7 Langkah Mudah Menulis Listicle yang Menarik

by - Januari 11, 2016




Sekarang banyak banget listicle-listicle kita jumpai di website-website ya. Bikinnya susah nggak sih, listicle itu? Nggak kok. Asal kita udah tahu langkah mudah menulis listicle yang menarik, seperti yang ada di bawah ini.

Eh bentar, apa sih listicle?

Sering baca Buzzfeed? Lifehack? Atau yang produksi dalam negeri, Hipwee? Brilio?

Website-website tersebut adalah beberapa website besar yang menyediakan berbagai artikel dengan topik beragam dalam bentuk listicle. Listicle, adalah istilah kombinasi dari kata "list" dan "article" yang berarti adalah artikel dalam bentuk daftar. Tadinya listicle ini banyak kita jumpai di majalah-majalah, tapi sekarang juga sering banget kita temui di media online. Malahan kayaknya jadi jenis artikel yang paling banyak dibaca dan disukai ya. Mungkin karena bentuknya yang lebih singkat dan simpel. Kadang diselipi dengan meme, komik, ataupun image-image animated gif yang lucu-lucu.

Nah, saya sendiri sudah beberapa kali nyobain nulis listicle ini. Dan, emang kok nulisnya pun lebih nyenengin, karena biasanya to the point, langsung pada list nggak perlu bertele-tele. Misalnya, ini nih, saya pernah nulis tentang 10 kue dan jajanan tradisional yang ada di sini, atau snack 90-an yang bikin kangen ini. Atau pernah juga nulis soal kado Natal, atau jenis-jenis sepatu yang harus dipunyai oleh perempuan. Haha. Ternyata udah banyak listicle yang saya bikin ya :P Dan, you know what, makin ke sini saya makin sering bikin listicle terutama yang saya kasih untuk website orang.

Langkah Mudah Menulis Listicle yang Menarik



Berikut ini cara menulis listicle yang menarik yang saya rangkum dari berbagai sumber juga berdasarkan apa yang sudah saya praktikkan.

1. Tentukan topik


Kamu tak perlu mikir yang berat-berat. Listicle yang banyak di-share, sejauh pengamatan saya, adalah yang bertopik ringan. Ada yang memancing nostalgia, ada yang mengungkapkan apa yang biasanya terlewat oleh mata, ada yang memancing tawa. Yang penting sih, related to people. Jadi, pilih topik yang kira-kira juga dialami oleh orang lain tapi luput dari perhatian.

Coba perhatikan saja sekitarmu. Kamu suka menulis? Coba menulis tentang persiapan menulis *menulis-ception*. Kamu suka memasak? Coba amati apa yang ada di meja dapur. Kamu bisa menulis barang-barang yang selalu harus siap tersedia di meja dapur. Kamu suka membaca? Kamu bisa menulis, tempat di mana saja kamu bisa menemukan bukumu; di tempat tidur, di meja makan, di meja kerja, di kamar mandi?

2. Tentukan list-mu


Setelah punya topik, bikin daftar. Lakukan brainstorming, kumpulkan sebanyak-banyaknya ide kamu. Buka pikiran, tulis semua kemungkinan.

Misalnya, pas saya menulis mengenai sepatu yang harus dimiliki oleh perempuan ini. Saya waktu membuat daftar sampai ada sekitar 20-an jenis sepatu dari ratusan jenis sepatu yang bisa saya temukan di Pinterest. Mengapa hanya 20 padahal ada ratusan jenis yang lain? Karena sisanya itu saya pikir kok ya absurd banget kalau dipakai. :lol: Nah, dari 20 tersebut kemudian saya pilih 7 sepatu yang saya pikir paling banyak saya lihat dipunyai oleh perempuan. Mengapa kok hanya 7? Nggak semua aja, 20?

Jawabannya ada di poin 3 berikut ini.

3. Shortage list kamu ke angka ganjil


Beberapa tips menulis listicle yang saya temui, selalu menyarankan untuk menulis list dalam angka ganjil. Beberapa di antaranya, malah menyarankan ke angka prima, seperti 3, 7, 11, 13, 17 dan seterusnya. Nggak tahu juga sih, kenapa harus ganjil atau bilangan prima. Tapi konon, katanya, itu semacam angka psikologis dan lebih "menarik" mata orang yang baca. Bener apa enggak, nggak tahu deh :lol: Tapi so far, selama pengamatan saya, memang banyak yang menulis listicle dalam angka ganjil atau bilangan prima ini. Kalaupun enggak, biasanya kalau jumlah list-nya banyak. 20, 40 hingga 100 gitu, banyak yang nggak pakai ganjil atau prima.

4. Pilih format pengurutan list-nya


Apakah berdasarkan ranking tertentu? Atau berdasarkan urutan tertentu? Misalnya waktu saya menulis 17 tujuan pariwisata di Sumatera Utara itu, saya menulis berdasarkan jenis wisatanya. Pertama dari wisata alam dan yang paling terkenal, lalu ke wisata budaya, wisata sejarah, hingga akhirnya ke city tour. Atau bisa juga secara acak, seperti yang saya tulis untuk 7 sepatu yang harus dipunya oleh perempuan itu.

5. Berikan "label"


Yep, berikan label pada listicle kamu, misalnya "yang paling banyak dipakai", "yang paling keren", "yang paling oke", "recommended", "most valuable", "deadliest", "best", dan sebagainya. Nggak usah dipikirin apakah label itu apakah diaminin sama orang apa enggak. Mungkin kamu akan mikirnya, yah, daftar terbaik saya kan belum tentu terbaiknya orang lain. Well, tell you what, daftar kita nggak harus sama ama yang dipunya orang kok :D Dan, adalah sah-sah aja punya perbedaan kan? Nggak usah serius-serius amatlah. Heuheuheu.

