gimana? Nah, ini juga harus diselaraskan. Coba cek artikel-artikel lainnya. Dari situ akan terlihat bagaimana gaya bahasa yang dipakai, dan kita harus menyesuaikannya.

Ada beberapa gaya bahasa yang kita kenal:

  • ·   Gaya Bahasa Formal. Dalam tulisan akademis atau laporan resmi, kita harus menggunakan bahasa yang rapi, jelas, dan terstruktur. Kita harus menghindari bahasa gaul atau slang dan menggunakan kalimat yang benar secara gramatikal.
  • ·      Gaya Bahasa Santai. Untuk tulisan seperti blog pribadi atau postingan media sosial, kita bebas untuk menggunakan gaya yang lebih santai. Kita bisa menggunakan kata-kata sehari-hari, bahasa gaul, atau bahkan menciptakan kata-kata baru yang mencerminkan kepribadian kita.
  • ·      Variasi Gaya Bahasa. Terkadang, kita mungkin perlu mencampur beberapa gaya bahasa dalam satu tulisan, tergantung pada konteks dan audiens. Yang penting adalah kita harus konsisten dan tidak mencampuradukkan gaya bahasa dengan sembarangan.

Dengan memilih gaya bahasa yang sesuai, kita akan dapat "berkomunikasi" dengan pembaca kita dengan lebih baik, karena kita menggunakan "bahasa" yang mereka mengerti dan nyaman. Hal ini akan membuat tulisan kita lebih menarik dan mudah dicerna oleh pembaca, sehingga mereka lebih mungkin untuk terlibat dan menikmati apa yang kita tulis.

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Diksi

6. Kekuatan dan Kejelasan Diksi

Ketika kita menulis, pemilihan kata atau "diksi" kita sangat penting. Bayangkan kita sedang bercerita kepada seorang teman. Kita ingin menggunakan kata-kata yang mudah dimengerti dan menjelaskan hal-hal dengan cara yang sederhana dan langsung, bukan?

Nah, inilah sebabnya mengapa kita perlu memperhatikan kekuatan dan kejelasan diksi kita saat menulis. Mari kita bahas lebih detail.

Memilih Kata yang Tepat

Kita harus memilih kata-kata yang tepat untuk menyampaikan pesan kita. Kata-kata yang tepat akan membuat pesan kita lebih kuat dan jelas. Sebagai contoh, daripada mengatakan "sangat baik," kita mungkin bisa menggunakan kata "luar biasa" untuk memberikan dampak yang lebih besar.

Kalimat yang Jelas dan Ringkas

Tulisan kita harus terdiri dari kalimat-kalimat yang sederhana dan mudah dimengerti. Kita harus menghindari membuat kalimat yang terlalu panjang dan rumit yang bisa membingungkan pembaca. Cobalah untuk menyampaikan satu ide dalam satu kalimat, sehingga pembaca tidak "tersesat" saat membaca. Hindari anak kalimat lebih dari satu. Jika mungkin memecahnya menjadi 2 kalimat, itu akan lebih baik.

Menghindari Jargon

Jargon adalah kata-kata atau frasa yang biasanya hanya dimengerti oleh sekelompok orang tertentu, biasanya dalam bidang profesional atau industri tertentu.

Kita harus menghindari menggunakan jargon kecuali jika kita yakin bahwa pembaca kita akan mengerti. Jika kita harus menggunakan jargon, sebaiknya kita menjelaskan artinya agar semua orang bisa mengerti.

Membuat Tulisan yang Menarik

Dengan menggunakan kata-kata yang tepat dan kalimat yang jelas, tulisan kita akan menjadi lebih menarik. Pembaca akan lebih mudah "terseret" ke dalam cerita atau informasi yang kita sampaikan, dan mereka akan lebih mungkin untuk terus membaca hingga akhir.

Menghindari Pengulangan

Kita juga harus berusaha untuk tidak mengulangi kata-kata atau ide yang sama berulang-ulang. Pengulangan bisa membuat tulisan kita terdengar monoton dan membosankan. Cobalah untuk mencari sinonim atau cara-cara baru untuk menyampaikan ide yang sama agar tulisan kita tetap segar dan menarik.

Dengan memperhatikan kekuatan dan kejelasan diksi kita, kita bisa membuat tulisan yang tidak hanya mudah dimengerti tetapi juga menyenangkan untuk dibaca. Ini akan membantu kita untuk lebih efektif dalam menyampaikan pesan atau cerita kita kepada pembaca.

Baca juga: Teknik Parafrasa: Pengertian dan Alasan Mengapa Penting untuk Dipelajari

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Tulis Referensi

7. Referensi dan Kutipan yang Tepat

Ketika kita menulis sesuatu dan mengambil informasi dari tempat lain, seperti buku, artikel, atau situs web, kita perlu memberi tahu pembaca dari mana kita mendapat informasi itu. Ini seperti ketika kita memberi tahu teman kita dari mana kita mendengar sebuah kabar atau cerita.

Mari kita bahas mengapa dan bagaimana kita harus melakukannya.

Menunjukkan dari mana Informasi Berasal

Kita perlu memberi tahu pembaca dari mana kita mendapatkan data atau fakta yang kita sebutkan dalam tulisan kita. Hal ini akan membantu mereka untuk mengetahui bahwa informasi yang kita berikan adalah benar dan dapat diandalkan.

Menghargai Pekerjaan Orang Lain

Ketika kita menggunakan informasi dari sumber lain, kita sebenarnya menggunakan hasil pekerjaan atau penelitian orang lain. Dengan menyertakan referensi atau kutipan, kita menunjukkan penghargaan kepada mereka karena telah berbagi pengetahuan mereka.

Meningkatkan Kredibilitas Tulisan

Dengan memberi tahu dari mana kita mendapatkan informasi, kita membuat tulisan kita terlihat lebih dapat dipercaya. Pembaca akan tahu bahwa kita tidak hanya "membuat-buat" informasi, tetapi bahwa itu didasarkan pada sumber yang benar-benar ada.

Menghindari Plagiarisme

Plagiarisme adalah ketika kita mengambil kata-kata atau ide orang lain dan mengakuinya sebagai milik kita. Kalau menurut saya, ini adalah kejahatan terbesar dalam dunia kepenulisan.

Dengan menyertakan referensi dan kutipan yang tepat, kita menunjukkan bahwa kita adalah penulis yang jujur dan etis.

Lalu bagaimana cara memberikan kutipan yang baik?

Ada beberapa cara untuk melakukan ini. Kita bisa menyebutkan nama penulis dan judul buku atau artikel di mana kita mendapatkan informasi terkait. Juga, kita bisa menyediakan tautan ke situs web atau mencantumkan semua sumber kita di akhir tulisan dalam daftar referensi.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, kita akan membuat tulisan kita lebih kuat dan lebih menghargai pekerjaan orang lain. Ini adalah praktik yang baik dan sesuatu yang dihargai oleh pembaca dan penulis profesional.

Baca juga: Tip Menulis Artikel Blog Bebas Plagiarisme

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Pembagian Konten

8. Pembagian Konten yang Sistematis

Ketika kita menulis, terkadang kita memiliki banyak informasi yang ingin kita sampaikan. Untuk memastikan bahwa pembaca bisa mengikuti dan memahami apa yang kita tulis dengan mudah, kita perlu mengatur informasi tersebut dengan cara yang logis dan terstruktur.

Berikut adalah cara untuk melakukan itu dengan pembagian konten yang sistematis.

Menggunakan Judul dan Subjudul

Judul adalah kalimat atau frasa yang memberi tahu pembaca tentang topik atau isi dari bagian tertentu dalam tulisan kita. Subjudul adalah judul "kecil" yang digunakan untuk membagi bagian-bagian besar ke dalam bagian yang lebih kecil. Sub-bagian ini akan membantu pembaca untuk mendapatkan gambaran lebih detail atau poin-poin penting dalam topik yang sedang dibahas.

Membantu Pembaca Menemukan Informasi

Dengan membagi konten kita menjadi bagian-bagian yang sistematis dengan judul dan subjudul, kita membantu pembaca untuk menemukan informasi yang mereka cari dengan lebih cepat. Ibaratnya kayak punya peta yang menunjukkan di mana semua tempat yang menarik berada di sebuah kota.

