Cara Menulis Deskripsi Produk yang Menarik

by - Desember 13, 2023

Cara Menulis Deskripsi Produk yang Menarik

Apa yang pertama kali dilihat, ketika kamu mau belanja di marketplace setelah search barang yang kamu cari? Foto produk, jelas. Yang kedua, pasti deskripsi produk. 

Nah, sayangnya, saya pribadi sering lihat, deskripsi produk ini kosong. Atau, diisi template alakadarnya. Lebih parah lagi, deskripsi produk diisi aturan toko semacam, “BACA DENGAN TELITI! TOKO TIDAK MENERIMA RETUR! KALAU TIDAK ADA VIDEO UNBOXING, KOMPLEN TIDAK DILAYANI!” 

Lha, jujurly, saya sih malah kabur liat deskripsi produk yang dengan kapital semua, pake tanda seru, dengan penuh ancaman seperti itu.

So, coba mari kita bahas.

Pentingnya Ada Deskripsi Produk yang Jelas

Di era digital yang serba cepat ini, deskripsi produk menjadi salah satu elemen kunci dalam bisnis online. Bukan sekadar kalimat pengantar, deskripsi produk adalah jembatan yang menghubungkan produk dari penjual dengan calon pelanggan. 

Deskripsi yang baik dapat menghidupkan produk dalam benak pembaca, memberikan mereka informasi yang cukup untuk membuat keputusan pembelian yang tepat.

Enggak cuma itu, deskripsi yang efektif juga dapat memperkuat branding dan membangun kepercayaan dengan calon pelanggan. Dengan kata lain, deskripsi produk bukanlah sekadar rangkaian kata, melainkan sebuah alat pemasaran yang ampuh.

Namun, dalam praktiknya, ada pendekatan khusus dalam penulisan deskripsi produk yang disebut dengan "soft selling". 

Berbeda dengan hard selling yang cenderung agresif dan langsung pada poin penjualan, soft selling lebih halus dan enggak terlalu langsung. Pendekatan ini lebih fokus pada membangun hubungan, memberi edukasi, dan membangkitkan keinginan untuk membeli secara perlahan. 

Dengan soft selling, kamu enggak cuma jualan produk, tapi juga nilai, cerita, dan pengalaman yang terkait dengan produk tersebut. 

Hal ini sangat penting karena dalam banyak kasus, konsumen cenderung menghindari pendekatan penjualan yang terlalu agresif. Dengan mengaplikasikan soft selling, kamu membuka peluang lebih besar untuk menyentuh sisi emosional pembeli, yang sering jadi faktor penting dalam pengambilan keputusan pembelian.

Kenali Target Pasar

Jadi, gimana caranya menulis deskripsi produk yang menarik?

Mulailah dengan mengenali target pasar. Karena oh karena, ngomong sama emak-emak usia 40-an akan berbeda dengan ngomomg sama ABG usia 14 tahun.

So, memahami kebutuhan dan keinginan konsumen adalah fondasi dari setiap strategi bisnis yang berhasil, terutama dalam penulisan deskripsi produk. 

Setiap kata yang ditulis harus bertujuan untuk menarik dan beresonansi dengan target pasar. Caranya? Awalilah dengan penelitian menyeluruh tentang siapa pelanggan yang akan ditarget. Apa yang mereka cari? Apa masalah yang mereka hadapi yang bisa dipecahkan oleh produk yang ditawarkan? 

Jawaban dari pertanyaan-pertanyaan ini bukan hanya penting, tapi esensial dalam menentukan nada, gaya, dan konten dari deskripsi produk yang nantinya akan ditulis.

Langkah selanjutnya adalah analisis. Manfaatkan data dari berbagai sumber, seperti survei pelanggan, feedback, dan analisis media sosial, kamu akan dapat mengembangkan pemahaman yang lebih dalam tentang target pasar ini. 

Cermati dan catat datanya; mulai dari demografi seperti usia, jenis kelamin, lokasi, hingga preferensi dan perilaku belanja. 

Dengan informasi ini, kamu dapat menyesuaikan deskripsi produk sehingga langsung menyentuh hati dan pikiran target pasar. Misalnya, jika target pasar adalah para orang tua muda, fokuskan pada aspek keamanan dan kemudahan penggunaan produk. Atau, kalau menargetkan para profesional muda, tonjolkan efisiensi dan gaya dari produk tersebut. 

Dengan mengenal target pasar secara mendalam, setiap kata dalam deskripsi produk tidak hanya sekadar informasi, melainkan sebuah pesan personal yang mampu membangun koneksi emosional dengan setiap pembaca.

Selanjutnya, buat deskripsi produk yang menarik, dengan mengikuti beberapa langkah berikut.

Baca juga: 5 Cara Sukses Jualan Online untuk Pebisnis Pemula

Cara Menulis Deskripsi Produk yang Menarik

Gunakan Judul Produk yang Jelas dan Menarik

Judul adalah hal pertama yang dilihat konsumen. Pastikan judul produk menarik tapi tetap jelas dan informatif. 

Gunakan kata-kata yang dapat menimbulkan rasa ingin tahu atau menonjolkan aspek unik produk. Sebagai contoh, daripada menulis "Sepatu Lari", tulis "Sepatu Lari, Ringan dan Awet".

