7 Jenis Konten Evergreen Informatif yang Datangkan Banyak Traffic dari Search Engine

by - Maret 30, 2019

7 Jenis Konten Evergreen Informatif yang Datangkan Banyak Traffic dari Search Engine


Salah satu hal yang selalu saya sarankan agar teman-teman bisa mendapatkan trefik dari search engine secara stabil adalah dengan provide evergreen contents, alias konten yang nggak lekang oleh waktu.

Salah satu ciri khas dari evergreen content ini adalah konten panduan yang menyasar bagi para pemula. Ini beralasan sih, karena behavior orang zaman sekarang itu adalah selalu mencari informasi di internet (baca: Google). Terutama kalau informasi-informasi kayak cara membuat, cara memasang, cara merawat, dan segala macam cara yang lain. Wuah, ini buanyak banget dicari deh.

Nah, orang-orang yang mencari artikel "cara untuk ..." inilah yang kita sebut sebagai pemula, dan mereka ini selalu ada, dan adaaa aja yang dicari.

Jenis artikel seperti inilah yang kita sebut sebagai konten evergreen. Salah satu jenis konten evergreen. Ada yang lain? Ada. Dan biasanya memang konten-konten evergreen ini memuat hal-hal informatif.

Mari kita lihat.


7 Jenis Konten Evergreen yang Biasanya Banyak Dicari


1. How to's

Ini adalah salah satu jenis konten evergreen yang selalu top search. Saya cek sendiri nih, keywords yang mengandung kata "cara membuat ...", "cara memasang ...", "cara merawat ...", "cara memperbaiki ...", dan seterusnya ini volumenya memang gede banget kalau di Ubersuggest dan Keyword Research.

Makanya, jenis konten howto ini selalu menjadi pilihan pertama saya kalau mau bikin artikel--baik untuk blog ini, maupun saat mengerjakan artikel pesanan.

So, mau dapat traffic dari search engine, coba dibanyakin deh artikel-artikel howto. Lalu jangan lupa, optimasi standarnya ya, yang OnPage.


2. Studi kasus

Jenis konten evergreen lain yang juga laris--menurut Babang Neil Patel--adalah studi kasus.

Well, bisa jadi sih, kalau dikira-kira nih, artikel jenis ini sifatnya lebih akademis gitu sih ya? Yang ilmiah-ilmiah.

Tapi jangan salah lo. Kita bisa juga membuat artikel studi kasus atas hal-hal sehari-hari yang biasa kita lakukan. Misalnya nih, kemarin sempat lihat Mas Febriyan Lukito nulis studi kasus artikel blogger lain yang dilihat dari sisi optimasinya terhadap search engine. Dikupas tuntas deh itu, artikelnya.

Artikel jenis studi kasus ini biasanya dicari oleh mereka yang memang pengin belajar dan pengin mendapat tambahan pengetahuan. Meski mungkin tak sebanyak artikel howtos, yang sifatnya lebih practical dan applicable, artikel studi kasus (apalagi kalau topiknya memang top trending) biasanya akan banyak juga yang baca, karena sifatnya yang menganalisis sesuatu secara mendalam.

Saya juga beberapa kali bikin artikel Studi Kasus di blog ini, menganalisis artikel yang ditulis oleh beberapa teman bloger. Ada studi kasus terhadap artikelnya Mbak Shanty Dewi, Erin, dan Mbak Putu Sukartini. Boleh ditengokin kalau selow yah :)


3. Review

Siapa yang kalau beli apa-apa selalu berburu dulu reviewnya di internet?
Siapa yang kalau beli sesuatu di marketplace, baca-baca dulu review yang sudah ditulis oleh para pembeli sebelumnya?

*ngitungin yang ngacung*

Nah, ini juga merupakan salah satu behavior orang zaman now nih. Karena kita sekarang bisa belanja online, bisa membeli barang bahkan tanpa datang ke toko untuk melihat langsung, menyentuh, dan ngecek langsung kondisi barang (dan juga nggak bisa nyoba langsung), maka kita "hanya" bisa mengandalkan pengalaman orang lain, melalui review yang dibuat.

Makanya artikel jenis review juga selalu laris dibaca--apalagi yang dibuat tanpa bias. If you know what I mean. Ehe ehe ehe.

Hanya saja sekarang makin susah ya membedakan review yang beneran review dengan yang nggak beneran :)) Makanya kepercayaan akan review tertulis juga menipis.

Tapi saya yakin sih, meski menipis, tetep banyak yang mencari review barang dulu sebelum mulai membelinya.


4. Listicles

Listicle ini adalah format konten favorit saya. Hehehe. Kalau yang biasa baca tulisan saya, pasti tau banget nih, bahkan tanpa dibilangin. *tsah, gaya pol!*

Listicle ini berasal dari kata "list" dan "article", jadi artikel yang berbentuk daftar. Mau contohnya? Ya, artikel yang sedang kamu baca ini. Wqwqwq.