Menyusun dari yang Umum ke yang Spesifik

Saat membagi konten, mulailah dengan ide atau informasi yang lebih umum, lalu perlahan beralih ke detail yang lebih spesifik. Hal ini akan membantu pembaca untuk mengikuti alur pemikiran kita dengan lebih mudah.

Membuat Tulisan Lebih Menarik

Judul dan subjudul juga bisa membuat tulisan kita lebih menarik. Dengan memberikan "nama" untuk setiap bagian, kita memberikan semacam "teaser" atau "cuplikan" yang bisa menarik minat pembaca untuk terus membaca.

Menghindari Kebingungan

Bayangkan jika kita memiliki kumpulan mainan yang berbeda-beda semua dicampur jadi satu. Bakalan sulit kan ya, untuk menemukan apa yang kita cari?

Sama halnya dengan tulisan, jika kita tidak membaginya menjadi bagian yang sistematis, pembaca bisa bingung dan kesulitan menemukan informasi yang mereka ingin ketahui.

Mudah untuk Dikaji Kembali

Bagi pembaca yang ingin mengkaji kembali informasi di masa depan, memiliki konten yang terbagi dengan baik memudahkan mereka untuk menemukan bagian atau informasi spesifik yang ingin mereka baca ulang.

Jadi, dengan membagi konten kita dengan cara yang logis dan terstruktur, kita membantu pembaca untuk lebih mudah mengikuti, mengerti, dan menikmati tulisan kita, sekaligus membuat tulisan kita terlihat lebih rapi dan profesional.

Cara Menulis Artikel dengan Rapi - Kesesuaian Konten

9. Kesesuaian antara Konten dan Tujuan

Ketika kita menulis sesuatu, tujuannya adalah untuk menyampaikan informasi atau cerita kepada pembaca. Oleh karena itu, kita harus memastikan bahwa apa yang kita tulis sesuai dengan apa yang ingin kita capai atau sampaikan melalui tulisan kita.

Memahami Tujuan Tulisan

Sebelum kita mulai menulis, kita harus jelas tentang apa tujuan kita. Apakah kita ingin menginformasikan sesuatu, memengaruhi orang, atau hanya menghibur? Tujuan ini akan membuat kita bisa memilih konten yang tepat.

Memilih Konten yang Relevan

Setelah kita tahu tujuan kita, kita bisa mulai memilih konten yang akan membantu kita mencapainya. Misalnya, jika tujuan kita adalah untuk menginformasikan orang tentang topik tertentu, kita harus memilih fakta dan informasi yang relevan dengan topik tersebut.

Menghindari Informasi yang Tidak Perlu

Kita harus menghindari memasukkan informasi yang tidak membantu kita mencapai tujuan kita. Informasi yang tidak perlu hanya akan membuat tulisan kita menjadi berantakan dan membingungkan pembaca.

Membuat Tulisan yang Fokus

Dengan memastikan bahwa semua konten kita relevan dengan tujuan kita, kita membuat tulisan kita lebih fokus. Ini berarti bahwa pembaca akan lebih mudah mengikuti alur pikiran kita dan memahami pesan yang ingin kita sampaikan.

Memberikan Nilai kepada Pembaca

Kita juga ingin memastikan bahwa tulisan kita memberikan nilai kepada pembaca. Ini berarti bahwa mereka harus mendapatkan sesuatu dari waktu yang mereka habiskan untuk membaca tulisan kita, baik itu pengetahuan baru, pandangan yang berbeda, atau hiburan.

Merevisi untuk Memastikan Kesesuaian

Setelah kita selesai menulis, kita harus membaca ulang tulisan kita dan memastikan bahwa semua bagian dari tulisan kita selaras dengan tujuan kita. Jika kita menemukan bagian yang tidak cocok, kita harus berani untuk mengedit atau bahkan menghapusnya.

Jadi, untuk membuat tulisan yang rapi dan efektif, kita harus selalu memikirkan tujuan kita dan memilih konten yang membantu kita mencapai tujuan itu. Ini akan membuat tulisan kita lebih berarti dan berharga, baik untuk kita maupun untuk pembaca kita.

Kalau kamu sudah sampai di sini, selamat! Kamu baru saja menyelesaikan artikel sepanjang 3000 kata, yang biasanya saya pecah menjadi beberapa artikel pendek. Selamat, karena kamu seharusnya sekarang sudah tahu seperti apa tulisan atau artikel yang rapi itu, dan mengapa kita butuh membuat tulisan kita rapi.

Cara menulis artikel bisa saja berbeda di setiap penulis, tetapi hasil akhir tetaplah yang menentukan, apakah artikelmu bisa mengomunikasikan pesan dengan baik, bisa menyampaikan masalah dengan tuntas atau enggak.

Jika enggak, mungkin ada bagian yang tidak sesuai dengan penjabaran yang sudah dijelaskan di atas. Yuk, cek lagi.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Psikologi di Balik Konsumsi Konten Video Blog: Mengapa Kita Lebih Suka Menonton daripada Membaca?

Berdasarkan data dari PISA (Program for International Student Assessment) yang dijalankan oleh OECD, aka Economic Co-Operation and Development, Indonesia menduduki peringkat 62 dari 72 negara dalam ketertarikan membaca. Faktanya, 91,58% orang Indonesia yang berusia 10 tahun ke atas memang lebih memilih untuk menonton TV atau film. Data ini sejalan dengan informasi dari UNESCO yang menyatakan bahwa hanya 0,001% orang Indonesia yang suka membaca. Jadi, dari 1.000 orang Indonesia, hanya ada 1 orang yang benar-benar suka membaca.

Bagaimana dengan kamu? Kamu lebih suka membaca ataukah menonton video blog, dengan konten yang sama-sama dibuat orang?

Mengapa Kita Lebih Suka Menonton Konten Video Blog?

Meskipun tidak semua orang lebih suka menonton video daripada membaca, ada beberapa alasan psikologis dan biologis mengapa banyak orang cenderung lebih tertarik pada konten video. Berikut beberapa alasan di balik preferensi ini.

Proses Sensorik yang Lebih Menyeluruh

Proses sensorik mengacu pada cara kita menerima dan menginterpretasi informasi dari lingkungan sekitar kita melalui indra. Ketika kita berbicara tentang "proses sensorik yang lebih menyeluruh" dalam konteks menonton video versus membaca, kita berbicara tentang jumlah indra yang terlibat dan bagaimana otak kita memproses informasi tersebut.

Saat menonton video, kita menggunakan indra penglihatan dan pendengaran kita secara bersamaan. Gambar bergerak dikombinasikan dengan suara, musik, atau narasi. Hal ini memungkinkan otak untuk menggabungkan dua sumber informasi utama sekaligus, menciptakan pengalaman yang lebih kaya. Sementara itu, saat membaca, kita terutama menggunakan hanya satu indra (penglihatan) untuk memproses informasi. Bagi sebagian orang, hal ini membosankan.

Video kemudian dinilai lebih efektif dalam mengevokasi emosi karena kombinasi dari gambar, suara, musik, dan bahasa tubuh. Emosi yang dirasakan melalui suara seseorang atau ekspresi wajah mereka bisa sangat kuat dan memungkinkan pemirsa untuk merasakan empati atau keterkaitan yang mendalam. Jadi lebih gampang relate, gitu.

Pemrosesan Informasi

Otak manusia cenderung memproses informasi visual dengan cepat. Dikutip dari situs International Forum of Visual Practitioner, disebutkan begini:

The human brain processes images 60,000 times faster than text, and 90 per cent of the information transmitted to the brain is visual. 

Artinya, otak manusia dapat memproses gambar 60ribu kali lebih cepat daripada tulisan, dan 90% dari informasi itu dikirim ke otak dalam bentuk visual. So, rasanya ya wajar banget kan, dari fakta ini saja mengapa kita lebih suka nonton konten video ketimbang membaca?

Hal ini juga erat kaitannya dengan kemalasan kognitif sih sebenarnya. Mengonsumsi konten video memerlukan usaha kognitif yang lebih sedikit dibandingkan dengan membaca. Dalam masyarakat yang serba cepat dan penuh distraksi, kemudahan ini of course akan lebih menarik

Ritme dan Perhatian

Suara, musik, dan ritme dari video dapat memengaruhi perasaan dan perhatian kita. Inilah kenapa, video sering kali dapat mempertahankan perhatian pemirsa lebih lama daripada teks, terutama jika video tersebut dirancang dengan baik.

