5 Alasan Mengapa Traffic Blog Menurun

by - Juli 01, 2019



Hae! Akhirnya blog ini update lagi yah? Hehe. Maaf, Juni itu sesuatu banget. Apalagi pake liburan yah, jadwal kacau bet. And believe or not, butuh waktu 2 minggu untuk menatanya lagi. Utamanya sih karena ada pengurangan job, tapi juga ada penambahan juga sih.

So, pa kabar liburannya, gaes? Sudah beberapa minggu berlalu dan belum bisa moveon? Wqwqwq. Makanya banyakin liburannya, biar nggak susah moveon. #hlah

Para bloger--terutama yang non travel bloger--apa kabar traffic kemarin pas liburan? Pada ditinggal kan ya? Kebanyakan sih gitu. Saatnya liburan, ya ngeblognya juga libur dulu. BW list juga libur yah?

Terus, sudah dilihat lagi belum statistiknya nih sekarang? Berkurang berapa? Stabil? Alhamdulillah ya. Stabil di angka < 30.000 per bulan kan? Ehe ehe.

Namanya traffic, biasalah berfluktuasi yah. Naik turun sampai batasan sekian ribu mah biasa. Blog ini juga begitu. Sekian persen naik turun, biasa aja.

Tapi tempo hari, blog saya yang di sebelah, Bicara Perempuan, sempat turun anjlok drastis. Dari 500-an pageview, tiba-tiba jadi 45 aja dalam sehari. Beugh. Berarti kan itu turun sampai 90% lebih kan ya?

Kalau sudah anomali seperti itu, kita patut waspada sih. Seenggaknya, pasti ada yang salah deh. Dengan segera, saya minta bantuan pada pakarnya buat nyari apa masalahnya. Syukurlah, suhu saya itu lagi selow seharian, jadilah dia bisa bantuin.

Turns out ternyata ... SSL certificate-nya bermasalah, sehingga blog saya itu di-mark sebagai situs tak aman oleh browser. Kalau masuk, langsung ada warning gitu. Untunglah, bisa segera diperbaiki.

Makasih ya, suhu!

Pernah nggak sih kamu mengalami hal yang sama dengan saya? Traffic blog menurun. Tapi bukan yang fluktuatif ya. Ya yang menurunnya drastis kek blog saya itu, signifikan gitu deh. Besar dan penyebabnya sih bisa berbeda-beda.

Kalau pernah, mungkin saja penyebabnya adalah salah satu atau beberapa hal sekaligus berikut ini. Coba kita lihat yuk.


Beberapa Penyebab Traffic Blog Menurun Drastis



1. Perubahan pola browsing dengan ponsel

Zaman sekarang, kita lagi berada dalam masa perubahan penting pola perambanan netijen. Kalau sebelumnya, orang-orang sangat biasa untuk mengakses interner melalui PC (di warnet), sekarang beralih ke perangkat perangkat seluler (dengan mengandalkan Wifi gratisan di ruang publik) yang kian canggih dan memudahkan orang untuk mengakses informasi.

Mau nggak mau, sadar nggak sadar, kepraktisan ponsel pun turut memengaruhi waktu kita untuk browsing.

Perubahan kecenderungan ini akhirnya memengaruhi situs-situs dan blog-blog yang belum mobile friendly.

Blog ini aja deh, pengunjung yang mengakses melalui perangkat mobile saja sebanyak 84%-nya. Jadi, seandainya blog ini enggak mobile friendly, berapa banyak blog ini akan kehilangan viewersnya? Seandainya PV adalah 25.000 per bulan, so blog ini akan kehilangan setidaknya 21.000 PV.  Ouch!

So, ini jadi catatan penting ya.
Buat yang blognya belum mobile friendly (bagus lagi kalau mobile first), silakan diulik ulang. Ada kemarin kasus juga, katanya kok pageview anjlok tiba-tiba kenapa? Tanya jawab sana-sini, katanya belio barusan ganti template. Hmmm, langsung dicek deh, apakah template barunya responsive. Ternyata, enggak. Nah, mungkin karena itu deh. Terus dicek lagi di Google Analytics. Ternyata bener, pengunjung mobile-nya yang anjlok.