Keknya hampir semua konten dalam blog ini berbentuk listicle, dan semuanya "laku" dalam waktu yang panjang. Ya, tergantung topiknya juga sih.

Karena itu, temukanlah topik yang memang dicari banyak orang sepanjang waktu.


5. FAQ's

Artikel Frequently Asked Question konon juga bisa menjadi konten evergreen yang terus dicari. Lagi-lagi tergantung topik sih, tapi karena FAQ ini ada hubungannya dengan "informasi yang biasanya diburu para pemula" maka FAQ bisa jadi konten yang bisa diandalkan untuk drive traffic.

Di blog ini juga ada satu FAQ--berisi pertanyaan-pertanyaan yang biasanya ditanyakan pada saya seputar blogging. Kamu juga bisa bikin, terutama kalau kamu setiap harinya nguplek-uplek topik tertentu yang menjadi keahlian, hobi, ataupun pekerjaan.

Keknya saya juga mau bikin FAQ seputar menerbitkan buku ah. Banyak bet yang ngeDM nanya-nanya.

*masukin daftar ide dulu*
*terus dianggurin bertahun-tahun*


6. Resources

Konten resources ini misalnya daftar sumber-sumber informasi atau ilmu gitu.

Eh, daftar juga ya, jadinya. Masuk ke listicle dong. *mikir* Tapi listicle lebih luas sih, kek artikel ini kan bukan resources ya. Kalau resources itu misal 10 website tempat belajar bahasa Korea gratis. Atau, 13 website tempat berburu job online. Gitu-gitu deh.

Konten resources ini saya sering bikin tapi di blog Graphic Design Hacks sebelah sono. Di blog ini juga ada sih, tapi banyakan di sebelah. Dan, pageviewnya itu rada-rada kontras dibanding yang lain, apalagi yang bahas portofolio saya :)) Iya, gitu deh. Makanya saya kasih konten resources di sana, supaya bisa narik visitor. Kalau cuma portofolio desain grafis dan fotografi mah ... nggak bakalan laku sampai kapan-kapan.

Ntar deh, saya mau tambah-tambahin juga resources di sini.


7. Glossary

Glossary ini semacam daftar istilah yang sering dipakai di topik tertentu. Saya sendiri juga belum pernah coba bikin konten glossary itu di sini sih. Tapi konten glossary ini penting artinya terutama buat para pemula, sama kek FAQ di atas.

Jadi, yakin, pasti banyak yang nyari.

Kemarin keknya ada saya pernah nemu konten Glossary mengenai istilah-istilah seputar Google Analytics, ditulis oleh bloger. Tapi saya lupa siapa. Heuuu ... lupa nggak dibookmark. Ntar deh, kalau nemu lagi, saya update yah :)



Nah, itu dia 7 konten evergreen yang seharusnya wajib ada di blog kamu demi nge-drive traffic dari search engine. Sudah punya beberapa di antaranya belum? Kalau belum, coba deh direncanakan untuk ditulis.

Jangan cuma nulis curhat diri sendiri aja terus :) Sesekali tulislah yang orang lain butuh. Biar pada dateng ;)


You May Also Like

9 comments

  1. Benar banget soal konten review, salah satu penyumbang trafik di blog adalah konten kecantikan 😁

    BalasHapus
  2. Kalimat terakhirnya nampol banget. Pantesan, blogku sepi pengunjung. Insya Allah, mau ikutin tips di atas biar laris manis kayak blog mba Carra.

    BalasHapus
  3. Kalau saya artikel yang paling banyak dibaca bahkan ngasih views tetap itu justru artikel pengalaman. Pengalaman operasi Caesar, pengalaman masuk PNS, mungkin masuk kategori how to kali ya.

    BalasHapus
  4. Siap suhu. Menulis konten evergreen ini serupa becermin sama diri sendiri. Apa yang ingin dan yang saya butuhkan dari sebuah tulisan.

    BalasHapus
  5. Setuju banget mbak.. aku juga palinh suka buat konten abadi pake cara pertama.. hehe

    BalasHapus
  6. kalau di aku how to alhamdulillah narik visitor bertahun2. tapi sekarang pv turun sekalii,,,huhuu

    BalasHapus
  7. Artikel yang menarik dan inspiratif. Semangat berkarya ya 😊

    BalasHapus
  8. wew, kepengen juga bikin konten everlasting di blogku yg berdebu gk ad trafik hu-hu-hu.

    Kira2x, konten everlasting yg lvl pesaingx gk teralu sangar ap yah? Hmm

    BalasHapus
  9. Terima kasih informasi nya. Semoga bermanfaat ilmunya

    BalasHapus