Memori

Menggabungkan input visual dan auditori dapat meningkatkan retensi dan ingatan. Saat otak kita menerima informasi dari lebih dari satu sumber sensorik, informasi tersebut lebih mungkin untuk "menempel" dalam memori jangka panjang kita.

Dengan demikian, konten video lebih bisa menjelaskan konsep-konsep yang kompleks dengan cara yang lebih mudah dimengerti. Ini khususnya berlaku untuk tutorial, demonstrasi, atau materi pendidikan lainnya.

Dengan semua alasan di atas, tidak mengherankan jika banyak orang merasa lebih terlibat atau mendapatkan lebih banyak informasi dari konten video dibandingkan dengan membaca teks. Meskipun demikian, preferensi ini bersifat subjektif dan bervariasi di setiap orangnya. Ada orang yang mendapatkan kepuasan dan pemahaman mendalam dari membaca, dan merasa lebih terkoneksi dengan kata-kata tertulis daripada konten visual atau auditori.

Saya misalnya.

So, apa yang harus dilakukan, untuk mengakomodasi pergeseran minat ini, terutama bagi bloger?

Bloger Seharusnya Lakukan Ini, untuk Bisa Mengakomodasi Pergeseran

Psikologi di Balik Konsumsi Konten Video Blog: Mengapa Kita Lebih Suka Menonton daripada Membaca?

Yaqin, kalau bloger harusnya ya gape-lah mengakomodasi pergeseran begini. Salah satunya, pasti berani diadu di masalah optimisasi.

So, kalau bloger mau mengakomodasi konten video blog lebih banyak, tentu komponen SEO harus jadi perhatian juga, enggak cuma masalah konten.

SEO (Search Engine Optimization) untuk konten video adalah praktik mengoptimalkan video agar dapat ditemukan dengan mudah melalui mesin pencari, terutama di YouTube, yang merupakan mesin pencari video terbesar di dunia, serta Google dan mesin pencari lainnya. Seperti SEO untuk konten teks, tujuan utamanya adalah meningkatkan visibilitas dan peringkat video blog dalam hasil pencarian untuk meningkatkan jumlah tayangan dan interaksi.

Berikut beberapa elemen dan strategi yang penting dalam SEO untuk konten video.

1. Judul Video

Judul video harus jelas, deskriptif, dan sama dengan prinsip SEO umumnya, di judul video mengandung kata kunci yang relevan. Hindari judul yang terlalu panjang atau membingungkan.

2. Deskripsi Video

Berikan deskripsi video yang detail tentang apa yang dibahas di dalam video yang kita buat. Siapkan beberapa kata kunci yang relevan tanpa mengorbankan kualitas narasinya. Pastinya sebagai bloger, paham kan ya,  maksudnya seperti apa?

Jangan lupa tautkan ke blog, media sosial, atau sumber lain yang relevan.

3. Tag dan Kata Kunci

Gunakan tag dan kata kunci yang sesuai dengan konten video. Pastikan kata kunci yang kamu gunakan relevan dengan apa yang pengguna mungkin cari. Ingat prinsip search intent di SEO.

4. Thumbnail

Gunakan gambar thumbnail berkualitas tinggi yang menarik perhatian dan relevan dengan konten video.

5. Transkripsi dan Subtitle

Sediakan juga transkripsi video dapat membantu mesin pencari memahami konten video blog yang dibuat. Subtitle yang muncul di bagian bawah tampilan video juga penting, karena dapat memperluas audiens kita ke penonton yang berbicara bahasa selain bahasa Indonesia. So, kalau memang diperlukan, bikin subtitle dalam bahasa Inggris ya.

Bayangin, kalau kita bikin konten video blog traveling misalnya, yang mengulas berbagai tempat wisata di Indonesia, lalu ditonton oleh orang yang tinggal di negara lainnya, kita secara enggak langsung sudah mempromosikan wisata negara kita loh.

6. Interaksi dan engagement

Video yang memiliki banyak tayangan, suka, komentar, dan berbagi cenderung diberi peringkat lebih tinggi karena dianggap memiliki kualitas lebih baik atau lebih relevan. Prinsipnya sama dengan SEO pada umumnya.

So, jangan ragu untuk sebarkan konten video blog melalui media sosial, email, dan platform lain untuk meningkatkan tayangan dan engagement ya.

7. Optimalkan untuk Perangkat Seluler

Dengan banyaknya pengguna yang menonton video melalui perangkat seluler, pastikan video yang dibuat dioptimalkan untuk ditonton di berbagai ukuran layar.

8. Durasi Video

Sementara video yang lebih pendek cenderung lebih mudah ditonton, video yang lebih panjang sering kali dianggap lebih mendalam atau komprehensif. So, pertimbangkan dengan baik, sesuaikan dengan tujuan dibuatnya konten video tersebut dan juga karakteristik penonton atau audiens blog kita.

9. Backlinks

Sama seperti SEO untuk website, mendapatkan backlink berkualitas ke konten video dari sumber-sumber tepercaya dapat meningkatkan otoritas dan peringkat video. 

10. Integrasi dengan Konten Teks

Jika kamu mengunggah video ke situs web atau blog, pastikan untuk menyertakan konten teks yang relevan di sekitarnya, seperti deskripsi atau ringkasan video, untuk membantu SEO.

11. Pantau Metrik dan Analisis

Gunakan alat analitik (seperti YouTube Analytics) untuk memantau bagaimana video blog yang sudah diunggah berkinerja. Dengan demikian, kamu akan lebih mudah menentukan apa saja yang perlu diperbaiki atau ditingkatkan.

Nah, yang terakhir nih. Ingatlah bahwa algoritma mesin pencari terus-menerus berubah, jadi penting untuk tetap update dengan praktik terbaik SEO untuk video dan selalu fokus pada penyediaan konten berkualitas bagi pengunjung blog kamu.


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Tip menulis kreatif dan jenis-jenis tulisan kreatif

Seiring dengan berkembangnya dunia literasi dan sastra, semakin banyak orang yang tertarik untuk mencari berbagai tip menulis kreatif. 

Pada dasarnya, tulisan kreatif adalah seni mengekspresikan ide dan perasaan melalui kata-kata, dan dapat berbentuk apa saja mulai dari cerpen, novel, puisi, hingga naskah drama. Memahami berbagai jenis tulisan kreatif adalah langkah awal penting sebelum kamu memulai perjalananmu dalam menulis. 

Namun, memahami jenis-jenis tulisan kreatif saja tidak cukup. Kamu juga perlu mengetahui beberapa tip menulis kreatif yang bisa membantumu dalam proses pembelajaran dan praktik.

Mengapa tip menulis kreatif penting? Karena menulis kreatif bukan hanya tentang mengetik kata demi kata di atas kertas atau layar komputer. Proses ini adalah sebuah proses yang melibatkan imajinasi, perencanaan, dan penggunaan teknik penulisan yang tepat. 

Dalam proses penulisan, ada berbagai tantangan dan hambatan yang mungkin kamu temui, mulai dari kesulitan menemukan ide, menentukan plot cerita, hingga kesulitan dalam mengekspresikan emosi dan perasaan karakter. So, memahami berbagai tip menulis kreatif dapat membantu kamu mengatasi tantangan tersebut dan mengasah kemampuan menulis kreatifmu. 

Dengan demikian, kamu bisa menciptakan karya tulisan yang menarik dan memikat pembaca.

Apa Itu Tulisan Kreatif?

Tulisan kreatif adalah jenis penulisan yang melibatkan penggunaan imajinasi dan orisinalitas untuk menciptakan karya. Tujuannya biasanya adalah untuk mengekspresikan pikiran, perasaan, ide, atau emosi penulis, bukan hanya untuk menyampaikan informasi.

Tulisan kreatif mencakup berbagai genre dan subgenre, seperti prosa (cerita pendek, novel, flash fiction), puisi, drama, skenario film, esai kreatif, memoar, dan banyak lagi. Beberapa tulisan kreatif juga melibatkan penggunaan bahasa dan teknik yang berbeda untuk menciptakan suatu efek tertentu, misalnya penggunaan metafora, simbol, rima, dan ritme dalam puisi.

