Bertahan sebagai Penulis Lepas di Masa Pandemi COVID-19

by - Mei 04, 2020



Semua sektor sudah terimbas oleh pandemi COVID-19 ini. Tak terkecuali para penulis lepas, penulis konten, copywriter, dan segala jenis content creator, terutama yang bertugas menjadi "jubir" untuk bisnis.

Writers in Charge baru-baru ini membuat survei yang menguak *tsahalah* dampak pandemi coronavirus pada job-job kepenulisan. Dan fakta yang ditemukan ini cukup menarik.



Rinciannya adalah sebagai berikut:

  • Sebanyak 71% penulis lepas terdampak langsung oleh pandemi COVID-19, karena job-nya hilang
  • Sejumlah 58,7% job harus tertunda atau bahkan dibatalkan karena klien terdampak oleh COVID-19
  • Sedihnya lagi, 48,8% klien menolak untuk membayar jasa para penulis lepas lantaran mereka harus ngirit duit untuk kepentingan bisnis mereka yang juga kena dampak. Padahal job sudah dikerjakan oleh para penulis lepas ini.

Oh my my ....

Saya sendiri, Puji Tuhan, sebagian besar masih ongoing. Ada memang klien yang sedang tertatih, fee saya dipotong karenanya. Saya cukup paham, dan saya memakluminya. At least, saya menganggap, bahwa jasa saya masih cukup dibutuhkan, karena meski kesulitan, klien masih mempertahankan saya. Karena sudah cukup panjang kerja samanya, dan sudah saling percaya, so ya sudah enggak apa. Saya tetap jalan mengerjakan job mereka.

Ada pula klien yang justru bertumbuh bisnisnya. Saya di-hire lagi untuk bisnis baru yang sedang mereka kembangkan. So, tadinya hanya satu bisnis yang saya pegang, sekarang jadi dua dengan fee yang sama besarnya. Puji Tuhan.

Ada pula klien yang sudah selesai proyeknya. Sempat bilang di akhir Februari, bahwa mereka bermaksud memperpanjang kerja sama dengan saya. Tapi sampai dengan saat ini, mereka enggak kontak lagi. Yah, mungkin mereka kena imbas pandemi ini juga--saya belum menghubungi contact personnya sih, nggak enak juga nanya-nanya di masa sensitif kek gini. Karena saya masih ada job lain, maka saya enggak approach lagi. Kasihan, moga-moga mereka bisa bertahan.

So, bagaimana dengan kamu? Jika kamu juga berprofesi sebagai penulis lepas, bagaimana kondisimu saat ini? Apakah job kamu sepi sekarang?

Saya punya beberapa tip untuk bertahan sebagai penulis lepas di tengah pandemi COVID-19 yang mungkin bisa kamu lakukan.

5 Hal yang Bisa Kamu Lakukan untuk Bertahan sebagai Penulis Lepas di Masa Pandemi COVID-19

1. Tetap tenang dan realistis

Sayangnya ya, di distrik +62 ini, profesi penulis lepas kadang beneran dianggap karyawan tanpa status, karena sifatnya yang outsource. Jadi, ketika klien ternyata enggak memperpanjang kerja sama, ya mereka ngilang aja gitu, without prior notice. Tanpa ada kata-kata pamitan kek, penjelasan kek kalau enggak bisa hire lagi, atau gimanalah gitu.

Ngilang aja, udah. Nanti kalau butuh, baru mereka ngimel lagi atau WA lagi.

Memang susah "memanusiakan" penulis konten lepas tuh ya!

Tuh kan, ngegas. Jadi pasif agresif kan eikeh. :))

Ya soalnya sering kejadian kek gini sih. Makanya saya sering sinis sama kondisi freelancing ini. Kalau ada orang yang katanya pengin banget kerja kayak saya, saya selalu ngetawain. Ya maap. Jangan dilihat enaknya aja. Kelen siap nggak, kehilangan job sewaktu-waktu tanpa prior notice? Udah setor kerjaan tapi nggak dibayar? Siap nggak, sebulan penuh sepi nggak ada job sama sekali? Bisa nabung nggak?

Elah. Malah mbleber ke mana-mana yak. Wqwqwq.

Mari balik ke tip bertahan selama pandemi COVID-19 ini.

Seharusnya, kondisi seperti ini sudah biasa dihadapi oleh pekerja lepas, termasuk para penulis lepas. Jadi, tetap tenang adalah koentji.

Semoga kamu punya tabungan, untuk bertahan hidup setidaknya sampai akhir tahun 2020 ya. Weits, lama. Ya emang. Karena perekonomian sepertinya enggak akan pulih seenggaknya sampai tahun depan kok.

Jadi, realistis ajalah.

2. Pertimbangkan untuk menawarkan diskon atau menyesuaikan harga sampai krisis selesai

Nah, yang kedua ini barangkali bisa kamu tawarkan ke klien eksisting.

Kita mesti paham, bahwa semua orang mesti sangat berhati-hati dalam membelanjakan uang saat ini--termasuk para klien, whether mereka ini personal ataupun sebagai brand.

Nggak ada prediksi yang bisa memastikan COVID-19 akan berlangsung berapa lama. Hawong vaksin aja masih dikembangkan, dan butuh waktu bertahun-tahun agar valid dan aman digunakan oleh seluruh penduduk dunia. So, bersiaplah untuk terjadi "the new normal" mulai sekarang.