6. Kasih hiasan


Ada beberapa tipe "hiasan" untuk listicle. Bisa berupa gambar, bisa berupa meme, bisa animated gif, atau infografis juga bisa. Sekarang banyak banget website penyedia layangan instan "hiasan" untuk artikel blog. Kamu bisa coba BeFunky atau Canva untuk bikin poster yang cakep, bisa juga coba Piktochart untuk bikin infografis, atau mau pake animated gifs? Kamu bisa main ke reactiongifs.com buat gambar-gambar gif bangke yang bikin ngakak. Mau pakai meme? Coba ke imgflip.com, kamu bisa bikin macem-macem juga di sana nggak cuma meme. Tambahkan caption yang lucu-lucu, maka kamu sudah membuat satu listicle sekelas Buzzfeed atau Hipwee. :D

7. Target your audience


Biasanya sih listicle punya target pembaca di usia-usia muda. Ya, tapi kalau dirata-rata, siapa sih pengguna internet? Anak muda juga kan? Ya mungkin ada yang sudah berusia matang, tapi jaranglah ya yang lebih dari usia 60 tahun? 50 tahun, ada sih, tapi juga tak sebanyak usia 18 - 40 tahun kan? Jadi, menargetkan pembaca di rentang tersebut akan lebih baik. Lalu ya, sesuaikan target pembaca dengan topik yang sudah kamu ambil. Apa fungsi penargetan pembaca ini? Tentu saja berkaitan dengan penggunaan gaya bahasa, supaya lebih sesuai untuk umur target, pekerjaan, dan kondisi latar belakang-latar belakang lainnya.

Nah, itu dia langkah-langkah mudah menulis listicle yang menarik. Iyaps, cuma 7 langkah aja, dan please, topiknya makin ringan tapi makin related, itu makin baik. Nggak perlu mikir yang terlalu berat.

Semoga artikel ini bermanfaat :)

You May Also Like

37 comments

  1. ini juga termasuk listicle ya, mbak? jumlah list ganjil atau bilangan prima tapi kalau 3 kayaknya kurang nendang, ya, mbak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Kalau 3 sih rasanya dikit banget ya.
      7 itu cukupan. 5, ya bolehlah. :))

      Hapus
  2. Wah rekomendasi "tempat bikin hiasanny" boleh dicobq nh.thanks mba

    BalasHapus
  3. hihihi aku kadang cuma 3 aja, dikit bangeeeettt *maksa :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya. Kalau cuma 3 terlalu sedikit, MakLi :D

      Hapus
  4. Wah kebetulan banget mbak, lagi belajar nulis tips-tips juga. Makask mbak, sudah share :) semoga bisa nulis tips lebih banyak lagi.

    BalasHapus
  5. Waaacksss..7? Aku 3 moloo, hahaha :D

    BalasHapus
  6. Aku suka banget baca Hipwee. Listiclenya menarik dan kdang-kadang ngena juga. Semoga aku juga bisa bikin listicle seviral mbak Carolina. Aamiin.

    BalasHapus
  7. listicle (satu2nya) aku kepriben, mbak? sudah cukup jauh dari sempurnakah, wahahahah!

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yang biasa Mbak Putu buat itu juga listicle kok. Jadi terdiri atas poin-poin gitu. :)
      So far ... soooo liquid! And fresh! :D

      Hapus
  8. iya mbak sepakat emang lebhih enak dari kita nulisnya. sama pembaca lebih nyaman. soalnya poin-poin langsung

    BalasHapus
  9. aku baru tahu kalau namanya itu listicle, padahal cukup sering bikin beginian. xD

    BalasHapus
  10. Aku juga suka nih nulis yang listicle, belum banyak sih. Tapi emang lebih mudah nulisnya. Noted ah soal angka psikologis dan grafis pendukungnya. Selama ini masih suka nge-blank kalau mau masukin animasi GIF.

    BalasHapus
  11. Keren banget mba tipsnya, kebetulan lagi baru mau belajar bikin listicle.

    BalasHapus
  12. thank you seringnya mba! jaman skrg kayak ya orang memang lebih tertarik sama visual daripada konten ya, konten blog yg terlalu panjang kdg suka males dibaca. sy pernah tes bikin listicle dan konten panjang di blog saya yg lama, kebukti org lebih banyak view yg listicle hihi

    BalasHapus
  13. thank you banget yaa mba buat sharingnya. baru mau belajar nulis listicle nihh. love :)

    BalasHapus
  14. Makasih banyak mba, postingannya bermanfaat sekali. Apalagi utk pemula yang masih awam seperti saya^^

    BalasHapus
  15. Memang model tulisan listicle ini lebih menarik perhatian pembaca.

    Apalagi klo bikin judulnya tepat, pasti membuat orang penasaran...

    Thanks ilmunya mba...

    BalasHapus
  16. Baru tahu kalo namanya Listicle. Hehee
    Makasih Mbk infonya. :top

    BalasHapus
  17. Makasih mbak infonya... ada info tentang lomba flash fiction ngak mbak?

    BalasHapus
  18. Memang listicle ini banyak pembaca yang suka, termasuk saya. Nulisnya harus menampilkan banyak research, tapi enjoyable buat penulisnya.

    BalasHapus
  19. Artikelnya sangat on point & gampang dipahami. Terimakasih atas penjelasannya :)

    BalasHapus
  20. Terimakasih banyak kak :) sangat membantu pengetahuan bagi saya yang pemula ini...

    BalasHapus
  21. Baru tau soal listicle ini, padahal sering nemuin di news media. he2, gak pa2 lah telat 5 mampir di landing pages ini daripada gak tau ;)

    BalasHapus