Tulisan kreatif biasanya lebih berfokus pada seni dan keterampilan penulisan, dan acap kali dilakukan untuk menonjolkan aspek-aspek seperti karakterisasi, pengembangan plot, dan gaya penulisan. Dalam banyak kasus, tulisan kreatif juga berusaha untuk membangkitkan emosi atau respons tertentu dari pembaca.

Jenis-Jenis Tulisan Kreatif

Tulisan kreatif mencakup berbagai jenis karya sastra yang memberikan kesempatan kepada penulis untuk mengekspresikan pemikiran dan perasaan mereka dengan cara yang unik dan artistik. Berikut adalah beberapa jenis tulisan kreatif yang sering ditemui di dunia kepenulisan di negeri ini.

Cerpen (Cerita Pendek)

Biasanya terdiri dari satu plot utama yang dijelaskan dalam format yang ringkas. Cerpen biasanya tidak sepanjang novel dan biasanya berfokus pada momen atau peristiwa spesifik dalam kehidupan karakter.

Novel

Sebuah karya sastra panjang yang memiliki berbagai plot dan sub-plot dengan pengembangan karakter yang mendalam. Novel biasanya mencakup berbagai tema dan konflik. Kompleks, pokoknya mah.

Puisi

Salah satu jenis tulisan kreatif yang paling lama dan paling beragam. Puisi bisa berbentuk bebas atau mengikuti struktur dan pola tertentu. Puisi menurut saya adalah salah satu jenis tulisan kreatif yang subjektif, artinya sering digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan emosi yang intens dari penulisnya.

Naskah Drama

Bentuk tulisan yang ditujukan untuk dipentaskan. Naskah drama biasanya berisi dialog antar karakter dan petunjuk pentas (stage directions).

Esai Kreatif

Meski esai biasanya digunakan dalam konteks akademis atau jurnalisme, esai kreatif adalah bentuk esai yang lebih bebas dan bisa digunakan untuk mengeksplorasi berbagai ide dan pengalaman secara pribadi dan reflektif.

Lirik Lagu

Tulisan kreatif juga bisa berbentuk lirik lagu. Lirik lagu biasanya mengandung rima dan ritme, dan sering digunakan untuk mengekspresikan perasaan dan cerita.

Memoar

Bentuk tulisan pribadi yang biasanya berfokus pada pengalaman dan peristiwa tertentu dalam hidup penulis. Memoar bisa berupa buku, esai, atau artikel. Yeah, so bloger yang suka menulis tentang hal sehari-hari di blog, itu bisa dibilang masuk ke sini ya.

Sketsa atau Vignette

Potongan singkat dari tulisan kreatif yang biasanya berfokus pada satu momen atau gambaran. Sketsa bisa berfungsi sebagai bagian dari karya yang lebih besar atau bisa berdiri sendiri.

Flash Fiction

Mirip dengan cerita pendek, tetapi lebih pendek lagi. Flash fiction biasanya terdiri dari sekitar 100 hingga 500 kata.

Now, I missed it a lot.

Fanfiction

Jenis tulisan kreatif yang dibuat oleh penggemar berdasarkan karya asli, seperti buku, film, serial TV, dan sebagainya, dari idolanya. Di sinilah muncul istilah baru: alternate universe. Kamu akan banyak menjumpainya di Twitter. Eh, X. Sudah ganti nama soalnya.

Nah, itu dia beberapa contoh tulisan kreatif. Masih ada banyak variasi dan sub-genre lainnya di dalamnya. Semuanya memberi kesempatan kepada penulis untuk bereksplorasi dan berimajinasi.

Tip Menulis Kreatif buat yang Mau Mulai

Tip Menulis Kreatif buat yang Mau Mulai

So, buat kamu yang pengin mulai terjun di dunia menulis—terutama tertarik untuk mendalami tulisan kreatif—berikut ada beberapa tip menulis kreatif yang bisa kamu coba lakukan.

Mulailah dari Minat

Well, sebenarnya sih ini bukan garis awal yang terlalu tepat sih, apalagi kalau kamu berencana jadi pekerja teks komersial ke depannya. Karena nggak semua yang sesuai minat kita itu diminati juga oleh orang banyak. Kadang di sini nih titik kekecewaan seseorang terhadap peluang karier di dunia kepenulisan.

But, we gotta start from somewhere, right? Jadi, bolehlah kamu eksplorasi dulu apa minatmu, dan tulislah tentang apa yang kamu sukai atau minati. Paling enggak, ini dapat membantumu merasa bersemangat dan terlibat dalam proses penulisan.

Buatlah Rencana

Meskipun menulis kreatif sering kali melibatkan spontanitas dan imajinasi, memiliki struktur dasar atau rencana kerap kali sangat membantu, terutama ketika menulis cerita atau novel. 

So, saya enggak mengatakan kalau menulis novel yang ceritanya berkembang seiring waktu itu salah sih. Orang saya juga nggak punya pengalaman nulis novel. Tetapi seenggaknya, dengan punya rencana, kita juga jadi bisa membuat “jalan” atau koridor yang lebih jelas untuk menyelesaikannya. Ya kan?

So, kamu pengin nulis apa? Bagaimana plotnya? Rencana mau nulis berapa banyak dalam satu hari? Mau nulis berapa jam sehari?

Praktik Setiap Hari

Seperti halnya keterampilan lainnya, menulis membutuhkan latihan. So, cobalah untuk menulis setiap hari, bahkan jika hanya beberapa menit. Ini akan membantumu menjadi lebih terbiasa dengan proses penulisan dan juga dapat meningkatkan keterampilanmu seiring waktu.

Baca, Baca, Baca

Baca berbagai jenis tulisan kreatif, termasuk genre dan penulis yang mungkin enggak kamu sukai. Yep, hal ini penting karena dapat memberimu pemahaman yang lebih baik tentang berbagai teknik dan gaya penulisan, dan juga dapat menginspirasi ide-ide dan pendekatan baru.

Pelajari Berbagai Teknik Menulis

Ada banyak teknik dan elemen penulisan yang bisa dipelajari, termasuk pengembangan karakter, plot, dialog, penggunaan metafora dan simbol, dan banyak lagi. Dengan mempelajarinya, kamu bisa menemukan teknik-teknik tertentu yang paling pas untuk kamu adopsi.

Coba berbagai genre, sudut pandang, gaya penulisan, dan lainnya. Eksperimentasi adalah bagian penting dari penulisan kreatif dan dapat membantumu menemukan suara dan gaya penulisan kamu sendiri.

Jangan Takut Membuat Kesalahan

Proses penulisan sering kali melibatkan revisi dan penyuntingan. Jangan khawatir jika tulisan pertamamu enggak sempurna. Bahkan seorang Ernest Hemingway pun menganggap tulisan pertama itu selalu akan jadi sampah.

Yang terpenting adalah kamu sudah menulis dan selalu ada kesempatan untuk memperbaikinya.

Nikmati Prosesnya

Menulis kreatif harusnya menjadi suatu proses yang menyenangkan. Jangan terlalu fokus pada hasil akhir atau apa yang mungkin dikatakan orang lain tentang tulisan kamu. 

Nikmati prosesnya, eksplorasi ide-ide yang kamu punya, dan lihat ke mana tulisan bisa membawamu. Sounds so good, eh?

Yep, yang penting ingat, bahwa enggak ada aturan mutlak dalam menulis kreatif. So, kamu bebas untuk mengeksplorasi dan mencoba berbagai pendekatan hingga menemukan apa yang paling cocok. Jadi, jangan takut salah. Jangan takut apa kata orang. 

Mempelajari jenis-jenis tulisan kreatif dan menguasai berbagai tip menulis kreatif merupakan dua hal penting yang bisa menunjang perjalananmu sebagai penulis. Mungkin kamu akan menemui berbagai tantangan di awal, namun ingatlah bahwa setiap penulis besar juga melalui proses yang sama. 

Jadi, jangan takut untuk memulai dan jangan ragu untuk terus belajar dan bereksperimen. Nikmati setiap prosesnya, karena di sinilah kamu akan menemukan suara dan gaya penulis unikmu sendiri. Teruslah berlatih dan jangan pernah berhenti menulis, karena setiap kata yang kamu tulis adalah langkahmu menuju menjadi penulis kreatif yang lebih baik. 