Fokus pada Manfaat, Bukan Hanya Fitur

Konsumen cenderung lebih tertarik pada manfaat yang akan mereka peroleh daripada sekadar daftar fitur. 

Sebagai contoh, jika menjual jam tangan pintar, alih-alih hanya menyebutkan "tahan air hingga 50 meter", tambahkan manfaat seperti "Kamu dapat melacak waktu berenangmu dengan lebih mudah". 

Ini membantu konsumen memvisualisasikan bagaimana produk tersebut akan bikin hidup mereka jadi lebih mudah. Yang digarisbawahi adalah LEBIH MUDAH.

Ceritakan Kisah di Balik Produk (Jika Relevan)

Kisah di balik sebuah produk akan membuatnya lebih menarik. Ceritakan asal-usul produk, inspirasi di balik desainnya, atau bagaimana produk tersebut dapat mengubah kehidupan pembeli. 

Kisah yang menarik dapat memperkuat koneksi emosional dengan pembeli dan menambah nilai pada produk yang ditawarkan.

Gunakan Gambar dan Video untuk Mendukung Deskripsi

Gambar dan video dapat sangat membantu dalam menyampaikan informasi tentang produk. 

Enggak cuma bisa memperjelas deskripsi tekstual, tetapi juga memberikan konteks visual yang membantu pembeli memahami produk lebih baik. 

Misalnya, video demonstrasi produk dapat membantu pembeli melihat cara kerjanya, yang kadang sulit buat digambarkan teks saja.

Kesalahan Umum yang Harus Dihindari dalam Menulis Deskripsi Produk

Cara Menulis Deskripsi Produk yang Menarik

Nah, sudah tahu caranya, selanjutnya kudu belajar dari kesalahan yang sudah ada.

1. Menggunakan Bahasa yang Terlalu Teknis atau Jargon

Oke, spek produk memang penting untuk dicantumkan, tetapi tidak semua orang bisa paham—apalagi kalau produknya memang sifatnya teknikal, sementara yang mau beli adalah awam, atau mereka yang baru pertama kali mau menggunakan produk.

Misalnya, beli lampu aja deh. Memang perlu kita mencantumkan wattage-nya, tapi enggak semua orang tahu 18 watt itu cocoknya buat ruangan apa di rumah. So, ada baiknya beri keterangan lagi. Misalnya, lampu LED 18 watt, setara dengan lampu pijar 130 watt. Cocok untuk ruang keluarga dengan luas kurang lebih 40 m persegi.

Misalnya.

Dengan demikian, orang yang enggak ngerti teknis lampu atau kelistrikan bisa membayangkan, oh, butuhnya buat ruang yang lebih kecil dari 40 m persegi. Jadi, butuhnya lampu dengan watt yang lebih kecil daripada 18 watt.

2. Memberikan Informasi yang Terlalu Banyak atau Terlalu Sedikit

Memberikan terlalu banyak detail bisa membuat deskripsi terasa berat dan membosankan, sementara informasi yang terlalu sedikit mungkin tidak cukup untuk meyakinkan konsumen. 

Jadi, kunci utamanya adalah keseimbangan. Berikan informasi yang cukup untuk menjawab pertanyaan utama pembeli tentang fitur, manfaat, dan kegunaan produk. Namun, hindari detail yang tidak perlu yang bisa membebani pembaca.

3. Tidak Memperbarui Deskripsi Sesuai Feedback Pelanggan atau Perubahan Produk

Deskripsi produk harus selalu relevan dan akurat. Jika ada perubahan pada produk atau kamu menerima feedback dari pelanggan yang menunjukkan adanya kebingungan atau kesalahpahaman, segera perbarui deskripsi produk yang sudah ada sekarang. 

Mengabaikan feedback ini atau males memperbarui deskripsi dapat menyebabkan ketidakpuasan pelanggan dan mengurangi kredibilitas produk yang dijual.

4. Menulis Deskripsi yang “Galak”

Memang sih, ada juga pembeli yang ngeselin. Itu ya wajar. Namun, enggak perlu juga menuliskan berbagai macam disclaimer yang panjang itu di deskripsi produk. Sudah panjang, pakai kapital semua, masih ditambah tanda seru segambreng.

Ya ampun … galak bener.

Bukan cuma pembeli ngeselin yang terusir, pembeli potensial juga ikut kabur.

Di mana-mana selalu ada pembeli ngeselin, yang enggak paham sama product knowledge, enggak mau baca aturan main, nanya-nanya mulu, dan tingkah-tingkah menyebalkan lainnya. Namun, hal tersebut adalah risiko dari bisnis. Sebagai penjual, kamu boleh memilih bersikap tegas. Tegas, bukan galak.

Baca juga: Yang Perlu Kamu Tahu tentang Caption Instagram: Rules and How Tos

Nah, dengan menghindari kesalahan-kesalahan ini, kamu dapat meningkatkan kualitas deskripsi produk, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kepercayaan dan kepuasan pelanggan serta potensi penjualan. 

Ingatlah bahwa deskripsi produk yang baik adalah yang memberikan informasi yang jelas, lengkap, dan menarik, sekaligus mudah dipahami oleh target pasar. Semoga artikel ini bisa memberi gambaran, seperti apa cara menulis deskripsi produk yang menarik itu.


You May Also Like

0 comments