Belajar Ngeblog dari Para Seleblog: Sebuah Pengamatan

by - Februari 17, 2020



Ngeblog itu mudah. Siapa aja bisa melakukannya, asal punya internet. Tapi pada akhirnya, hanya sedikit yang bisa survive hingga sukses.

Kesuksesan dalam ngeblog ini--saya yakin banget--bukan karena cuma lagi beruntung. Well, ya mungkin ada sih faktor keberuntungan dan nasib, tapi ya bisa dibilang hanya sekian persen. Sisanya adalah kerja keras.

Para seleblog, yang sekarang kalau dapat job fee-nya bisa dipake buat beli laptop Asus terbaru ini, juga nggak punya tongkat sihir kok. Tapi mereka sudah melalui banyak proses, yang kita tak pernah tahu beratnya seperti apa, hingga mereka berhasil mencapai level seperti sekarang.

Namun, process is a process. Baik ke arah yang baik atau sebaliknya. Dari para seleblog ini kita bisa belajar, apa yang membawa mereka akhirnya bisa mencapai level yang lebih.


5 Hal yang Bisa Kita Pelajari dari Para Seleblog

1. Ciri Khas

Meski pada awalnya tujuan ngeblog hampir semua blogger itu sama, yaitu memulai ngeblog untuk arena curhat, atau sekadar catatan sehari-hari.

Tapi biasanya, para seleblog adalah mereka yang berhasil mengembangkan tujuan awal dimulainya aktivitas ngeblog tersebut. Banyak seleblog yang akhirnya berhasil membuat niche tersendiri mengenai apa yang ditulisnya dan dicatatnya sehari-hari. Banyak yang akhirnya juga menjadi seleblog karena keunikannya membahas topik tertentu dari sudut pandangnya sendiri.

So, tujuan ngeblog boleh sama; untuk curhat dan catatan sehari-hari. Tapi, akan lebih baik jika kita mengembangkan tujuan awal tersebut sehingga bisa lebih bermanfaat bagi orang-orang yang membaca blog kita, ketimbang hanya bermanfaat bagi diri sendiri.

2. Konsistensi

Thing comes up berikutnya yang menjadi rahasia sukses para seleblog, adalah fokus. Baik itu fokus pada keunikan cara menulisnya, keunikannya pada topik pembahasan, atau keunikannya dalam hal-hal tertentu dalam blognya.

Misalnya nih, saya kasih contoh aja, blognya si banker yang suka ngobrolin duit dibawa santai. Tanpa saya link, sebagian besar pasti sudah tahu siapa yang saya maksud.Sebagian besar pasti mengenali tulisannya yang rada-rada kurang rapi tapi justru malah di situ kekhasannya, bahkan jika tanpa ada penulisnya.

Hayo, siapa? Sila ditulis di kolom komen jawabannya, kalau tahu :))

So, kalau masih belum bisa menemukan ‘suara’ khas untuk blog kamu, maka pilihlah topik blog yang bisa membuatmu ‘stand out’ di antara para blogger yang lain. Kalau belum bisa menemukan topik yang pas karena kamu pengin bahas semua-mua yang melintas di pikiran, segera temukan cara menulis yang paling cocok untukmu. Either akan membawamu ke arah yang lebih baik dalam ngeblog.

Atau kalau kamu pengin bahas beberapa topik sekaligus, masing-masing dengan fokus yang berbeda-beda, coba bikin beberapa blog. Untuk mengelolanya, yang diperlukan adalah jadwal. Sukur-sukur kamu sudah bisa membuat editorial calendar.


3. Pesan yang tersampaikan dengan baik

Salah satu hal yang bisa membuat saya kembali untuk mengunjungi blog lain adalah saat saya bisa mendapatkan pesan (dan kesan) baik dari tulisan seseorang.

Kadang saya memang randomly blogwalking, kadang karena ada yang lewat di temlen media sosial. Ada yang direkomendasikan oleh teman.

Tapi sejauh pengalaman, begitu saya bisa menangkap pesan di paragraf pertama, maka saya akan lanjut ke paragraf-paragraf berikutnya hingga selesai. Besoknya, kalau tulisan bloger yang sama lewat lagi--dengan topik lain yang juga menarik--ya saya tanpa pikir dua kali akan berkunjung lagi.

Meski saya jarang banget ninggal komen, dan lebih suka menjadi silent reader, tapi saya banyak kok datang untuk membaca-baca, apalagi kalau tulisannya menawarkan ilmu dan pengetahuan baru. Dan saya akan balik lagi untuk mencari ilmu yang lain.

Kamu juga gitu enggak sih? Atau saya aja?

4. Multimedia dan Diversifikasi

Meskipun ngeblog itu merely tentang tulisan, tapi makin ke sini konten blog yang dilengkapi dengan gambar, audio, dan video menjadi lebih menarik.