Selamat menulis!


Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Instagram Threads: Apa yang Perlu Kamu Ketahui?

Setelah Elon Musk mengumumkan pembatasan pada jumlah tweet yang bisa dibaca oleh pengguna Twitter, banyak aplikasi pesaing seperti Spill, Bluesku, dan Post berusaha untuk menarik pengguna baru. Tak ketinggalan juga Meta, perusahaan raksasa di balik platform media sosial Instagram. Maka muncullah aplikasi berbasis teks Instagram Threads, sudah tersedia di Google Play Store.

Menurut penelusuran ke berbagai sumber, aplikasi ini awalnya dikenal sebagai Barcelona dan pengembangannya dimulai di bulan Maret 2023. Namun, The Verge disebutkan bahwa proyek Threads ini sebenarnya sudah dikembangkan sejak Januari, dengan nama 'Project 92'. 

Buat yang penasaran dengan aplikasi media sosial yang baru ini, coba yuk, kita telusuri bareng-bareng lebih jauh.

Apa Itu Instagram Threads?

Instagram Threads adalah platform yang memungkinkan orang-orang dapat membahas segala hal, mulai dari topik yang sedang tren saat ini hingga apa yang akan populer di masa depan. 

Threads akan terintegrasi dengan Instagram, memungkinkan pengguna Threads untuk menggunakan username Instagram mereka dan mengikuti akun yang sama seperti yang mereka lakukan di Instagram.

TechCrunch mencatat bahwa meski Threads sangat terintegrasi dengan Instagram, aplikasi ini adalah entitas tersendiri. Kontennya berfokus pada teks, mirip dengan Twitter, namun masih mempertahankan estetika Instagram. Aplikasi ini menawarkan fitur seperti tombol like, komentar, retweet seperti di Twitter, dan share. Pengguna juga dapat mengatur siapa saja yang dapat membalas postingan mereka, sama seperti fitur pengaturan privasi di Twitter.

Apa Saja Fitur Threads?

Threads memberikan fitur yang memungkinkan pengguna mengubah profil, memberikan balasan, melihat aktivitas akun, mengunggah konten baru, dan mencari konten tertentu. Berikut ini adalah penjelasan rinci mengenai fitur-fitur tersebut.

Profil

Pengguna bisa merujuk ke menu profil yang terletak di sudut kanan bawah dengan ikon orang. Di sini, pengguna memiliki opsi untuk memperbarui "Bio", menautkan situs web atau sumber lainnya, serta mengatur profil mereka sebagai privasi atau publik.

Reply

Fitur ini berfungsi sama seperti menu yang sudah kita kenal di Twitter, yaitu memungkinkan pengguna untuk melihat semua tanggapan yang mereka buat pada postingan.

Activities

Untuk saat ini, letaknya berdampingan dengan menu profil di sudut kanan bawah dan memiliki ikon berbentuk hati. Pengguna bisa mendapatkan pembaruan tentang aktivitas akun mereka seperti informasi mengenai pengikut baru, balasan, dan mention.

Mengunggah Threads

Pengguna dapat membuat postingan baru dengan menekan tombol yang berada di bagian bawah tengah dengan ikon notes. Fitur ini memungkinkan pengguna untuk memposting teks tanpa batas, menambahkan gambar, lokasi, atau menandai pengguna lain.

Pencarian

Terletak di sudut kiri bawah dengan ikon kaca pembesar, fitur ini memungkinkan pengguna untuk mencari konten tertentu dengan memasukkan kata kunci.

Beranda

Berada di pojok kiri bawah dengan ikon rumah, halaman ini akan menampilkan postingan dari akun-akun yang diikuti pengguna. Di sini, pengguna dapat menyukai, membalas, mengulang postingan, membuat kutipan, dan membagikan postingan yang ada di Thread.

Bagaimana Cara Mendownload dan Mendaftar Threads?

So, buat kamu yang udah begah di Twitter, dan ingin memulai “hidup baru” *hasyah* enggak ada salahnya buat ikut gabung banyak orang di Instagram Threads ini.

Berikut adalah langkah-langkah sederhana yang bisa kamu ikuti untuk mulai menggunakan aplikasi Threads.

Download Aplikasi Threads

Pertama-tama, kamu perlu mengunduh aplikasi Threads dari toko aplikasi resmi, yaitu Google Play Store untuk kamu pengguna Android, atau App Store bagi pengguna iOS. Cukup cari "Threads, an Instagram App" dan tekan tombol "Unduh" atau "Dapatkan" untuk memulai pengunduhan.

Masuk dengan Akun Instagrammu

Setelah mengunduh, buka aplikasi Threads dan masuklah dengan akun Instagrammu. Pastikan kamu menggunakan akun yang sama dengan yang biasa kamu gunakan di Instagram.

Atur Pengaturan Privasi

Di tahap ini, kamu akan diminta untuk mengatur privasimu. Threads memberikan beberapa pilihan tentang siapa saja yang bisa melihat kontenmu dan siapa saja yang bisa mengirimimu pesan. Pilihlah pengaturan yang paling sesuai dengan preferensimu.

Tambahkan Kontak

Langkah selanjutnya adalah menambahkan teman pentingmu ke dalam daftar teman di Threads. Kamu bisa memilih dari daftar teman Instagrammu atau menambahkannya secara manual dengan memasukkan nama pengguna Instagram mereka. Threads membuatnya lebih mudah bagi kamu untuk berbagi konten hanya dengan orang-orang tertentu.

Mulailah Berbagi Konten

Sekarang kamu siap untuk mulai berbagi konten dengan teman-temanmu melalui Threads. Pilih foto atau video dari galerimu, tambahkan teks atau stiker, dan pilih teman yang ingin kamu bagikan. Kamu juga bisa berbagi cerita dengan cepat dan mudah menggunakan fitur "Status".

Gunakan Fitur Kreatif Threads

Threads dilengkapi dengan berbagai fitur kreatif yang bisa kamu gunakan untuk mengedit kontenmu sebelum membagikannya. Kamu bisa menambahkan filter, efek, teks, stiker, dan lainnya untuk membuat foto atau videomu menjadi lebih menarik.

Coba Fitur Lainnya

Selain berbagi konten, Threads juga memiliki berbagai fitur lain yang bisa kamu coba. Kamu bisa melihat status teman-temanmu untuk tahu apa yang mereka lakukan sekarang, atau melihat cerita mereka dalam bentuk slideshow yang diurutkan berdasarkan waktu.

Cara Menggunakan Instagram Threads

Nah, untuk mulai menggunakan, kamu bisa ikuti langkah-langkah berikut:

  • Tekan tombol di tengah bagian bawah dengan ikon catatan atau notes. 
  • Di sini, kamu bisa menulis teks tanpa batas, menambahkan foto, memberikan info lokasi, atau menandai teman dengan mention. 
  • Setelah itu, cukup klik kirim.

Sudah, gitu aja. Persis seperti Twitter.

Selain itu, kamu juga bisa membagikan unggahanmu di Threads ke pengguna lain, berikut caranya: 

  • Pilih unggahan di Threads yang ingin kamu bagikan. 
  • Tekan ikon pesawat untuk memulai proses pembagian. 
  • Kamu bisa memilih "Add to story" jika ingin membagikannya ke cerita Instagrammu, atau "Post to feed" untuk membagikannya ke umpan Instagrammu. 
  • Jika ingin membagikannya ke Twitter, pilih "Tweet". 
  • Kamu juga bisa membagikan ke platform media sosial lainnya dengan memilih "copy link" atau "Share via..".

Mudah kan ya?

Untuk printilan yang lain, kamu bisa eksplorasi sendiri, karena pada dasarnya Threads dibuat untuk memudahkan, dan semirip mungkin dengan Twitter. Namanya juga saingan.

Apa yang Perlu Diwaspadai/Diketahui Lebih Jauh tentang Threads?

However, seperti halnya aplikasi baru, akan selalu ada bugs, glitches, dan isu-isu yang masih harus dibereskan. Begitu juga dengan Instagram Threads ini. Beberapa hal berikut seharusnya bikin kamu aware kalau pengin punya akun di aplikasi ini.

Apa yang terjadi jika kita pengin menonaktifkan aplikasi Instagram Threads?

