7 Langkah Personal Branding untuk Bloger

by - Juli 27, 2020

7 Langkah Personal Branding untuk Bloger


Perlukah personal branding untuk bloger itu? Menurutmu, gimana?

Branding itu sangat diperlukan, agar orang ingat akan sesuatu yang melekat pada kita. So, kalau kita adalah bloger, ya dengan personal branding, orang akan dengan mudah mengenali, diingat, bahkan menjadikan blog kita sebagai tujuan utama dalam mencari referensi. 

Branding itu kekhususan, ibarat setiap orang dikenal dengan cirinya masing-masing, yang unik dan melekat. Misalnya, kamu punya teman yang hobi menonton drama Korea. Jika menghabiskan waktu dengannya, maka yang mendominasi obrolan adalah tentang sinopsis drama terbaru, daftar aktor dan aktrisnya, bahkan gosip teranyar tentang mereka. Saking hobinya menonton, teman kamu itu jadi sangat mumpuni. Setiap orang yang butuh informasi akan mendatanginya, bahkan saat melihat wajahnya pun yang terbayang adalah berita-berita tentang drama Korea.

Ya begitulah branding. Dan teman kamu itu sangat hebat dalam melakukannya.

Tentunya, kamu juga pengin blog kamu diingat oleh orang, ya kan? Pasti penginlah, blog kita bisa dikenal dengan keunikannya dan semua orang ingat--at least pada namanya. Kalau iya, silakan diaplikasikan 7 cara untuk membuat personal branding untuk blog seperti berikut ini.

7 Langkah Personal Branding untuk Blog

1. Memiliki niche 

Tidak ada orang yang terkenal karena menguasai banyak bidang. 

Camkan itu, Kisanak.

Kalaupun memang ada beberapa yang mampu dilakukannya, misalnya bisa menyulam, jago silat, pintar memasak, pandai akting, tapi pada akhirnya hanya satu saja yang akan benar-benar menonjol. 

Begitu juga dengan blog.  

Jadi, di antara beragam hal yang bisa kamu tuliskan dalam blog, pilih satu untuk menandai spesialisasinya. 

Dan jadikan hal tersebut sebagai personal branding.

2. Konsisten dan persisten 

Berkonsistenlah dalam menulis sesuai bidang yang kamu pilih, jangan tergoda untuk terlalu banyak membuat artikel yang nggak ada hubungan dengan bidang tersebut. Ya, sekali dua kali boleh. Tapi enggak lantas menimbun artikel-artikel spesialisasimu.

Ada terlalu banyak blog yang isinya bercampur-campur, sehingga hilang kekhususannya. Itu sungguh akan membuat bingung pembaca. Mau personal branding seperti apa kalau campur-campur? 

Kamu juga harus persisten, atau gigih dan tekun dalam meng-update blog dengan konten yang berada dalam jalur. Sekali lagi, jangan membuat pembaca bingung dengan isinya yang berbeda-beda, tidak “nyambung” antara satu dengan lainnya.

Kalaupun memang mau campur-campur palugada, maka kamu harus konsisten di hal lain dengan lebih kuat. Misalnya saja, kayak Alodita. Blognya bisa jadi isinya bermacam-macam, tetapi orang ingat akan Alodita dan foto-fotonya yang keren banget. Juga ingat akan Alodita yang bercerita tentang kisah usaha bayi tabungnya.

So, buat sesuatu yang memorable dengan kuat, ketika akhirnya kamu memilih untuk mencampuraduk bahasan di blogmu.

Jadi, bukannya enggak boleh punya blog gado-gado. Tetapi tanpa spesialisasi, kamu harus usaha lebih keras untuk bisa memorable. Beda dengan yang punya spesialisasi, apalagi yang spesialisasinya memang cukup jarang orang yang punya.

3. Pilih nama yang pas

Seperti halnya nama orang, nama blog pun akan menjadi sebuah ciri khas. Pilih nama yang mewakili kontennya, yang sederhana namun mengena. Tidak perlu panjang apalagi susah diingat, yang penting selaras dengan isinya.

Misalnya, PenulisKonten.id.

Laaahhh ... malah promosi.
Yamaap. Selalu ada celah.

Tapi bener toh? Mudah dan gampang diingat, dan yang pasti orang langsung tahu, itu blog atau situs apaan.

4. Cari theme yang cocok 

Pemilihan theme ini juga harus dengan penuh pertimbangan. Kamu tidak ingin punya blog ber-niche produk kecantikan dengan theme yang bergambar bola sepak, atau blog tentang gawai terbaru dengan theme dengan dominasi warna pink berbunga-bunga. 

Pilih yang cocok dengan bahasan mayoritas, sesuaikan desain, gambar latar, hingga warna yang senada dengan isinya. 

5. Buat logo yang merepresentasi

Di bagian atas blog kamu, buatlah sebuah logo yang merepresentasi kontennya. Kamu bisa membuat logo bergambar alat masak, jika blognya berkonten masak-memasak, dan sebagainya. 

Perhatikan desainnya dengan detail, di mana harus meletakkan namanya, warnanya apa, genre gambarnya seperti apa, dan sebagainya. 

Yang jelas, logo harus menyampaikan pesan yang jelas dan mendalam tentang isi blognya.

6. Bikin tagline


Tahu enggak itu tagline-nya bloger mana?

Yes, selain logo yang mampu merangkum maksud blognya, kamu juga perlu membuat sebuah tagline blog untuk memperjelasnya. Berkreasilah dan mainkan kata-kata sedemikian rupa, sehingga menjadi suatu jargon yang mudah diingat, unik, dan menarik. Pastikan sebaris kalimat itu bisa tertangkap oleh pembaca dan mereka bisa mengingatnya. 

Kamu pasti tahu tagline Nike, bukan? Singkat, padat, dan jelas, serta Nike banget.

Nah, pikirkanlah sebuah tagline seperti itu. Yang dapat bertahan dalam memori pembaca, hingga terngiang terus di pikirannya saat membutuhkan informasi yang ditawarkan dalam konten blogmu. 

7. Beri informasi yang lengkap 

Pada kolom dan halaman “About Us” atau "About Me", tuliskan semua hal yang sekiranya dibutuhkan oleh para pembaca. Berikan mereka penjelasan singkat namun tepat mengenai blogmu, sehingga mereka mendapatkan kesan yang kuat mengenai spesialisasinya. 

Tuliskan juga informasi mengenai pemilik blog--iya, kamu!--beserta sedikit cerita tentang kamu (dan orang-orang lain, kalau ada) yang menulis kontennya. Apa dan siapa kamu (dan mereka) sehingga mampu menyediakan tulisan yang berharga dalam blog kamu.

Nah, memang bakalan masih panjang usaha personal branding untuk blog yang perlu kamu lakukan. Tetapi kamu bisa mulai dari sini. 

Jangan lupa untuk memanfaatkan kekuatan media sosial dalam membantu promosinya. Sering-seringlah meng-update status dalam akun-akunmu, dan sisipkan link beserta tagline-nya. 

Sambil begitu, pertahankan kualitas tulisanmu agar dapat tetap mempersembahkan informasi yang dibutuhkan pembaca setia.

Good luck!

You May Also Like

0 comments