Sekarang coba lihat trend ngeblog yang sedang terjadi. Para seleblog banyak yang ‘menghias’ artikel mereka dengan blog titles yang menarik, memasukkan video, bikin infografis, dan lain sebagainya. Tulisan bukan lagi menjadi konten utama, meski tetap yang terpenting. Namun, hal-hal yang melengkapi ini juga menentukan apakah informasi kamu bisa lebih bermanfaat buat pembaca blog.

Katakanlah begini. Kamu mau bahas tentang tempat wisata baru yang belum banyak dikunjungi. Apakah cukup hanya dengan menulis ceritamu menuju ke sana? Nggak kayaknya ya. Kamu harus menyertakan google maps untuk menunjukkan lokasinya, kamu juga perlu meng-attach foto-foto seputar objek wisata tersebut. Kalau perlu video tentang apa saja yang bisa dilakukan di sana.

Atau kamu pengin bikin tutorial menghilangkan background pada foto, misalnya. Apakah cukup dengan ditulis saja langkah-langkahnya? Nggak, minimal harus dengan screenshoot per step-nya. Kalau perlu, sekarang, dengan video tutorial.


5. Networking

Misalnya, tentang job review. Job review yang bagus, biasanya didapatkan dari networking. Dan para seleblog nyadar bener mengenai hal ini. Mereka tahu, bahwa di antara teman-teman bloggernya ada yang menjadi ‘wakil’ dari brand atau agency yang akan selalu membutuhkan jasa mereka untuk membantu menyukseskan marketing campaign-nya.

Contoh, mungkin ada yang sering kepikiran, kok orang yang dapat job review yang itu-itu aja ya? Ya, gimana ya. Jangan salahkan si seleblog ataupun si agency. Si agency ataupun ‘wakil’nya pasti akan mencari orang-orang yang dikenalnya lebih dulu ketimbang mencari muka-muka baru. Makanya, networking itu sangat penting. Kalau baru nongol udah ngarep langsung dapat job review, ya sebentar. Para agency sedang ‘mempertaruhkan’ kesuksesan campaign-nya nih.

Seperti juga kalau kita kerja kantoran, kalau kita karyawan baru dan masih fresh graduate pula, ya pasti selalu dianggap anak bawang yang nggak tahu apa-apa. Tapi nanti seiring waktu kita bisa menunjukkan apa yang menjadi keahlian kita, nah, orang akan mulai melirik. Bos akan mempertimbangkan untuk promosiin kita ke jenjang karier yang lebih tinggi.

Begitu juga di dunia blogging. Kalau belum ada ‘sesuatu’, ya pasti belum dilirik. Maka, menulislah dahulu mengenai topik yang menjadi kekuatanmu banyak-banyak, sering ikut lomba (sukur-sukur juga sering menang), hadir ke acara-acara yang mengundang para blogger lalu tulis reportasenya (walau tanpa diminta) sekadar untuk update blog.

Reportase yang tanpa diminta ini juga nggak bisa dibilang hal yang sia-sia lho. Bisa saja orang agency membacanya, lalu merasa kamu bagus cara nulis reportasenya, dan mereka kemudian akan memasukkan namamu di daftar undangan event selanjutnya. Who knows kan?

Nah, itu dia 5 hal penting yang biasanya menjadi resep sukses para seleblog, tapi diabaikan oleh para blogger pada umumnya.

Sekarang, coba cek blog sendiri-sendiri yuk. Kira-kira apa nih yang perlu dibenahi, kalau kamu memang ingin mendapatkan penghasilan dari blog. Dan, catat lagi ya, penghasilan dari blog nggak melulu soal uang lo ;)

Kalau kamu berpikir seperti itu, barangkali ada baiknya, kamu melihat kembali tujuan awal kamu ngeblog.

Semangat!

You May Also Like

2 comments

  1. Menurut aku blogger baru maupun yang udah lama ngeblog tapi pengen blognya lebih optimal (kayak aku) harus banget menerapkan lima tips di atas ini karena sifatnya semua mendasar sekali. Aku sendiri sedang mencoba untuk lebih konsisten update blog dan juga memperkuat visual (photo editing) di blog aku. Jujur aja ya, beberapa kali aku nemu blog yang isinya tentang review tempat wisata atau makanan tapi nggak ada fotonya satu pun. Yaa... gimana ngebayangin kalo tempat itu seperti apa atau makanan itu seenak apa kalo gak ada fotonya yaa 😅 padahal bermodalkan kamera smartphone pun sebenarnya udah cukup untuk modal ngeblog ya.

    Tentang poin ketiga itu yang aku rasakan tiap ke blog ini lho hehe sering juga aku baca-baca tanpa ninggalin komentar, ilmunya aku terapkan di blog sendiri :P

    Makasih Mbak udah sharing!

    BalasHapus
  2. Terima Kasih banyak sudah sharing point-point yang mendasar dan berguna sekali khususnya untuk saya yang sedang tahap belajar dan baru mulai blogging beberapa bulan yang lalu.

    BalasHapus