Ketika kamu memilih untuk menonaktifkan profilmu di Threads, satu hal yang jelas akan terjadi adalah unggahan dan interaksi kamu dengan pengguna lain akan menjadi tidak terlihat sementara hingga kamu mengaktifkan kembali akunmu. 

Namun, penting untuk dijelaskan bahwa menonaktifkan profil Threads tidak mengakibatkan penghapusan data Threads atau memengaruhi akun Instagram kamu. Data kamu tetap utuh, dan keberadaanmu di Instagram tetap tidak terpengaruh oleh tindakan ini.

Bagaimana data dari akun Instagram kamu digunakan di Threads?

Meta menjelaskan, bahwa ketika kamu membuat profil di platform Threads, secara inheren profil tersebut terhubung dengan akun Instagram yang kamu gunakan untuk login. 

Sesuai dengan Kebijakan Privasi Meta, data yang terkait dengan akun Instagrammu digunakan untuk berbagai tujuan, mencakup mengimpor informasi profil kamu ke Threads, menyesuaikan feed kamu sesuai dengan preferensi kamu, dan sebagainya. Ya, persis kayak cara kerja algoritme Instagram.

Selain itu, data yang dikumpulkan dari Threads juga dapat dimanfaatkan untuk mempersonalisasi dan meningkatkan pengalamanmu secara keseluruhan di Instagram.

Risiko data bocor dan dimanfaatkan? Ho ya jelas. But, that how it works right? Kamu kan sudah punya Instagram, datamu juga dimanfaatkan loh. Kamu yang suka main TikTok, juga sama. Kamu yang suka belanja di syopi, tokped, juga sama. Kamu yang punya mobile banking, juga sama. So … ?

Menghapus Threads

Untuk saat ini, kalau kamu hendak menghapus akunmu di Threads, maka akun Instagram kamu juga akan ikut terhapus. Masih menurut Meta, ini merupakan salah satu isu terbesar yang sedang mereka cari solusinya sih. So, mari kita tunggu saja.

Akhirnya, semoga penjelasan ini membantu kamu dalam memahami aplikasi Threads by Instagram. Perlu diingat bahwa selama kamu menggunakan platform ini atau platform sosial media lainnya, selalu berikan perhatian khusus pada privasi dan keamanan data pribadi kamu. Jika ada pertanyaan lebih lanjut atau jika kamu mengalami kesulitan, jangan ragu untuk mencari bantuan atau meminta klarifikasi. 

Ingatlah, penggunaan media sosial yang aman dan bertanggung jawab berarti kamu dapat menikmati semua fitur dan manfaat yang ditawarkan tanpa harus khawatir. Selamat mencoba dan semoga menikmati pengalaman baru dengan Threads!


Share
Tweet
Pin
Share
1 comments
Caranya Menulis dengan Bagus, Rapi, Cepat, dan Efisien

Apa kabar semua? Saya balik lagi, dan semoga kali ini benar-benar balik ya. Heuheuheu. Sekarang bahas yang basic-basic ajalah. Karena toh, sekarang saya juga nggak terlalu banyak beraktivitas di perblogan, dan bergeser ke arah website secara lebih umum. Ternyata bisa tahu caranya menulis dengan bagus, rapi, cepat, dan efisien itu penting banget loh!

Kita hidup di zaman yang serba ngebut dan penuh persaingan, jadi bisa tahu caranya menulis dengan gaya yang oke, rapi, cepet, dan nggak ribet itu bener-bener keren banget. Mau kita penulis, kerja kantoran, masih kuliah, atau cuma pengin bisa nulis buat kebutuhan sehari-hari, keterampilan nulis yang mantap bakal bikin hidup kita makin asyik dan penuh peluang. 

Tapi, jangan kira jadi master nulis itu gampang, Ferguso. Butuh usaha, latihan, dan paham beberapa trik jitu. 

Nah, di artikel ini, kita bakal ngobrolin gimana caranya menulis, atau setidaknya meningkatkan skill nulis, supaya makin kece, tajam, dan efisien. 

Kenapa Kudu Tahu Caranya Menulis dengan Bagus, Rapi, Cepat, dan Efisien?

Seorang penulis pro harus bisa menulis dengan bagus, rapi, dan cepat karena beberapa alasan berikut.

Kredibilitas dan Profesionalisme

Sebagai seorang profesional, caranya menulis yang bagus dan rapi dapat meningkatkan kredibilitas penulis. Pembaca cenderung menghargai dan mempercayai karya yang ditulis dengan baik. Selain itu, penulisan yang rapi menunjukkan profesionalisme dan perhatian terhadap detail.

Memangnya, siapa yang akan menganggap serius penulis yang juga menulis tidak dengan serius kan?


Baca juga: 5 Kesalahan Penulis Sehingga Artikel yang Dihasilkannya Kurang Bisa Dipahami


Komunikasi yang Efektif

Kemampuan untuk menyampaikan pesan atau cerita dengan jelas dan tepat sangat penting bagi seorang penulis. Penulisan yang baik akan memastikan bahwa pembaca dapat mengikuti alur dan memahami pesan yang ingin disampaikan oleh penulis tanpa kebingungan atau ambigu. 

So, kalau ada pembaca yang gagal paham, jangan dulu menyalahkan pembaca tersebut karena mereka nggak paham. Coba tanya dulu ke diri sendiri, jangan-jangan caranya menulis yang salah.

Menghemat Waktu dan Sumber Daya

Penulis pro sering kali harus bekerja dalam tenggat waktu ketat. Caranya menulis akan menentukan apakah bisa memenuhi tenggat waktu, yang pada akhirnya dapat meningkatkan produktivitas dan efisiensi.

Karena waktu adalah koentji, terutama buat penulis grosiran. Kalau enggak bisa nulis cepat dan rapi sekalian, bakalan membuka peluang revisi lebih besar. Dan, revisi berarti buang-buang waktu.

Daya Saing di Pasar

Dunia penulisan sangat kompetitif. Kemampuan untuk menulis dengan cepat dan menghasilkan karya yang bagus dan rapi dapat memberikan keunggulan kompetitif bagi penulis dalam mendapatkan peluang, seperti kontrak penerbitan, kesempatan kolaborasi, atau pekerjaan freelance.

Ya, siapa yang mau kerja sama penulis yang udahlah lelet, hasil kerja juga nggak rapi. Hadehhh … *pengalaman pribadi*

Menjaga Kepuasan Pembaca

Pembaca modern memiliki banyak pilihan, dan mereka cenderung lebih selektif dalam memilih apa yang akan mereka baca. Penulisan yang bagus dan rapi akan menarik perhatian pembaca dan membuat mereka tetap terlibat, yang pada akhirnya dapat meningkatkan popularitas dan kesuksesan penulis.

Pengembangan Karier

Sebagai penulis pro, menulis dengan bagus dan cepat dapat membuka peluang karier yang lebih luas, termasuk penerbitan buku, kontribusi artikel, dan proyek penulisan lainnya. Penulis yang dapat menunjukkan keahlian mereka dalam menulis akan lebih mungkin mendapatkan pengakuan dan kesempatan di industri ini.

Penerimaan Kritik dan Revisi

Menulis dengan rapi dan efisien juga memudahkan penulis untuk menerima masukan dan melakukan revisi. Dengan struktur dan gaya penulisan yang jelas, penulis dapat lebih mudah melihat di mana perbaikan diperlukan dan melakukan perbaikan dengan cepat.

Dalam kesimpulan, kemampuan untuk menulis dengan bagus, rapi, dan cepat adalah aset yang sangat berharga bagi seorang penulis pro dan dapat berkontribusi secara signifikan terhadap kesuksesan mereka dalam karier dan industri penulisan.

Tips dan Caranya Menulis dengan Bagus, Rapi, Cepat, dan Efisien

Lalu, gimana caranya menulis dengan bagus? Gitu aja mungkin susah sih. Apalagi ditambah rapi, cepat, dan efisien. Hahaha, iya, nggak gampang. Tapi bisa kok. Apalagi kalau penulisnya memang mau belajar dan punya semangat tinggi.

Berikut adalah beberapa tips yang dapat membantu penulis pemula dalam menulis dengan baik, rapi, dan cepat.