Namun, sebagai penulis lepas, kamu boleh bantu klien untuk bertahan pada bisnis mereka. Misalnya, tawarkan diskon, sesuaikan harga fee kamu. Buat kesepakatan agar mereka tetap bisa mempekerjakanmu selama pandemi berlangsung.

Ingat, duit kecil saja cukup berharga di masa sulit seperti ini, ketimbang hilang sama sekali.

So, be flexible dengan fee kamu. Jangan saklek. Apalagi kalau kamu sudah lama bekerja sama dengan klien tertentu. Berikan servis yang sesuai buat mereka.

3. Cari klien lagi!

FYI, enggak semua bisnis terdampak negatif oleh pandemi COVID-19 ini. Ada beberapa bisnis yang justru bertumbuh sekarang. Salah seorang teman yang bekerja di sektor kesehatan mengaku, permintaan justru sedang peak sekarang. Pun, saya amati, banyak tumbuh bisnis baru di masa sulit ini. Amazing huh? Selalu ada kesempatan di setiap kesempitan memang.

So, barangkali kamu juga bisa memanfaatkan hal ini.

Carilah klien yang sekiranya bisnisnya bertumbuh di masa pandemi ini. Misalnya saja, toko online kebutuhan pokok, seperti alat kesehatan, makanan yang bisa dipesan secara online, dan sejenisnya.

Keuntungan menjadi seorang freelancer--termasuk penulis lepas--adalah kita enggak harus terkunci di satu klien saja. Kita boleh mencari klien sebanyak-banyaknya, tentu saja sesuai dengan kemampuan. Kita bisa "memecat" ataupun berganti klien. Ya, semudah mereka juga memutuskan kerja sama dengan kita sih. Bahahah.

So, lihat dan amati sekitar. Tawarkan diri untuk membantu bisnis (calon) klien; menuliskan artikel, membuat caption, menulis brosur, dan sebagainya.

4. Bergabung ke marketplace freelancer

Oke, ini sebenarnya opsi terakhir saya sih. Tapi, kalau memang butuh banget pekerjaan, bolehlah langkah ini dicoba.

Mengapa jadi opsi terakhir saya?
Karena job-job di marketplace freelancer rada-rada enggak manusiawi, apalagi yang lokal. Sudah gitu, persaingannya juga ketat banget.

But, di masa-masa sulit, ya ketimbang enggak usaha kan, bisalah dicoba untuk bidding lagi di sana. Misalnya di freelancer.com, Sribulancer, Projects.co.id, dan sejenisnya. Kalau kamu mampu sih bisa saja langsung ke Upwork. Mayan, kalau bisa dibayar dengan dolar.

Jangan lupa untuk update CV dan portofoliomu ya!

5. Mulai menabung serius

Yah, ini juga "kesalahan" lain yang sering terjadi. Orang-orang cuma memandang, bahwa kerja freelance itu enak, karena begitu fleksibel. Mereka lupa, bahwa ada banyak "pengamanan" yang harus diupayakan, untuk memastikan pekerjaan seorang freelancer itu benar-benar aman untuk menjadi mata pencaharian utama.

Salah satunya soal duit.

Apa yang bisa kamu harapkan ketika pendapatanmu enggak teratur di setiap bulannya? Makanya, cara mengatur keuangan seorang freelancer itu beda. Dan keuangan ini selalu menjadi bahan pemikiran setiap kali paceklik datang.

Sudah punya tabungan belum? Kalau keuanganmu kuat, meski freelancer dan job berkurang, sudah pasti napasmu akan lebih panjang. Coba cek sekarang, dengan tabunganmu, kamu bisa hidup sampai berapa lama? Dengan asumsi zero income.

Kalau dalam hitungan, ternyata kamu bisa hidup sampai setidaknya tahun depan, maka selamat, kamu aman. Tinggal pastikan saja, kamu bisa menambah pemasukan sedikit-sedikit setiap bulannya.

Kalau enggak punya tabungan, well, kamu bisa mulai menabung sekarang. Caranya gimana? Coba baca artikel yang ini ya. 



Yah, sementara sudah banyak pekerja lepas yang harus mengerang akibat pandemi COVID-19, kenyataannya yang terjadi sekarang belum jadi yang terburuk. Bisa jadi lebih buruk lagi.

Mengerikan? Iya, tapi mari kita realistis. Para ahli telah memprediksi peluang terjadinya resesi untuk waktu yang lama, dan indikator menunjukkan bahwa COVID-19 kemungkinan akan menjadi pemicu salah satu resesi terbesar yang pernah dialami dunia.

Apa artinya?

Penulis lepas mungkin akan harus menjalani masa ketidakpastian yang panjang. Jadi, bersiaplah untuk segala kemungkinan.

Cermati sekitar, ambil peluang jika ada. Luangkan lebih banyak waktu untuk "jual diri", dan lakukan beberapa langkah di atas. Nggak masalah harus kerja ekstra, dan mulailah menabung sekarang!

You May Also Like

2 comments

  1. Semoga selalu dilimpahi rezeki y mbak :)

    BalasHapus
  2. Ikut kontes menulis atau lomba blog. Iseng-iseng berhadiah, lumayan kalau menang hahaha

    BalasHapus