Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM): Apa Bedanya?

by - Agustus 24, 2020

Search Engine Optimization (SEO) dan Search Engine Marketing (SEM): Apa Bedanya?


Kalau berhubungan dengan dunia marketing online, pasti nantinya akan sampai juga pada istilah SEO--alias Search Engine Optimization--dan SEM, atau Search Engine Marketing. 

Yeah, well, kiprah perdagangan sekarang ini memang sudah sangat jauh berubah. Segala bentuk fisik yang mendukung terjadinya transaksi jual dan beli bergeser drastis ke ranah maya. Saat ini, jika ingin transaksi menjadi lebih sukses, harus membuat strategi marketing online yang mumpuni. Dan karena itulah istilah SEO dan SEM ada.  

Tapi, apakah bedanya antara SEO dan SEM? Yuk, kita bahas agar sampai pada 3 hal yang membedakan keduanya. Ya basic saja sih. Kalau mau detail, bisa sampai 1000 purnama nggak selesai, sedangkan saya lagi sibuk banget. 

*dikeplak*

Beda SEO dan SEM secara Basic

1. Apa artinya?

SEO merupakan singkatan dari Search Engine Optimization, atau dalam bahasa Indonesia, Optimasi Mesin Pencari. 

SEO dilakukan sebagai pakem menulis konten agar bisa terpampang di halaman depan mesin pencari. Saking pentingnya untuk berada di halaman depan, teknik-teknik SEO sampai dijadikan materi khusus dalam berbagai pelatihan, baik untuk berdagang maupun menulis. 

SEM merupakan singkatan dari Search Engine Marketing. Berbeda dengan SEO, SEM dimaksudkan sebagai sarana para penjual untuk memajang tulisan mereka di halaman depan mesin pencari dengan cara membayar slot iklan. Terutama bagi dunia usaha masa kini, teknik SEM sudah menjadi kebutuhan tingkat tinggi.


2. Apa Tujuannya?

SEO bertujuan agar sebuah situs memiliki posisi SERP (Seach Engine Result Page) yang strategis. Jika demikian, maka situsmu punya kemungkinan besar untuk berada di halaman depan mesin pencari. 

Artikel yang kamu buat akan dijadikan referensi jawaban atas pertanyaan para pengguna internet, melebihi ribuan tulisan yang berkonten sama. Semua penulis profesional paham akan hal ini, sehingga mempraktikkannya dalam setiap tulisan. Dari miliaran penyelam dunia maya, bisa dibayangkan berapa banyaknya pengunjung yang mampir ke situsmu jika benar artikelmu “mejeng” di depan. Dan setelahnya, tidak hanya banjir pembaca, pengiklan pun mengerubung untuk minta dibuatkan review dan memasang iklan. 

SEM bertujuan kurang lebih sama dengan SEO, bedanya yang dipajang bukanlah artikel-artikel tulisan, melainkan produk-produk dagangan. 

Yup, tujuan SEM adalah untuk memfasilitasi penjual agar barang yang ditawarkan muncul di halaman depan mesin pencari. Kalau kamu menggunakan SEM, maka setiap ada pengguna internet yang mengetik kata kunci sebuah produk, toko online-mu lah yang direferensikan. Ibarat sebuah mal, outlet-mu ada di jajaran paling depan yang terlihat semua orang. 

Lagi-lagi, bisa terbayangkah berapa pembeli yang mampir ke sana? Berapa omzetmu per hari?


3. Bagaimana Caranya?

Cara ber-SEO bisa dipelajari melalui kursus-kursus offline maupun online. Tidak ikut kursus pun, kamu sebenarnya bisa berlatih sendiri secara autodidak karena ada banyak yang menuliskan teknik-teknik SEO di internet. 

Di blog ini juga banyak. Ehe ehe ehe.

Aplikasikan ilmunya dalam keseharianmu menulis, latih diri dengan disiplin dan tetap semangat. Lama-lama tentu semakin paham cara mainnya, dan bisa secara organik menempatkan situsmu di posisi strategis. 

Yang perlu diingat adalah, perhatikan pakemnya agar artikelmu mencuat alamiah (dinamakan dengan white hat SEO) dan bukannya dengan cara-cara yang melanggar aturan (dinamakan dengan black hat SEO). Teknik white hat memang perlu ketelitian dan waktu, sebaliknya, teknik black hat prosesnya cukup instan. Namun demikian, black hat SEO dapat membuatmu kena hukuman dan situsmu diblokir.

Jika merasa benar-benar tidak bisa menjalankan semua itu sendiri dan kamu punya dana, ada banyak juga yang menawarkan jasa SEO. Di tangan mereka yang ahlinya, biasanya artikelmu memang bakal muncul di halaman depan secara organik.  

Bedanya dengan SEM adalah bahwa cara “nampang” di halaman depan yang satu ini adalah dengan beriklan. Ya, kamu harus membayar kepada pihak mesin pencari agar toko online-nya bisa menempati posisi depan. Inilah mengapa yang banyak memakai SEM adalah mereka yang benar-benar berdagang, bukan menulis artikel. 

Mesin-mesin pencari memfasilitasi hal ini dengan menawarkan program kerja sama berpromosi, misalnya Google Adsense. Dengan SEM, layaknya beriklan, kamu memang harus mengeluarkan biaya sehingga bujetnya perlu dianggarkan khusus setiap bulannya. Kalau belum memiliki anggaran cukup, kamu tetap bisa memajang daganganmu dengan menggunakan teknik SEO, kok.

Jadi, mana yang lebih baik dalam menjalankan marketing online, SEO atau SEM? 

Rasanya, setelah mengetahui perbedaan di antara keduanya, kamu tentu bisa memilih sendiri mana yang lebih cocok. Yang penting sesuai dengan kebutuhan dan dananya, juga tetap mengaplikasikan penjualan yang sesuai pakem yang berlaku. 

Happy marketing!

You May Also Like

0 comments