Pelajari Dasar-Dasar Penulisan

Sebagai langkah awal, pahami dan kuasai dasar-dasar penulisan, seperti tata bahasa, ejaan, dan struktur kalimat. Menguasai dasar-dasar ini akan menjadi fondasi yang kuat untuk penulisan yang lebih lanjut.

Praktik Menulis Setiap Hari

Seperti keterampilan lainnya, praktik adalah kunci untuk menjadi mahir dalam menulis. Dedikasikan waktu setiap hari, meskipun hanya 30 menit, untuk menulis tentang apa saja. Ini akan membantu melatih kecepatan dan ketepatan penulisan kamu.

Buat Kerangka atau Outline

Sebelum mulai menulis, buatlah kerangka atau outline dari apa yang ingin kamu tulis. Ini akan membantumu tetap fokus pada topik dan mengurangi waktu yang kamu habiskan untuk berpikir tentang apa yang harus ditulis selanjutnya.

Kenali Pembaca

Mengetahui audiens yang akan membaca tulisanmu akan membantu dalam menyusun gaya dan nada penulisan yang tepat. Ini akan membuat tulisanmu lebih efektif dalam menyampaikan pesan kepada pembaca yang dituju.

Baca dan Analisis Karya Lain

Membaca karya penulis lain, terutama yang berpengalaman, akan membantumu memahami berbagai gaya dan teknik penulisan. Analisis bagaimana mereka membangun kalimat, paragraf, dan menyampaikan pesan.

Kembangkan Kosakata

Memiliki kosakata yang luas akan memungkinkanmu untuk menyatakan pikiran dengan lebih tepat dan bervariasi. Ini akan memperkaya tulisanmu dan membuatnya lebih menarik bagi pembaca.

Tentukan Tempat dan Waktu Terbaik untuk Menulis

Menemukan lingkungan yang nyaman dan waktu yang tepat untuk menulis dapat meningkatkan produktivitasmu. Ada yang mungkin lebih produktif di pagi hari, sementara yang lain mungkin lebih suka menulis di malam hari.

Kalau sudah ketemu waktu yang pas, dan juga ritme yang sesuai, akan lebih mudah untuk bisa menulis dengan bagus dan cepat.

Belajar Mengetik Cepat

Kemampuan mengetik yang baik pastinya bisa membuat proses membuat artikel juga cepat. Ada banyak kursus dan alat online yang dapat membantumu memperbaiki keterampilan mengetik.

Beberapa program dan aplikasi yang dirancang untuk meningkatkan kecepatan mengetik contohnya seperti 10FastFingers, TypeRacer, dan Keybr. Sudah ada yang pernah coba?

Minta Feedback

Jangan ragu untuk meminta feedback dari siapa pun yang kamu anggap berkompeten. Buat buibu, suami dan anak-anaknya bisa tuh dikaryakan. Anggaplah, mereka mewakili awam yang akan membaca artikel yang ditulis. Kalau mereka enggak paham, maka berarti pembaca lainnya pun enggak paham.

Jika memang ada, minta pendapat dan saran dari yang sudah lebih berpengalaman. Dengarkan masukan mereka. Mintalah kritik konstruktif dapat sangat membantu dalam memperbaiki kualitas tulisan kamu.

Revisi dan Suntingan

Setelah menyelesaikan draf awal, luangkan waktu untuk membaca kembali dan menyunting tulisanmu. Ini adalah kesempatan untuk memperbaiki kesalahan, mengatur ulang kalimat, dan memastikan bahwa tulisanmu rapi dan terstruktur dengan baik.

Jangan Takut untuk Memulai

Terkadang, ketakutan atau kecemasan bisa menghalangi penulis pemula untuk memulai. Jangan takut untuk membuat kesalahan dan ingatlah bahwa setiap penulis hebat juga pernah menjadi pemula.

Ingatlah bahwa menjadi penulis yang baik adalah proses yang berkelanjutan. Jadi, bersabarlah dan teruslah berlatih dan belajar.


Baca juga: The 5 Golden Rules of Blogging - Tip Blogging Pemula yang Mesti Selalu Kamu Ingat Sejak Mulai Ngeblog


Sebagai penutup, penting untuk diakui bahwa setiap langkah yang kita ambil dalam perjalanan kita, porosnya terletak pada keinginan untuk tumbuh dan berkembang. 

Dalam dunia yang terus berubah, adaptasi dan pembelajaran tak pernah berakhir. Mari kita pegang erat nilai-nilai inti yang memandu kita, sambil tetap terbuka terhadap kemungkinan-kemungkinan tak terbatas yang ada di depan. Keberanian untuk menghadapi ketidakpastian, kekuatan untuk tetap berkomitmen terhadap tujuan, dan kerendahan hati untuk belajar dari kesalahan adalah bekal tak ternilai yang akan membawa kita melangkah lebih jauh. 

Mau jadi penulis seperti apa kita nanti di depan, akan bergantung pada sikap kita sekarang ini.


Share
Tweet
Pin
Share
2 comments
Teknik Bridging dalam Menulis Artikel

Teknik bridging barangkali adalah teknik menulis yang cukup jarang dibahas. Padahal, ini cukup penting lo!

Teknik bridging sering sekali saya pakai terutama ketika saya harus menghubungkan topik dengan promosi, atau keyword dengan topik utama, dan lain sebagainya. Lewat skill bridging-lah, level skill dan kreativitas seorang penulis bisa terlihat. Bisa dinilai seberapa lincah ia mengemas suatu pesan hingga menjadi tulisan yang mengalir, informatif, dan efisien.

Yuk, kita lihat lebih dalam mengenai teknik bridging ini.

Apa Itu Teknik Bridging

Bridging—dari istilah bridge, yang dalam bahasa Inggris artinya jembatan—adalah sebuah teknik untuk menyambungkan dua topik yang berbeda—bahkan tidak ada kaitannya sama sekali, tetapi pada akhirnya nyambung juga, dan bahkan menjadi cerita tersendiri yang apik.

Ya, gampangannya sih begitu.

Saat menulis, sering kali penulis akan “terpaksa” harus menghubungkan 2 hal yang berbeda dan sekilas nggak berhubungan sama sekali dalam satu artikel atau tulisan utuh.

Ada beberapa sebab. Pertama, bisa jadi ada permintaan sponsor. So, bagaimana caranya, agar topik yang dibahas bisa dihubungkan dengan produk sponsor sehingga meyakinkan pembaca bahwa penting untuk punya produk tersebut. Kadang, topiknya bisa memang sudah dikaitkan sejak awal. Namun, tak jarang, kita bahas topik A yang enggak ada kaitannya sama sekali sama produk tersebut. Nah, terus ya bisa-bisaannya kita saja bagaimana menghubungkannya sehingga kalau dibaca jadi masuk akal, smooth, dan meyakinkan.

Kedua, bisa jadi karena tuntutan atau permintaan tertentu dari klien. Misalnya, seperti proyek yang pernah saya kerjakan, si klien minta untuk selalu memasukkan kutipan valid dari buku atau sumber tepercaya. Kelihatannya gampang dan simpel sih, tapi faktanya ini cukup sulit lo. Apalagi kata kunci dan topik sudah ditentukan, kadang kita nggak bisa menemukan kutipan valid yang pas. Jadi, ya kudu dihubung-hubungkan biar masuk akal.

Ketiga, tuntutan keyword, ini biasanya kejadian pada penulis SEO nih. Kadang kudu masukin keyword tertentu padahal topiknya bisa jadi beda. Atau pengin ngikut arus trending topic, padahal nichenya beda.

Nah, di sinilah teknik bridging diperlukan.

Contoh Penerapan Teknik Bridging

Coba yuk, kita lihat contohnya saja langsung biar lebih gampang jelasinnya dan dipahami. Coba simak 3 contoh artikel berikut ini.

Contoh 1

 
Contoh Penerapan Teknik Bridging 1

Pada artikel di atas ada 2 topik yang harus dijadikan satu dalam artikel, yaitu Jogja yang mirip Bali dan Jogja seribu nama. Sama-sama Jogja sih, tapi yang satu seribu nama dan yang satu soal Bali. Jadi gimana nyambunginnya?

FYI, kutipan dari sumber tepercaya itu adalah syarat dari klien, jadi wajib kudu harus dicantumkan. Sementara pantai di Jogja mirip Bali adalah keyword yang ditarget. Jadi ya, kudu wajib ada juga. Nggak boleh diganti, dan harus ada di paragraf pertama.