So, kalau ada yang pernah dibilangin, "Ganti template bisa bikin PV turun." ... atau mungkin dibilangin, ganti template bisa memengaruhi SEO ... nah, mungkin karena ini ya. Bukan karena yang apalah-apalah. Simpel emang kadang penjelasannya sih.


2. Perubahan preferensi atau perilaku

Sebenarnya ini juga bukan perubahan preferensi atau perilaku juga sih, saya cuma bingung aja nyebutnya gimana. Mungkin malah disebut dengan perubahan generasi, itu lebih tepat.

Netizen zaman sekarang sudah dipenuhi oleh anak-anak millenial, gen X, hingga gen A (yang bakalan semakin banyak menyerbu di tahun-tahun mendatang). Dan, kecenderungannya, makin sedikit yang suka membaca.

Kecenderungan preferensinya teramati bergerak ke "membaca kalau butuh saja", itu pun skimming. Artinya mereka membaca cepat, langsung menuju ke pokok masalah atau solusi. Bahkan, kalau perlu tanpa membaca, mereka langsung bisa menemukan solusi.

Nah, masalah ini terjawab oleh konten yang juga makin bervariasi sekarang, mulai dari video hingga podcast.

Yes, dahulu rangorang lebih suka mengunjungi website atau blog untuk melihat-lihat suatu produk, membaca-baca artikel untuk menambah pengetahuan dan wawasan, pun membaca-baca cerita ngalor ngidul si bloger. Namun saat ini, rangorang lebih suka melihat review orang lain di Youtube atau platform podcast yang lain.

Jadi, nggak heran, pengunjung blog yang hanya menyediakan tulisan saja--tanpa variasi konten yang lain--jadi berkurang.

Lalu, apakah ini berarti kamu-kamu yang lebih cenderung textrovert--yang jijik liat muka sendiri, sebel denger suara sendiri--jadi nggak punya kesempatan untuk sukses?

Nggak juga sih. Hanya saja, kamu perlu strategi jitu untuk bisa standout dibanding yang lain. Salah satu triknya adalah pilih audience dan niche yang pas. Misalnya gini, kalau niche kamu adalah beauty, traveling, craft--misalnya--maka kamu harus banyak main di video, karena kecenderungan audiencenya punya preferensi visual lebih gede.

Tapi untuk niche--misalnya--keuangan, akan ada "harapan" bahwa audience masih ada yang suka baca text (meski tetep juga harus diolah bersama dengan visual secara seimbang). Karena audience topik keuangan ini tingkat intelektualnya lebih tinggi.

Bukan berarti lantas yang di keuangan bisa berpikir, "Oh, kalau gitu, aman deh. Gosah bikin video." Enggak juga. Kalau kamu mau jangkau lebih luas, maka ya kamu harus menyesuaikan, meski konten text tetap diperlukan.

Strategi lain yang bisa diterapkan adalah membuat konten yang irresistible.



No need more explanation-lah ya, yang ini mah. Sampe bosen bahasnya.


3. Penurunan user experience

Misalnya saja nih. Ini satu contoh saja.

Semakin banyaknya layar 404 Page Not Found ditemukan di blog kita, akan memengaruhi nilai user experience di situs yang kita kelola ini. Akibatnya, semakin banyak error page, semakin berkurang pula pengunjung kita.

Begitu pun kalau loading blog kita melambat. Ilustrasinya mungkin begini. Tadinya sih oke aja, terus diulik, misalnya ditambah slider dengan ukuran file gambar yang gede-gede. Taunya PV ada sinyal menurun nih, drastis. Wah, bisa jadi tuh karena loading blog melambat karena file-file yang gede itu tadi.

Nah, terkait user experience ini bisa jadi banyak penyebab sih. Jadi, memang harus diteliti satu per satu.


4. Keamanannya bermasalah

Nah, ini kek cerita saya di awal tadi. Tahu-tahu, SSL certificate-nya bermasalah.

Seriusan, tadinya saya menganggap remeh hal ini. Heleh, blog isi gado-gado begini, kan nggak butuh data pengunjung yang kek gimana-gimana, beda sama misalnya situs jual beli yang pengunjungnya diminta nama, email, alamat, hape dan sebagainya. Kan ini tinggal dateng terus baca aja. Securitynya nggak prioritaslah.

Elah. Ternyata ngaruh!

Dari 400-an terjun langsung ke 40-an. Bok! Nangis, bok!

Karena itu, coba yang blognya belum https ada baiknya kali dipertimbangkan untuk di-https-kan.


5. Google Mengubah Algoritma

Nah, ini nih. Yang terjadi baru-baru ini.

Berubahnya algoritma Google belakangan, yang telah memasukkan E.A.T--Expertise, Authority, dan Trustworthy--ke dalam rank factor sedikit banyak memengaruhi peringkat situs-situs dalam database-nya, yang akhirnya memengaruhi pula jumlah pengunjung yang masuk ke dalam situs atau blog.

Situs atau blog yang kurang fokus pada E.A.T ya akhirnya harus gigit jari, trafficnya menurun drastis.

SEO memang merupakan usaha demi bisa "ngakalin" algoritma Google. Prinsipnya sih gitu. Selama Google terus berubah, maka SEO pun akan juga terus berubah. Sedangkan, tujuan Google adalah meningkatkan kenyamanan bagi para penggunanya, sehingga pastinya akan selalu berubah mengikuti perkembangan yang ada. So, kalau mau terus exist dengan bantuan Google, ya harus siap untuk update terus.

Yang penting, lakukan saja yang terbaik and blog naturally. Enggak akan banyak perubahan yang harus dilakukan kok, kalau kita ngeblog sewajarnya. Nggak usah pakai ngakalin dengan cara curang, untuk hasil instan.



Yep, ada banyak alasan mengapa lalu lintas situs ataupun blog kita berubah. Mungkin saja belum tercakup di atas. Kamu bisa menambahkan yang kurang di kolom komen yah.

Cara ngatasin hal ini sebenarnya simpel saja. Yang penting memang adalah bisa mengidentifikasi akar masalah. Apabila kamu--sebagai bloger--bisa mengidentifikasi permasalahan apa yang muncul terkait menurunnya traffic, maka kamu pasti bisa segera mengatasinya.

Tanpa ini, ya bakalan susah dah.

Semoga bermanfaat. Cheers!

You May Also Like

7 comments

  1. Waah aku ngalamin ini, PVku anjlok karena ganti template. Dan templateku ini kayanya ga responsive, oke bakal nyari lagi. Makasii mbak 😆

    BalasHapus
  2. Kalo yang diributin sama temen-temen saya beberapa waktu terakhir ini yang algoritma google berubah kemaren itu, bikin down semua, dan khabarnya sih algortima bakal berubah tiap tahun, tambah pusing jadinya, hahaha. Selain itu entah kenapa saya beberapa bulan ini jadi rajin cek broken link, hohohoho

    BalasHapus
  3. Sekarang saiah sedang dalam posisi "don't care" dengan traffic. JAngan ditiru yaakkk!

    BalasHapus
  4. Duh iya ni mba akupun berasa kadang kalo search ala apa lebih suka nyari di youtube daripada blog hehee bisa jadi itu penyebab traffic turun yaa 😅

    BalasHapus
  5. Naik, stabil, turun. Dinikmati dulu

    BalasHapus
  6. Iya nih, kalo 50% pv turun, kalo krn ganti template kok ya begitu sebulan baru turun pv-nya ya. Entahlah, jadi bingung juga nih.

    BalasHapus