Yang sudah ditulis di atas, itu sebenarnya sudah cukup diulik, tapi menurut saya masih kurang smooth sih. Dibaca masih enggak enak.

So, I might write this instead.

Jogja adalah kota yang sering dibilang mirip dengan Bali. Soal budayanya, dan terutama keindahan alamnya. Bahkan banyak lo, pantai di Jogja yang mirip Bali, dengan ciri khas pura juga.

Memang, Jogja disebut sebagai kota seribu nama, seperti yang disebutkan dalam buku Happy Shopping Jogja karya Kian Goenawan (2008: 11). Salah satunya adalah kota wisata, karena memang ada banyak objek wisata ada di Jogja, mulai dari wisata budaya, wisata sejarah, hingga wisata alam.

Salah satu wisata alam yang terkenal di Jogja adalah pantai. Tak sekadar indah, beberapa pantai di Jogja mirip sekali dengan Bali: berpasir putih, dan ada yang memiliki pura. Yuk, intip pantai di Jogja yang mirip Bali, siapa tahu bisa jadi pilihan destinasi wisata liburan mendatang.

Better? Semoga.

Dalam penggalan artikel di atas, saya membuat bridge alias jembatan antara ‘kota seribu nama’ dan ‘pantai mirip Bali’ melalui sebutan kota wisata dan keindahan alamnya.

Mau contoh lain? Ada nih. 

Contoh 2

Tulisan asli:

Contoh Penerapan Teknik Bridging 2

So, keywordnya di sini adalah “rekomendasi hotel di tengah Kota Bandung” dan “Bandung merupakan pusat dua pemerintahan yang berbeda tingkat”. Dua hal yang enggak nyambung, meski sama-sama bahas Bandung. Terus, gimana nyambunginnya?

Setelah diulik, jadilah seperti ini:

Mengutip dari buku Desain, Bandung, dan Budaya Sunda karya Jamaludin (2022: 77), Bandung merupakan pusat dua pemerintahan yang berbeda tingkat, yaitu Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat. Tak heran kan, jika Kota Bandung menjadi kota yang sering dikunjungi masyarakat yang punya kepentingan. Karena itu pula, hotel di tengah Kota Bandung dibutuhkan sebagai tempat akomodasi.

Memang beralasan, karena dengan menginap di tengah Kota Bandung, kita akan lebih mudah bepergian ke mana saja. Transportasi umum banyak, memakai kendaraan pribadi juga lebih mudah. Apalagi kalau kita memang belum terlalu mengenal Kota Bandung.

Gimana? “Jembatan”-nya kelihatan kan? Mulus kan?

Contoh 3

Contoh 3 nih, biar semakin jelas.

Tulisan asli:

 

Contoh Penerapan Teknik Bridging 3

Nah, ini makin parah sih. “Pusat dua pemerintahan” terus tahu-tahu ngomongin glamping. Lha, apa hubungannya? Seakan pembaca diseret-seret ke sana kemari. Enak nggak dibacanya? Pastinya nggak enak kan?

Mari kita ulik. Dan ini hasilnya.

Kota Bandung merupakan kota terpadat setelah Jakarta dan Surabaya. Maka tak heran, siapa saja jadi berpeluang untuk jenuh dan pengin merasakan petualangan sesekali. Glamping di tengah hutan Bandung bisa jadi alternatif.

Memanglah Bandung kota sibuk. Dalam buku Desain, Bandung, dan Budaya Sunda karya Jamaludin (2022: 77) disebutkan bahwa Bandung merupakan pusat dua pemerintahan yang berbeda tingkat, yaitu pemerintah Kota Bandung dan Provinsi Jawa Barat. Karena itu, Bandung jadi padat, segala aktivitas kota dan provinsi terpusat di Kota Kembang ini.

Buat yang pengin refreshing sejenak, dan bosan hanya berada di dalam kota saja, yuk, melipir sejenak ke beberapa lokasi glamping di tengah hutan di Bandung weekend ini.

How does that sound? Smoother?

Tip Membuat Bridge yang Smooth

Enak banget kalau misalnya kita bisa menguasai teknik bridging ini. Teknik ini bahkan wajib dipahami oleh bloger yang sering menerima job sponsored post, atau bisa juga instagrammer yang juga sering ada endorsement dan kudu promosi dengan soft selling. Dengan teknik ini, soft selling akan bisa bener-bener smooth, enggak kerasa.

Buat penulis pemula, mungkin memang agak sedikit sulit sih. Saya dulu juga enggak langsung bisa smooth membuat bridge seperti ini, tapi seiring waktu—seiring jam terbang—dan sering latihan, pasti bisa kok.

Untuk membuat bridging yang smooth, coba beberapa trik berikut.

1. Temukan kesamaan dari 2 topik yang berbeda

Saya juga mengakui bahwa teknik bridging ini sedikit rumit. Nyambung-nyambungin dua hal yang berbeda, hingga jadi nyambung secara masuk akal tanpa dipaksakan itu memang tricky. Kadang, ada yang memang nggak bisa disambungin sama sekali. Kalau kayak gitu, ya terpaksa mencari hal lain yang bisa disambungin.

Prinsipnya, temukan dulu kesamaan dari 2 hal yang berbeda ini. Misalnya seperti Jogja dan Bali, yang sama dari keduanya adalah wisatanya. Karena akan ngomongin soal pantai, maka ya akan lebih cocok dihubungkan dari sisi “keindahan alam”. Baru dari situ, diulik supaya nyambung satu sama lain.

Soal Bandung, pemerintahan 2 daerah dan glamping. Berarti yang bisa menyambungkan adalah jenuh dan refreshing. Glamping sifatnya rekreasi. Sementara kota identiknya sibuk, berpeluang bikin jenuh—yang obatnya rekreasi. Nah, ketemu deh “persamaan”-nya.

Memang butuh waktu, dan bisa jadi butuh narasi yang cukup panjang. Tapi seiring waktu, semakin meningkat skill-nya, begitu melihat dua topik tertentu kamu bisa langsung kok nyambung. Soal narasi, itu juga bisa diatasi dengan efisiensi kalimat. Jadi, ya memang harus diedit beberapa kali hingga menemukan yang paling pas dan efisien.

2. Posisikan diri sebagai pembaca

Setiap kali selesai menulis, baca lagi tulisanmu dengan memosisikan dirimu sendiri sebagai pembaca. 

Cek:

  • Apakah ada typo?
  • Apakah flow-nya sudah mulus, alias dari topik satu ke topik lain sudah mengalir enak?
  • Apakah masih bisa diefisienkan lagi kalimatnya?
  • Apakah kira-kira kalau dibaca, pembaca akan mengerutkan dahi?

3. Sering latihan

Menulis memang soal olah rasa sih. Sebagai penulis, kita memang kudu peka, kalau ada kalimat yang “aneh”, kalimat yang kurang pas, dan sebagainya. 

Salah satu cara untuk melatih peka adalah sering-seringlah berlatih menulis. Semakin banyak menulis, semakin terasah “rasa” kita. 

Tak hanya itu, kamu juga bisa menajamkan rasa ini dengan banyak-banyak membaca. Saat membaca, tak sekadar menyerap informasi yang ada dalam bacaannya, tetapi juga amati bagaimana cara penulisannya, cara mengolah katanya. Coba temukan bagian-bagian yang ada bridgingnya.

Membacalah dengan sepenuh hati. Kalau perlu, carilah kesalahan penulisannya dan juga catat hal-hal baru yang bisa kamu dapatkan dari cara penulisan artikel atau apa pun yang kamu baca itu.

Nah, itu dia acara perkenalan kita dengan teknik bridging. Gimana? Tak serumit yang dikira kan? Ingat, semakin sering latihan, maka akan semakin piawai kita mengolah kata dan rasa.

Selamat nulis!


Share
Tweet
Pin
Share
9 comments
Older Posts

About me





Content & Marketing Strategist. Copy & Ghost Writer. Editor. Illustrator. Visual Communicator. Graphic Designer. | Email for business: mommycarra@yahoo.com

Portofolio

  • Buku Terbit
  • Portfolio Konten
  • Portfolio Grafis

Follow Me

  • facebook
  • twitter
  • instagram

recent posts

Blog Archive

Created with by ThemeXpose